Mengenal Seluk Beluk Kontrak Serah Komoditas (Forward Contract)

tribunwarta.com – Seperti apa mekanisme transaksi kontrak serah? Apa perbedaan dengan futures?

Ada berbagai cara untuk bertransaksi komoditas. Beberapa diantaranya yaitu melalui kontrak berjangka (futures) dan kontrak serah (forward contract). Keduanya sering dianggap sama, padahal tidak sama lho.

Kontrak serah umum dilakukan pada komoditas logam mulia dan produk agrikultur. Simak artikel berikut selengkapnya.

Definisi Kontrak Serah

Kontrak serah merupakan transaksi yang didasari atas persetujuan kedua pihak untuk menjual dan membeli aset pada waktu yang ditentukan.

Transaksi ini diikuti dengan penyerahan barang sesuai dengan waktu dan spesifikasi yang disetujui.

Umumnya transaksi dilakukan dengan tujuan hedging atau lindung nilai untuk mengantisipasi perubahan harga di masa depan.

Selain itu ada pula yang bertransaksi untuk memperoleh keuntungan dari selisih harga jual beli atau disebut speculator.

Kontrak serah sebenarnya tidak hanya dilakukan pada produk komoditas saja. Melainkan juga mencakup transaksi perdagangan valuta asing fisik.

Tidak Sama Dengan Kontrak Berjangka

Kesamaan pada kedua transaksi ini adalah konsumen sama-sama membeli atau menjual suatu aset pada waktu dan harga spesifik.

Namun kontrak serah dilakukan di luar exchanger. Bisa jadi ada kesepakatan khusus antara penjual dan pembeli.

Perbedaannya kontrak futures melakukan evaluasi untung rugi tiap hari. Sehingga kedua belah pihak harus memiliki margin sebagai uang jaminan atas fluktuasi harga.

[Baca Juga: Mayoritas Trader Komoditas Merugi! Mitos atau Fakta?]

Sedangkan pada kontrak serah dilakukan di akhir kontrak saja dan tidak ada margin.

Hal ini membuat transaksi kontrak serah lebih berisiko karena ada kemungkinan salah 1 pihak gagal bayar. Sehingga untuk mencegahnya harga kontrak serah disertakan dengan premi tambahan untuk risiko ini.

Perbedaan lainnya yaitu pada kontrak serah tidak memiliki standar baku terhadap produk. Penjual dan pembeli bebas menyesuaikan produk sesuai keinginannya dalam hal jumlah satuan, spesifikasi, dan waktu kirim.

Menilai Kontrak Serah

Nilai kontrak serah biasanya berubah ketika nilai dasar aset (underlying) berubah.

Jika kontrak menyatakan bahwa pembeli perlu membayar US$1.000 terhadap 500 karung gandum namun harga pasar turun ke US$600 per 500 karung maka penjual menerima keuntungan tambahan sebesar US$400.

Salah satu kelemahan kontrak serah yaitu dalam hal keamanan. Karena transaksi dilakukan di luar bursa dan sesuai perjanjian penjual serta pembeli, maka rentan terjadi manipulasi harga.

Cara Kerja

Secara umum ada 2 kelompok utama yang melakukan transaksi kontrak serah, yaitu hedger dan speculator. Hedger membutuhkan barang fisik tersebut untuk menjaga nilai harga produk di masa depan.

Bisa jadi ia membutuhkan produk untuk bahan baku produksi bisnisnya dan menjaga kenaikan biaya produksi melalui hedging.

Sedangkan speculator tidak benar-benar membutuhkan barangnya. Ia fokus pada selisih harga jual beli saja. Sehingga kontrak ini lebih menarik dan diminati oleh golongan hedger.

Contoh:

Sang petani baru saja panen raya terhadap padi yang ditanamnya. Dalam 1 tahun ke depan ia khawatir bahwa padi tersebut akan turun harga dan membuatnya merugi.

Lalu ia menjual padi tersebut di harga US$5 per karung. Jika ternyata harga tersebut justru naik, petani merugi atas selisih harga jualnya. Sedangkan jika harganya benar turun maka sang petani memperoleh selisih harga dari yang ia jual.

Berbagai Risiko Kontrak Serah

Cakupan pasar kontrak serah ini terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Meski transaksi futures yang paling sering dilakukan, namun berbagai perusahaan besar melakukan transaksi serah untuk lindung nilai dari fluktuasi biaya produksi.

Selain komoditas mereka juga melakukan lindung nilai pada instrumen mata uang asing untuk terlindungi dari risiko perubahan nilai suku bunga.

Dibandingkan futures, kontrak serah memiliki lebih banyak risiko.

Pertama karena transaksinya dilakukan di luar pengawasan bursa berjangka sehingga penjual dan pembeli bisa meminta berbagai spesifikasi produk sesuai keinginan mereka.

Selain itu transaksi dilakukan pada tanggal perjanjian sebelum barang benar-benar diserahkan. Sehingga ada kemungkinan salah satu pihak gagal memberikan uang/barang sesuai kesepakatan.

Di sisi lain karena transaksi tidak dilakukan secara market to market, maka terjadi selisih harga yang jauh antara kontrak serah dan pasar spot.

Kontrak serah umumnya dilakukan oleh pihak yang benar-benar membutuhkan barang tersebut secara fisik dalam tujuan utama hedging. Hedging dilakukan untuk menjaga kestabilan biaya produksi.

Bagi trader lebih disarankan untuk fokus pada transaksi futures atau kontrak berjangka. Selain regulasi lebih terjamin, metode transaksinya pun lebih sederhana.

Meski demikian transaksi kontrak serah bisa saja dilakukan oleh trader komoditas yang sangat berpengalaman.

Oh iya, para trader juga tentunya harus bisa merencanakan keuangannya dengan matang, Anda bisa membaca ebook dari Finansialku di bawah ini secara GRATIS.

Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Bagaimana tanggapan Anda mengenai artikel di atas? Bagikan pendapat Anda pada kolom komentar di bawah.

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda. Semoga bermanfaat, terima kasih.

Sumber Gambar:

    Komoditas – http://bit.ly/2X2qBOZ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *