NasDem: Koalisi dengan PKS dan Demokrat Sentuh 80 Persen

NasDem: Koalisi dengan PKS dan Demokrat Sentuh 80 Persen

Jakarta: Partai NasDem menyatakan bahwa penjajakan koalisi bersama Demokrat dengan PKS sudah hampir 80 persen rampung. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem, Hermawi Taslim mengaku pihaknya terus berkomunikasi dengan semua parpol, khususnya dengan PKS dan Demokrat karena punya kedekatan lebih.
 
“Koalisi kita hampir 80 persen. Sambil menunggu, sambil menghormati otoritas parpol masing-masing, karena semua parpol punya mekanisme sendiri-sendiri, kita mulai dari tim kecil,” tutur Taslim dalam diskusi, Minggu, 23 Oktober 2022.
 
Tim kecil yang tergabung dari NasDem, PKS, Demokrat ini akan menyusun seluruh tema-tema kampanye dan hal yang substantif. Intinya, kata Taslim, koalisi NasDem-PKS-Demokrat ini belum terjadi namun sudah sedikit lagi akan terjalin.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Namun, NasDem tidak menutup kemungkinan terhadap parpol lain jika ingin berkoalisi guna menghadapi Pemilu 2024. Taslim menegaskan manifesto NasDem ialah kecepatan dalam mengambil keputusan. Kecepatan dalam mengambil keputusan itu salah satu ciri NasDem dalam menentukan pilihan.
 
Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengapresiasi NasDem sebagai parpol yang independen, dan mandiri di tengah pelbagai tekanan yang dihadapi. NasDem dinilai tetap tegak lurus mencalonkan Anies sebagai capres.
 
“Parpol itu punya hati, kita ingin mencalonkan siapa saja itu boleh, dan tidak seharusnya diintervensi atau diarah-arahkan,” ungkap Zaky.
 
Memang, kata Zaky, diinternalnya juga punya Capres, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun, Zaky menuturkan bahwa Demokrat realistis untuk menghadapi pesta Demokasi 2024 mendatang.
 

 
Di sisi lain, Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid menegaskan bahwa parpolnya mengajukan beberapa kriteria untuk Cawapres. Pertama, kandidat tersebut harus punya kapasitas untuk memenangkan kontestasi Pemilu 2024.
 
Kedua, ia menyebut, para parpol pengusung harus memberikan kapsitas besar untuk mengelola pemerintahan. Terakhir, kapasitas untuk mempersatukan tim pengusung dan kapasitas menyatukan bangsa ini.
 
“Keputusan musyawarah itu clear PKS akan oposisi sampai 2024,” tegas Kholid.
 

(END)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *