Menelusuri Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro di Indonesia

Menelusuri Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro di Indonesia

tribunwarta.com – Dalam ilmu akuntansi dikenal istilah ekonomi makro dan ekonomi mikro. Bagaimana perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro di Indonesia?

Penasaran dengan definisi keduanya serta bagaimana perbedaan penerapannya di Indonesia?

Yuk simak penjelasannya dalam artikel Finansialku berikut ini! Selamat membaca!

Rubrik Finansialku

NEWS: Jokowi vs Sandi Debat Ekonomi Makro dan Mikro

Melansir dari CNNIndonesia.com, Presiden Joko Widodo berdebat soal ekonomi makro dan mikro setelah Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno kembali melontarkan kisah orang per orang yang didengarnya pada saat kampanye jelang pilpres 2019 ke 1.550 daerah.

Sandiaga Uno mengungkapkan sebuah kisah mengenai ibu Mia di Tegal yang mengeluh tagihan listrik di rumahnya kini menembus Rp1 juta.

Kisah kedua adalah tentang ibu Nurjanah, seorang pedagang yang mengeluh pasar tradisional semakin sepi.

“Ibu Nurjanah di Langkat Sumatera Utara menyatakan sekarang sepi pembeli yang datang ke tokonya yang ada di pasar tradisional. Kami merasa bahwa ekonomi harus bertumbuh dengan memberi kesempatan membuka lapangan kerja, serta memastikan harga-harga bahan pokok terjangkau.”

Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Sandi bahwa dalam membuat kebijakan ekonomi makro, pemerintah harus melihat perekonomian secara menyeluruh dan komprehensif, tidak bisa berdasarkan keluhan orang per orang.

“Pak Prabowo, Pak Sandi, mengelola ekonomi makro berbeda dengan mikro, karena makro agregat produksi dan sisi permintaan dan penawaran harus dijaga kebijakan pemerintah. Kalau kita berhadapan dengan mikro hanya jual dan beli.”

Tentunya perdebatan mengenai ekonomi makro vs ekonomi mikro ini menjadi pertanyaan bagi sebagian orang.

Apa itu ekonomi makro dan ekonomi mikro? Apa perbedaan keduanya?

Pada kesempatan kali ini, Finansialku akan mengupas soal ekonomi makro dan ekonomi mikro ini. Yuk simak ulasannya!

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Definisi Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro

Ekonomi makro dan ekonomi mikro memang bukan merupakan isilah yang asing di telinga kita, namun kerap kali masih banyak yang menyalahartikan istilah tersebut dan kebingungan membedakan keduanya.

Agar tidak tersesat dalam definisi yang keliru, mari melihat definisi ekonomi makro dan ekonomi mikro menurut beberapa sumber berikut ini:

#1 Ekonomi Makro

Dalam ilmu ekonomi, dikenal dengan pembagian ilmu ekonomi/ kajian (cabang), yang dikenal dengan ekonomi mikro dan ekonomi makro.

Pertama-tama mari membahas ekonomi makro terlebih dahulu.

Profesor Universitas Harvard AS, Gregory Mankiw, menjelaskan pada dasarnya ilmu ekonomi merupakan ilmu tentang mengelola sumber daya yang keberadaannya terbatas.

Dalam melihatnya, ekonom pada umumnya menggunakan dua kaca mata, yakni secara mikro dan makro.

[Baca Juga: Lakukan Simulasi Kredit Terlebih Dahulu, Sebelum Ajukan Kredit Agar Keuangan Anda Tidak Berantakan]

Dalam buku ‘Pengantar Teori Makroekonomi’, Sadono mengartikan ekonomi makro sebagai cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan utama perekonomian secara komprehensif terhadap berbagai masalah yang terkait pertumbuhan ekonomi.

Jadi, berbeda dengan teori ekonomi mikro, pada ekonomi makro tidak lagi membahas kepentingan pribadi dan individu termasuk kepentingan perusahaan.

Pada bahasan teori ekonomi makro lebih mengarah kepada kepentingan roda perekonomian secara umum pada suatu negara, misalnya pendapatan nasional, inflasi, deflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi.

Artinya, ekonomi makro ditujukan untuk analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi yang dilakukan, terhadap perekonomian yang terjadi secara keseluruhan pada suatu negara.

#2 Ekonomi Mikro

Kajian (cabang) kedua dalam pembagian ilmu ekonomi adalah ekonomi makro. Bagaimana dengan definisi ekonomi mikro?

Sadono Sukirno dalam buku bertajuk ‘Pengantar Teori Mikroekonomi’, mendefinisikan ekonomi mikro sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan, termasuk penentuan harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan.

Sedangkan dalam buku ‘Principles of Microeconomics’, Mankiw mendefinisikan ekonomi mikro sebagai studi tentang bagaimana rumah tangga dan badan usaha mengambil keputusan dan berinteraksi di pasar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi mikro lebih memperhatikan berbagai perilaku dan keputusan individu maupun badan dalam mempengaruhi penawaran dan permintaan yang pada akhirnya akan menentukan harga barang dan jasa.

[Baca Juga: 5 Jenis Kartu Kredit yang Cocok untuk Wanita Milenial: Jenis, Contoh dan Manfaatnya]

Maksud dari individual di sini adalah bisa anda sebagai rumah tangga konsumsi dan perusahaan sebagai rumah tangga produksi.

Misalnya permintaan dan penawaran, pasar, biaya dan laba atau rugi dari suatu perusahaan.

Ekonomi mikro sendiri lebih bertujuan untuk analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya yang dimiliki agar dapat tercapai kombinasi yang tepat, pengeluaran serendah-rendahnya pendapatan setinggi-tingginya.

Konsep Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro

Setelah melihat definisinya, mari kini membedakan konsep dan penerapan keduanya.

#1 Ekonomi Makro

Melansir dari Thidiweb.com, konsep ekonomi makro terbagi menjadi 3 poin berikut:

    Pengeluaran (Output) dan Pendapatan (Income)

Pengeluaran (Output) dan Pendapatan (Income)

Ukuran output secara makro adalah Produk Domestik Bruto (PDB).

Tinggi rendahnya PDB suatu negara dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, akumulasi modal, dan kualitas sumber daya manusia.

Jika suatu negara mampu mengadopsi teknologi canggih, memiliki akumulasi modal yang tinggi, dan tingkat pendidikan yang menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, maka akan memiliki PDB yang tinggi pula.

Hal ini berlaku sebaliknya.

    Tingkat Pengangguran

Tingkat Pengangguran

Akibat tingkat pengangguran tinggi, maka beban negara semakin berat dan pertumbuhan ekonomi menjadi lambat dikarenakan produksi nasional rendah.

Selain itu, pengangguran juga berdampak pada tingkat daya beli masyarakat yang rendah sehingga mengakibatkan lesunya perekonomian suatu negara.

[Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Juga Bisa Merencanakan Keuangan dengan Aplikasi Finansialku]

    Inflasi dan Deflasi

Inflasi dan Deflasi

Inflasi dan deflasi berkaitan dengan moneter.

Inflasi merupakan kenaikan harga umum, sedangkan deflasi kebalikannya, yakni penurunan harga.

Perubahan harga yang begitu drastis baik inflasi maupun deflasi berisiko pada terjadinya krisis perekonomian negara secara menyeluruh.

Pada kondisi seperti ini maka pemerintah perlu ikut campur tangan dengan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter.

#2 Ekonomi Mikro

Melansir dari laman yang sama yakni Thidiweb.com, konsep ekonomi mikro terbagi menjadi 3 poin berikut:

    Teori Produksi

Teori Produksi

Barang dan jasa ada karena diproduksi terlebih dahulu. Pada produksinya memerlukan input sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkannya.

Teori produksi ini tidak lain merupakan pemahaman tentang teori produksi yang berkaitan dengan kuantitas dan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, biaya produksi, dan lain sebagainya.

    Teori Harga

Teori Harga

Harga adalah penentu nilai suatu barang atau jasa. Selain itu, harga berkaitan erat dengan interaksi antara permintaan (demand) dan penawaran (supply).

Jadi, penentuan harga suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh tingkat permintaan konsumen dan penawaran oleh produsen terhadap barang atau jasa tersebut.

Harga bersifat fluktuatif, pada teori ini berlaku hukum permintaan dan penawaran.

[Baca Juga: Tahukah Anda, Apa Bedanya Pinjaman Uang dan Pembiayaan?]

    Teori Distribusi

Teori Distribusi

Produksi barang tidak bisa dilakukan tanpa adanya pendistribusian bahan baku. Pengaplikasian modal untuk distribusi, termasuk juga untuk upah pekerjanya.

Selain itu, distribusi juga dimaksudkan sebagai bagian dari kegiatan pemasaran (marketing) atau penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

Pada proses ini muncul rantai distribusi yang melibatkan peran dari distributor, pedagang grosir, dan juga retail termasuk reseller dan dropshipper.

Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro di Indonesia

Melihat perbedaan definisi dan konsepnya, maka tentunya ekonomi makro dan mikro pun berbeda penerapannya di tanah air kita tercinta.

Kembali pada topik perdebatan Presiden Joko Widodo dengan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno tadi, maka bisa disimpulkan bahwa keluhan Sandiaga Uno mengenai Ibu Mia dan Ibu Nurjanah termasuk dalam bagian dari ekonomi mikro.

Jadi, kasus per orang ini tidak dapat digeneralisasi sebagai kondisi agregat perekonomian.

Untuk mengatasi permasalahan ekonomi mikro ini, Presiden Jokowi menyarankan adanya unsur ekonomi makro, di mana penyusunan kebijakan harus melihat perekonomian secara agregat atau menyeluruh.

Dengan demikian, meski ibu Mia mengeluh tarif listrik tinggi kita tidak boleh langsung bereaksi.

Kita harus melihat dahulu secara keseluruhan, faktanya tarif listrik di Indonesia selama beberapa tahun terakhir tidak mengalami kenaikan, sehingga inflasi relatif terjaga.

Oleh karena itu, pemerintah tidak bisa langsung menurunkan tarif listrik, tapi pemerintah juga harus memikirkan dampak terhadap PT PLN (Persero) selaku produsen, termasuk besaran subsidi yang diberikan pemerintah untuk mengkompensasinya.

[Baca Juga: Ilustrasi: Siapa Bilang Ga Boleh Utang! Boleh Kredit untuk Beli Aset, Tapi Jangan Kredit untuk Liabilitas]

Inilah gambaran penerapan ekonomi makro untuk mengatasi permasalahan ekonomi mikro di Indonesia.

Hal sama juga berlaku dalam menyikapi keluhan ibu Nurjanah.

Meski ada keluhan dari Ibu Nurjanah, pemerintah juga harus melihat sisi permintaan dan penawaran secara menyeluruh.

Misalnya, pengunjung pasar tradisional sepi, namun pengunjung pasar modern maupun pasar daring meningkat sehingga secara keseluruhan perekonomian masih tumbuh.

Kesimpulannya, Secara garis besar permasalahan kebijakan ekonomi makro di Indonesia mencakup dua hal yaitu:

    Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi perekonomian, yaitu tentang inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran.

    Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan mikro ekonomi lebih menitik beratkan pada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk:

    Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber ekonomi, dan

    Mencapai kepuasan yang maksimum dalam penggunaan sumber-sumber tersebut (seperti Ibu Mia dan Ibu Nurjanah).

Share Informasinya Yuk!

Bagaimana, apakah ini informasi yang baru bagi Anda?

Jika artikel ini bermanfaat bagi Anda, bagikan sekarang juga kepada teman-teman Anda yang masih kebingungan akan perbedaan ekonomi makro dan mikro ini.

Jika Anda tertarik memperoleh banyak informasi terbaru, terutama soal keuangan, Anda bisa mengakses ebook keuangan Finansialku.

Terdapat banyak sekali informasi yang bisa Anda peroleh, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

    Perencanaan keuangan untuk kalangan usia 20 an dan usia 30 an.

    Perencanaan keuangan untuk mengelola uang pribadi dan bisnis.

    Perencana keuangan dana pendidikan.

    Panduan berinvestasi reksa dana untuk pemula.

    Panduan berinvestasi emas untuk pemula.

    Panduan berinvestasi saham untuk pemula.

Anda bisa download ebook-nya dan memperoleh banyak informasi secara GRATIS.

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro di Indonesia lainnya?

Tinggalkan komentar Anda di bawah. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

Sumber Referensi:

    Admin.14 April 2019. Jokowi vs Sandi Debat Ekonomi Makro dan Mikro, Pahami Artinya. CNNIndonesia.com – http://bit.ly/2XYlGPg

    Admin. 28 Maret. Pembagian Ilmu Ekonomi Menjadi Teori Mikro dan Makro. Thidiweb.com – http://bit.ly/2GQgJ4n

    I Gusti Made Karmawan. 7 Juli 2015. Pandangan Ekonomi Mikro dan Makro Di Masyarakat. Sis.binus.ac.id – http://bit.ly/2IO7S6w

Sumber Gambar:

    Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro 1 – http://bit.ly/2GLoo3Z

    Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro 2 – http://bit.ly/2V6W3is

    Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro 3 – http://bit.ly/2VGpKpS

    Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro 4 – http://bit.ly/2vtgRBD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *