Pelajaran Keuangan dari Cerita Sangkuriang Gunung Tangkuban Parahu

Pelajaran Keuangan dari Cerita Sangkuriang Gunung Tangkuban Parahu

tribunwarta.com – Pernah mendengar cerita sangkuriang gunung tangkuban parahu? Apakah benar cerita tersebut mengandung pelajaran keuangan?

Setelah ditelusuri, ternyata cerita Sangkuriang dari tatar priangan ini memiliki pesan moral yang dapat membantu kamu dalam belajar keuangan lho Guys.

Penasaran? Simak penjelasannya melalui artikel Finansialku berikut ini. Selamat membaca!

Rubrik Finansialku

Pelajaran Keuangan dari cerita Sangkuriang Gunung Tangkuban Parahu

Siapa sih yang belum pernah mendengar cerita Sangkuriang? Cerita rakyat asal Jawa Barat ini menceritakan asal usul Gunung Tangkuban Parahu.

Cerita ini identik dengan seorang anak yang mencintai ibunya sendiri, Dayang Sumbi, dan ditantang untuk membuat perahu dalam waktu satu malam saja.

Namun, perahu yang sudah dibuat Sangkuriang ini ditendang karena ia tidak dapat memenuhi persyaratan yang diberikan oleh Dayang Sumbi.

Kabarnya perahu tersebut pun terbalik hingga akhirnya dikenal oleh warga Jawa Barat sebagai Gunung Tangkuban Parahu.

Bagi banyak orang, pelajaran yang bisa diambil dari cerita ini hanya sebatas berupa peringatan untuk selalu mengikuti perintah orang tua dan menghilangkan sifat egois.

Tapi ternyata, cerita ini memiliki pesan moral yang bisa membantu kamu belajar keuangan lho.

Tapi sebelum itu, apakah kamu sudah mengetahui jelas cerita Sangkuriang ini? Jika belum, mari kita simak dulu cerita Sangkuriang yang satu ini, check it out!

[Baca Juga: Apa Yang Dimaksud dengan Manajemen Keuangan Syariah?]

Diceritakan bahwa suatu hari Raja Sungging Perbangkara pergi untuk berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan).

Seekor babi hutan betina, bernama Wayung, melintas di tengah hutan. Ia tengah bertapa ingin menjadi manusia. Ia pun merasa haus dan melihat ada air yang tertampung di pohon keladi hutan.

Segera diminumnya air itu untuk melepas dahaga. Karena kesaktian Raja Sungging, Wayung pun hamil dan melahirkan seorang bayi cantik.

Bayi cantik itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati.

Banyak raja yang meminangnya, tapi tak seorang pun diterima. Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya.

Dayang Sumbi pun memutuskan untuk mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yang diberi nama Si Tumang.

Ketika sedang asyik bertenun, toropong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah.

Dayang Sumbi berucap tanpa berpikir panjang bahwa dia berjanji akan menikahi siapa pun yang berhasil mengambilkan torak tersebut bila berjenis kelamin laki-laki.

Tak disangka si Tumang mengambilkan torak tersebut untuk diberikan kepada Dayang Sumbi. Tidak ada yang dapat diperbuat Dayang Sumbi selain memenuhi ucapannya.

Ia pun menikah dengan si Tumang. Setelah ditelusuri, ternyata Si Tumang merupakan titisan dewa yang dikutuk menjadi hewan dan dibuang ke bumi. Dayang Sumbi pun terkejut saat mengetahui latar belakang tersebut.

Beberapa bulan setelah menikah, Dayang Sumbi melahirkan bayi laki-laki diberi nama Sangkuriang.

Waktu terus berlalu, beberapa tahun telah terlewati, akhirnya Sangkuriang pun tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan.

Sejak kecil, Sangkuriang gemar berburu. Setiap Sangkuriang berburu di hutan, ia selalu ditemani oleh si Tumang. Sangkuriang tidak mengetahui bahwa si Tumang ialah ayah kandungnya.

Suatu saat, disuruhnya si Tumang untuk mengejar seekor babi betina. Karena si Tumang tidak menurut, ia pun membunuh dan mengambil hatinya.

Hati tersebut diberikan kepada Dayang Sumbi untuk kemudian dimasak dan dimakan.

Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa hati yang dimakannya adalah hati si Tumang, ia pun marah.

Kepala Sangkuriang pun dipukul menggunakan gayung yang terbuat dari tempurung kelapa hingga terluka.

Sangkuriang merasa sakit hati dan memutuskan untuk pergi mengembara mengelilingi dunia.

[Baca Juga: Komik: Jomblo vs Pacaran, Mana yang Lebih Jago Mengatur Keuangan?]

Dalam pengembaraannya, Sangkuriang terus menambah kesaktiannya dengan berguru dengan orang-orang sakti yang ditemuinya.

Bertahun-tahun ia pergi hingga akhirnya tanpa ia sadari, ia telah kembali ke tempat di mana ia dilahirkan.

Ia pun bertemu dengan seorang putri cantik. Ia tidak mengetahui bahwa putri cantik yang bertemu dengannya adalah Dayang Sumbi – ibunya.

Dayang Sumbi pun tidak menyadari bahwa pria tampan yang menemuinya ialah Sangkuriang – anaknya.

Terjalinlah kisah kasih di antara kedua insan itu hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.

Sesaat sebelum menikah, Dayang Sumbi berniat untuk menemani Sangkuriang untuk berburu. Ia pun membantu Sangkuriang mengenakan penutup kepala.

Ia melihat luka di kepala Sangkuriang dan sontak ia kaget. Ia baru menyadari bahwa pria yang akan dinikahinya ialah Sangkuriang, anak kandungnya yang telah berkelana bertahun-tahun.

Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi pun memberikan syarat yang harus dipenuhi dalam waktu semalam.

Ia meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dengan membendung sungai Citarum.

Sangkuriang pun menyanggupinya, maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah Timur. Tunggul atau pokok pohon itu berubah menjadi gunung Bukit Tanggul.

Rantingnya ditumpukkan di sebelah Barat dan menjadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang, bendungan pun hampir selesai dikerjakan.

Tetapi Dayang Sumbi memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar maksud Sangkuriang tidak terwujud.

Dayang Sumbi menebarkan irisan boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), ketika itu pula fajar pun merekah di ufuk Timur.

Sangkuriang menjadi gusar. Dipuncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang.

Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah Utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.

Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang mendadak menghilang di Gunung Putri dan berubah menjadi setangkai bunga jaksi.

Adapun Sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan Ujung Berung akhirnya menghilang ke alam gaib (ngahiyang).

Itulah kisah asal usul Gunung Tangkuban Parahu yang sudah menjadi legenda di kalangan masyarakat Jawa Barat.

Pesan Moral yang Mengandung Pelajaran Keuangan

Cerita Sangkuriang yang terkenal ini ternyata mengandung berbagai pesan moral yang dapat membantu kamu dalam belajar keuangan.

Berikut adalah pesan-pesan moral yang mengandung pelajaran keuangan, yaitu:

#1 Memiliki Tekad yang Kuat

Seperti yang sudah kalian tahu, Sangkuriang memiliki tekad yang kuat untuk menikahi Dayang Sumbi meskipun ia mengetahui bahwa Dayang Sumbi adalah ibu kandungnya sendiri.

Tekad yang dimiliki Sangkuriang ini pun patut kita ikuti, meskipun syarat yang diberikan Dayang Sumbi sulit.

Sangkuriang tetap bersikeras untuk membuatkan perahu yang besar dan danau untuk Dayang Sumbi.

Kamu pun dapat mempelajari bahwa dengan memiliki tekad yang kuat, kamu dapat mewujudkan semua impian.

Akan selalu ada rintangan yang selalu ditemukan di tengah perjalananmu, namun tetaplah harus berpegang teguh pada keinginan kuat untuk mewujudkan impian melalui rencana keuangan yang telah dibuat.

Melakukan rencana keuangan memang susah-susah gampang. Namun apabila hal ini dipelajari lebih dalam, maka kamu akan mudah untuk mempraktikkan di kehidupan sehari-hari.

Kini sudah banyak sumber yang relevan dengan hal tersebut, salah satunya ebook GRATIS dari Finansialku berikut ini:

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an

Banyak penjelasan yang akan kamu dapatkan dengan bahasa yang mudah dipahami. Lalu tunggu apalagi? Yuk download sekarang juga dan rasakan manfaatnya!

#2 Bekerja Keras

Sangkuriang pun bekerja keras menyelesaikan misi dan mengerahkan segala kemampuannya untuk mewujudkan impian Dayang Sumbi.

Begitu pula denganmu yang harus bekerja keras untuk mewujudkan impian atau tujuan keuangan-mu.

Jangan sampai kamu merasa tidak semangat saat berada di tengah jalan. Yakinlah bahwa rencana keuanganmu akan tercapai pada waktunya.

#3 Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Sangkuriang tidak menggubris larangan Dayang Sumbi untuk menikahinya, meskipun Dayang Sumbi adalah ibu kandungnya sendiri. Itu berarti bahwa Sangkuriang telah dibutakan oleh hawa nafsunya.

Ingat! Hawa nafsu yang berlebih bisa menyesatkan siapapun. Itulah mengapa kamu jangan sampai mengikuti Sangkuring.

[Baca Juga: Seperti Apa Kinerja Reksa Dana Di Tahun 2019?]

Seperti halnya dengan investasi. Jangan sampai kamu dibutakan oleh hawa nafsu untuk mendapatkan imbal hasil yang sebesar-besarnya. Padahal instrumen investasi tersebut tidak cocok untukmu.

Alih-alih untung, kamu malah mendapatkan tekanan psikologis saat mengetahui investasi yang sudah kamu pilih nyatanya tidak menghasilkan keuntungan.

Ada baiknya kamu mulai menghubungi perencana keuangan untuk mewujudkan tujuan keuanganmu.

#4 Miliki Tujuan

Sangkuriang memiliki tujuan untuk menikahi Dayang Sumbi. Sangkuriang pun melakukan segala rencana untuk memenangkan hati pujaan hatinya.

Tujuan Sangkuriang sangatlah spesifik. Itulah salah satu sisi positif yang harus kamu praktikkan.

Kamu harus mulai memiliki tujuan keuangan yang spesifik, apakah tujuan keuangan tersebut untuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang.

Lalu tentukanlah rencana keuangan yang sesuai dengan tujuan keuangamu.

Ambil Sifat yang Baik, Buang Sifat yang Tidak Baik

Ketika kamu mendengarkan sebuah cerita baik cerita rakyat, legenda, bahkan cerita dari teman sendiri, ada baiknya kamu banyak belajar dari cerita tersebut.

Ambil sifat-sifat baik yang bisa diterapkan dalam kehidupanmu. Jangan sampai mengambil sifat tidak baik yang tentunya tidak akan membantu dalam kehidupanmu.

Jangan lupa untuk selalu belajar setiap harinya untuk menambah ilmu. Semoga berhasil!

Bagikan informasi ini kepada teman atau saudaramu yang belum mengetahui pelajaran keuangan dari cerita Sangkuriang Tangkuban Parahu. Semoga bermanfaat!

Sumber Referensi:

    Admin. Makna dan Hikmah Dari Cerita Sangkuriang. Id.answers.yahoo.com – https://goo.gl/34zsVd

Sumber Gambar:

    Cerita Sangkuriang Gunung Tangkuban Parahu 1 – https://goo.gl/mz92WA

    Cerita Sangkuriang Gunung Tangkuban Parahu 2 – https://goo.gl/px1gwx

    Cerita Sangkuriang Gunung Tangkuban Parahu 3 – https://goo.gl/um62cr

    Cerita Sangkuriang Gunung Tangkuban Parahu 4 – https://goo.gl/T2jXxS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *