Pejabat Partai Oposisi Brasil Ditembak Mati Jelang Pemilu

Pejabat Partai Oposisi Brasil Ditembak Mati Jelang Pemilu

Brasilia: Seorang pejabat lokal dari partai oposisi Brasil, Partai Pekerja (PT), ditembak mati oleh seorang sipil penjara federal pada Sabtu kemarin. Menurut laporan polisi dan saksi mata, pelaku sempat meneriakkan dukungan untuk Presiden Brasil Jair Bolsonaro.
 
Marcelo Arruda, seorang pejabat PT, sedang merayakan hari ulang tahunnya di kota Foz de Iguacu, negara bagian Parana, pada Sabtu kemarin. Seorang sipir penjara bernama Jorge Jose da Rocha Guaranho memasuki area perayaan ulang tahun dan menembak mati Arruda.
 
Arruda, yang juga membawa senjata api, sempat menembak balik Guaranho. Keduanya meninggal dunia.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dilansir dari Global News, Minggu, 10 Juli 2022, dua kematian tersebut semakin meningkatkan ketegangan menjelang pemilihan umum di Brasil pada Oktober mendatang. Sejumlah analis memprediksi pemilu kali ini akan membuat masyarakat Brasil semakin terpolarisasi.
 
Mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva adalah kandidat presiden dari PT. Sejumlah survei terkini memperlihatkan keunggulannya atas Bolsonaro.
 
Bolsonaro, sosok yang sejak lama bersitegang dengan Lula, mengindikasikan sikap tidak akan menerima kemungkinan kalah dalam pemilu mendatang. Sejak kini Bolsonaro terus menyinggung mengenai kemungkinan adanya kecurangan pemilu serta masalah dalam sistem pemungutan suara elektronik di Brasil.
 
Baca:  Presiden Brasil Sebut Pedemo Pro-Demokrasi Penjahat

Saling Tembak

Menurut laporan kepolisian dan seorang saksi mata, Guaranho muncul di pesta Arruda tanpa diundang. Ia mengarahkan senjata ke arah sasarannya sempat menyuarakan dukungan terhadap Bolsonaro.
 
Aluizio Palmar, seorang jurnalis yang hadir dalam pesta tersebut, mengatakan bahwa Guaranho sempat menyebut Bolsonaro seorang seorang sosok “legendaris.” Ia menyebut Guaranho dan Arruda saling melepaskan tembakan setelah sempat bersitegang.
 
“Satu lagi rekan kami meninggal dunia pagi ini. Ia adalah korban intoleransi, kebencian dan kekerasan politik,” kata presiden nasional PT, Gleisi Hoffman, dalam sebuah pernyataan resmi.
 
Sementara kantor kepresiden Bolsonaro belum berkomentar mengenai penembakan yang menewaskan dua orang di Foz de Iguacu.
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *