Pekerja di Sektor Finansial Didorong Tingkatkan Kompetensi dan Integritas

Pekerja di Sektor Finansial Didorong Tingkatkan Kompetensi dan Integritas

Jakarta: Para pekerja di sektor finansial didorong untuk bisa mengadopsi kompetensi dan integritas sesuai dengan standar yang ada. Apalagi dengan berkembangnya teknologi digital, para pekerja ini dapat meningkatkan kompetensi serta kualifikasi secara online.
 
Founder Fidelitas Institute Rinaldi Firmansyah mengatakan, integritas merupakan suatu hal penting yang perlu dimiliki setiap orang dalam bekerja. Dengan integritas, seseorang akan senantiasa berkomitmen dan konsisten dalam menjunjung tinggi moral dan etika.
 
“Seperti kejujuran, tanggung jawab, dan nilai-nilai kehidupan lainnya. Hal inilah yang menjadi landasan utama kami bekerjasama dengan CISI UK untuk meluncurkan program Integrity Matter,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 12 Agustus 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Lembaga profesional Fidelitas Institute berkolaborasi dengan Chartered Institute for Securities and Investments (CISI) UK meluncurkan program Integrity Matters, sekaligus membuka Grand Opening program sertifikasi Corporate Finance Qualification (CFQ).
 
Integrity Matters merupakan tes online yang dirancang untuk menyoroti dilema praktisi yang dihadapi ketika bekerja. Program ini menyoroti pentingnya integritas dan memungkinkan penggunanya untuk menguji kemampuan mereka dalam membuat keputusan etis di tempat kerja.
 

Sedangkan program CFQ merupakan akreditasi profesi yang mencakup ilmu pembiayaan tingkat lanjutan, manajemen investasi proyek, aksi korporasi di pasar modal, pemberian nasehat keuangan, struktur permodalan, manajemen risiko, pengukuran tingkat biaya modal sampai dengan pengukuran tingkat pengembalian investasi.
 
CEO CISI UK Simon Culhane menjelaskan, Integrity Matters terdiri dari sejumlah workshop dan tes online baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dirancang untuk membuat penggunanya menyadari setiap kebutuhan dalam tindakan integritas ketika membuat sebuah keputusan di tempat bekerja.
 
“Meskipun sebuah tes tidak dapat memastikan derajat etika individu, namun dengan melengkapi tes yang diberikan maka praktisi akan didorong untuk bagaimana seharusnya berpikir menggunakan integritas, mampu mengenali situasi dan memutuskan bagaimana respon terbaik terhadapnya,” ujar dia.
 
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan standar corporate finance serta etika investasi di Indonesia. Terlebih program CFQ ini telah diakui oleh otoritas keuangan di beberapa negara seperti Inggris dan negara-negara persemakmuran Inggris Raya.
 
“Harapan kami Bursa Efek Indonesia (BEI) dan/atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa memakai standar profesi Corporate Finance Qualification dan program Integrity Matters dengan standar dari CISI UK,” ungkap Rinaldi.
 

(END)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *