Miris, Para Siswa SD ini Rela Menantang Derasnya Sungai demi Bersekolah

Miris, Para Siswa SD ini Rela Menantang Derasnya Sungai demi Bersekolah

Sukabumi: Belasan siswa di Sukabumi, Jawa Barat, nekat melintasi derasnya arus Sungai Cikaso dengan menaiki rakit untuk berangkat ke sekolah.
 
Guru sekolah serta warga setempat mengharapkan pemerintah daerah dapat membangun jembatan penghubung yang layak demi keselamatan perjalanan para siswa ke sekolah.
 
Setiap hari, belasan siswa SD Cilele II, Desa Sirnasari, Sukabumi, harus menantang maut ketika akan berangkat ke sekolah. Mereka yang berasal dari desa tetangga – Desa Neglasari, Kecamatan Purbaya, rela menyebrangi Sungai Cikaso yang memiliki arus yang deras dengan menaiki rakit bambu.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Takut kalau besar (arus sungainya),” ujar Dimas Saputra, salah seorang siswa SD Cilele II, dilansir dari tayangan Metro Siang, Metro TV, Sabtu, 15 Oktober 2022.
 
Para siswa tidak punya pilihan lain untuk mengarungi derasnya Sungai Cikaso lantaran jarak tersebut merupakan jarak terdekat dari rumah ke sekolah, yaitu sekitar 15 menit. Jika mereka menggunakan akses jalan biasa, maka mereka harus menempuh waktu lebih dari satu jam.
 
Tidak hanya itu, mereka terkadang terpaksa meliburkan diri mereka apabila arus atau ketinggian sungai terlalu semakin besar.
 
Baca: 
 
Tentunya, aksi mereka ini mengundang kekhawatiran besar dari banyak pihak, baik dari pihak sekolah hingga masyarakat setempat terkait keselamatan para siswa untuk menempuh sekolah. 
 
Warga setempat memiliki harapan besar terhadap pembangunan jembatan penghubung antar desa yang diyakini tidak hanya dapat menjadi produk perekonomian, tetapi juga demi keselamatan para siswa nantinya ketika akan berangkat ke sekolah.
 
Namun, harapan pembangunan jembatan yang telah diajukan semenjak 2018, tidak mendapatkan respons baik dari pemerintah kabupaten dan provinsi.
 
“Yang sangat dibutuhkan itu harusnya jembatan karena jembatan dari dulu sampai saat ini, ya belum ada jembatan. Ya terpaksa menggunakan rakit yang sangat dibutuhkan (masyarakat setempat),” sampai Kepala Desa Sirnasari, Bambang Gunawan.
 
Kendati demikian, demi meningkatkan keamanan ketika menyebrangi sungai, para aparat keamanan seperti Babinsa, Babinkamtibmas, hingga Limas, sering terjun ke lokasi untuk mendampingi para siswa.
 
(Gracia Anggellica)

 

(WAN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *