Nilai Bantuan Rumah Rusak Imbas Gempa Cianjur Ditambah, Ini Rinciannya

Nilai Bantuan Rumah Rusak Imbas Gempa Cianjur Ditambah, Ini Rinciannya

tribunwarta.com – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan pemerintah telah menambah nilai bantuan bagi korban bencana gempa Cianjur yang akan melakukan perbaikan rumah secara mandiri.

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Gedung DPR RI, Selasa (13/12/2022).

“Yang mendapatkan stimulan dari pemerintah, ini yang kemarin dinaikkan dari yang Rp 50 juta menjadi Rp 60 juta (rumah rusak berat), rusak sedang dari Rp 25 menjadi Rp 30 juta, rusak ringan dari Rp 10 juta menjadi Rp 15 juta,” katanya dalam rapat tersebut, di Gedung DPR RI.

Meski masyarakat diperbolehkan membangun sendiri dengan ditangani pula oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basuki mengatakan, kementerian PUPR pun tetap bertanggung jawab untuk mendampingi secara teknis pembangunannya. Terutama menyangkut pembangunan rumah yang rusak berat.

“BNPB mempunyai 3 rumah contoh tahan gempa yaitu rubako, domus, dan rumah kita. Ini kami sudah menyiapkan 400 engineer muda untuk mendampingi (masyarakat yang membangun rumah). Besok akan kami training dulu,” katanya.

Tidak hanya itu, Basuki telah meminta Dirjen Perumahan untuk mengajak para korban bencana terlibat dalam pembangunan rumah instan sederhana sehat (RISHA). Dari kontribusi itu, masyarakat bisa memperoleh upah Rp 120 ribu per hari.

“Karena sangat mudah hanya membaut-baut komponen rumah tersebut tanpa perlu skill tertentu. Rp 120 ribu per hari, cukup lumayan untuk memberi pendapatan kepada para korban yang rumahnya hancur tersebut,” ujar Basuki.

Sebagai tambahan informasi, dari data terakhir yang diperoleh PUPR dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) total ada 26 ribu rumah yang rusak ringan, rusak sedang 11 ribu, dan rusak berat 16 ribu.

Kemudian, berdasarkan peta BMKG, Basuki menyebut total ada sekitar 1.800 bangunan yang harus direlokasi di zona Sesar Cugenang Cianjur.

“Itu yang saya baca di running text TV. Tapi mungkin berkembang sekitar 2.000-an untuk yang direlokasi. Yang direlokasi oleh PUPR sebenarnya ada 2 kawasan relokasi. Di Sirnagalih 2,5 hektar, akan ada sekitar 200 rumah. Dan di Mende ada sekitar 30 hektar yang akan dibangun sekitar 2 ribu rumah,” kata Basuki.

Basuki mengatakan, pihaknya akan mengupayakan sebanyak 80 rumah RISHA akan selesai di akhir Desember. Sementara untuk keseluruhannya, ditargetkan akan selesai sebelum lebaran yang jatuh pada bulan April 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *