tribunwarta.com – Uang kartal dan uang giral mungkin tak terdengar asing bagi sebagian besar orang. Namun apakah Anda telah mengenal dengan baik perbedaan kedua jenis uang ini?
Ketahui lebih dalam tentang uang kartal dan giral pada artikel Finansialku berikut ini. Selamat membaca!
Rubrik Finansialku
Seberapa Pentingnya Sih Uang itu?
Sebagai makhluk yang masih memiliki keterbatasan, hampir mustahil bagi seorang manusia untuk memenuhi semua kebutuhan maupun keinginannya.
Itulah mengapa setiap manusia tentu akan memerlukan orang lain untuk membantunya dalam memenuhi keterbatasannya ini.
Dalam praktiknya, akan terjadi transaksi antara beberapa pihak di mana pihak yang membutuhkan akan membayar ataupun memberi sesuatu pada pihak lainnya untuk memperoleh barang yang diinginkan dari orang tersebut.
Kegiatan ini pada zaman dahulu disebut sebagai “Barter” atau tukar-menukar barang di antara dua orang atau lebih.
Barter tentu bisa menjadi cara yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan pada masa itu.
Namun di era modern seperti saat ini, hal serupa sudah tidak dinilai efektif lagi, mengingat banyaknya kesulitan yang dialami saat melakukan barter.
Untuk itu, alat tukar yang bersifat universal pun diciptakan sebagai alternatif yang dapat lebih memudahkan hal tersebut, yaitu uang.
Uang merupakan alat tukar yang dapat diterima secara umum. Namun tentu saja, setiap negara memiliki jenis mata uangnya masing-masing.
Itulah mengapa konversi mata uang pun diciptakan dan dilakukan untuk menyamakan mata uang yang akan digunakan di suatu negara.
[Baca Juga: Kisah Sukses Young Lex, Sang Rapper Muda Sukses. Inspiratif!]
Di dunia modern saat ini, uang memiliki peranan penting dalam roda ekonomi sebuah negara, tidak terkecuali di Indonesia!
Anda dapat melihat bahwa setiap kegiatan bisnis pasti tidak akan terlepas dari uang, baik itu bisnis kecil maupun bisnis skala besar.
Maka dari itu semua, uang bisa dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting bagi perekonomian semua orang.
Bicara tentang bisnis, jika Anda adalah salah satu pebisnis pemula, hal yang harus ingat saat berbisnis ialah jangan sampai Anda lupa dengan pengelolaan keuangan dalam bisnis.
Terkadang, banyak yang masih belum bisa melakukan pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi dengan baik.
Beberapa di antaranya, sering keliru akan sumber uang yang digunakan untuk kebutuhan bisnis.
Untuk meminimalisasi segala kemungkinan, akan lebih baik jika Anda memanfaatkan tools yang sering digunakan khusus pengelolaan dan perencanaan keuangan, seperti aplikasi Finansialku.
[Baca Juga: Gaji Rp5 Juta Sebulan, Mau Liburan Keliling Eropa? Ini Caranya]
Aplikasi Finansialku merupakan aplikasi berbasis website yang dapat membantu penggunanya untuk melakukan pengelolaan dan perencanaan keuangan, termasuk keuangan bisnis.
Jika belum memilikinya, segera download melalui Google Play Store atau lakukan registrasi melalui PC.
Dapatkan potongan harga berlangganan hingga Rp50.000 dengan kode promo: POTONG50RIBU untuk menjadi member Premium agar Anda bisa berkonsultasi tanpa batas dengan Konsultan Keuangan Bersertifikat dari Finansialku.
Jika ingin lebih memahami mengenai bagaimana cara melakukan pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi dengan baik, pelajari saja melalui ebook Finansialku yang satu ini:
Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis
Perbedaan Uang Kartal dan Uang Giral
Saat ini terdapat dua jenis uang yang sering kita jumpai setiap harinya, yaitu uang kartal dan uang giral.
Secara garis besar, kedua jenis ini sama-sama memiliki fungsi yang sama, yakni sebagai alat pembayaran yang sah dan berlaku untuk umum.
Meski demikian, masih terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya, yang harus diketahui oleh setiap orang.
Berikut perbedaan dari keduanya, mulai dari:
#1 Uang Kartal
Uang kartal merupakan jenis uang yang dapat digunakan untuk kegiatan transaksi jual-beli dan diterbitkan oleh Bank Sentral.
Bank yang dimaksud adalah Bank Indonesia (BI) yang sekaligus menjadi satu-satunya pihak di Indonesia yang memiliki hak untuk menerbitkan uang, baik dalam bentuk kertas maupun dalam bentuk uang logam.
Peraturan ini sesuai dengan isi UU Pokok Bank Sentral No. 13 Tahun 1968 pasal 26 ayat 1.
Namun sebelum UU ini diberlakukan, maka sesuai UU Pokok Bank Indonesia No. 11 Tahun 1953, di Indonesia berlaku dua jenis uang kartal yang mana masing-masing jenis memiliki perbedaan tersendiri, yaitu:
[Baca Juga: 10 Miliarder Ini Memiliki Cara Hidup Hemat Dalam Mengatur Keuangannya]
Uang Negara
Uang negara merupakan jenis uang yang terbuat dari plastik dan diterbitkan oleh pemerintah Indonesia.
Uang yang diterbitkan oleh pihak pemerintah ini ditandai juga dengan adanya tanda tangan menteri keuangan serta nama dari negara yang menerbitkan.
Penggunaan dari uang yang diterbitkan oleh pemerintah juga dijamin oleh UU.
Uang Bank
Sekitar 15 tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 1968, peredaran uang negara mulai diberhentikan serta diganti dengan menggunakan uang bank.
Pemberhentian dari beredarnya uang negara ini sesuai dengan isi UU No. 13 yang diberlakukan sejak saat itu.
Uang yang diterbitkan oleh bank berupa uang kertas dan juga uang logam.
Jika dilihat, maka ciri khas dari uang bank ini adalah adanya nama bank sentral negara serta terdapat tanda tangan gubernur bank sentral.
Uang kertas yang diterbitkan oleh bank sentral terbuat dari bahan kertas khusus dengan gambar dan cap khusus yang terdapat didalamnya.
Dalam penggunaannya, uang kertas termasuk cukup praktis sebab mudah untuk dibawa ke mana-mana serta ringan.
Selain itu, Anda juga bisa melipatnya serta menyimpannya dalam dompet Anda dalam jumlah yang cukup banyak.
[Baca Juga: Pembelajaran Dari Miliarder Agar Anda Sukses Dalam Karier]
Hanya saja uang kertas sangat mudah terbakar ataupun sobek, sehingga Anda harus lebih berhati-hati dalam meletakkannya.
Sedangkan untuk uang logam, bahan pembuatannya ialah berupa emas ataupun perak, sehingga memiliki nilai tukar sekaligus nilai intrinsik.
Tentu saja membawa uang logam dalam jumlah banyak bukan termasuk hal yang praktis.
Namun Anda tidak perlu khawatir jika uang logam menjadi basah oleh air sebab bahannya yang memang anti air dan juga kuat.
#2 Uang Giral
Uang giral juga merupakan alat pembayaran yang sah berupa surat berharga yang diterbitkan oleh bank umum.
Uang giral juga diterbitkan dalam bentuk kode maupun alat elektronik.
Hanya saja, penggunaan uang giral sampai saat ini masih cukup terbatas sebab masyarakat tidak diwajibkan untuk menerima maupun menggunakannya.
Jadi bukan sesuatu yang salah ketika seorang penjual menolak untuk Anda melakukan pembayaran dengan menggunakan uang giral.
Meski demikian bagi sebagian orang, menggunakan uang giral dirasa lebih praktis dibanding penggunaan uang kartal.
Berikut contoh uang giral yang sering digunakan oleh banyak orang, mulai dari:
Bilyet
Berupa nota, formulir, ataupun bukti tertulis lain yang digunakan sebagai bukti transaksi berupa keterangan ataupun perintah membayar.
Giro
Berupa simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa ditarik dengan cek atau surat berharga lain.
Wesel Pos
Berupa simpanan di bank berupa surat pos dan dapat digunakan untuk mengirim uang.
[Baca Juga: Tips Bisnis: Cara Jitu Miliarder Bangkit Kembali Setelah Jatuh Bangkrut]
Cek
Berupa sebuah surat berharga berisi perintah tertulis dari pemilik rekening untuk bank, sehingga bank akan mengeluarkan sejumlah uang ketika menerima cek tersebut.
Jumlah uang yang diterima sesuai dengan jumlah yang tertera pada cek yang ada.
Kartu Kredit
Berupa kartu yang dikeluarkan oleh bank dan dapat digunakan sebagai alat bertransaksi.
Pengguna nantinya akan membayar biaya transaksi tersebut kepada pihak bank yang mengeluarkan kartu kredit.
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Uang Giral dan Kartal
Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa uang giral memiliki banyak perbedaan, baik dari bentuk ataupun dari cara pemakaiannya.
Jika dibandingkan maka terdapat beberapa kelebihan maupun kekurangan dari penggunaan kedua jenis uang ini, yaitu:
[Baca Juga: Coba Deh Penguat Sinyal Wifi yang Bikin Internet Lari Kenceng]
#1 Segi Keamanan
Dalam hal keamanan maka sepertinya penggunaan uang giral masih jauh lebih aman digunakan.
Sebab jika uang kartal hilang, maka peluang untuk kembalinya uang tersebut sangatlah kecil.
Sedangkan jika Anda kehilangan uang giral, maka Anda dapat melaporkannya kepada pihak bank sehingga dapat langsung diblokir.
Uang giral juga biasanya dilengkapi dengan profil pengguna, sehingga tidak dapat digunakan oleh pihak lain.
#2 Segi Kepraktisan
Untuk kepraktisannya, maka sepertinya uang kartal bisa dianggap lebih baik.
Ini karena Anda dapat menggunakan uang kartal untuk melakukan pembayaran di berbagai tempat.
Sedangkan uang giral belum tentu dapat digunakan untuk hal yang demikian.
Pastikan Anda dapat Mengatur Keuangan Anda
Menggunakan uang kartal ataupun uang logam bukanlah menjadi masalah yang harus Anda khawatirkan.
Sebab bagaimanapun bentuknya, selama Anda bisa melakukan transaksi, Anda tidak mengalami masalah yang berarti.
Hal yang menjadi masalah adalah jika Anda tidak dapat mengatur keuangan Anda.
Untuk itu, pastikan untuk belajar mengatur keuangan Anda sendiri mulai dari saat ini.
Semoga berhasil!
Uang giral apa saja yang pernah Anda miliki? Tulis pengalaman Anda dalam kolom bawah ini. Bagikan juga artikel ini kepada mereka yang belum mengetahuinya. Terima kasih!
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:
