Mendunia Lewat Batu Bara – Medcom.id

Mendunia Lewat Batu Bara – Medcom.id

Jakarta: Sektor batu bara menjadi salah satu andalan dalam menopang perekonomian nasional. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penerimaan negara dari batu bara tahun ini mencapai Rp91,47 triliun hingga akhir Agustus 2022, atau dua kali lipat target tahun ini sebesar Rp42,36 triliun.
 
Kontribusi batu bara pada perekonomian nasional tahun ini pun diprediksi bisa mencapai 5 hingga 6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Lantaran kontribusi batu bara bagi perekonomian nasional secara keseluruhan cukup signifikan, Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menyebut penggunaan batu bara tidak serta-merta bisa dihentikan.
 
Executive Director Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menyebutkan seiring peningkatan konsumsi energi nasional yang meningkat, kelistrikan meraup 80 persen dari demand batu bara domestik. Sisanya, 20 persen dari industri lain juga meningkat terutama smelter, semen, pupuk.
 
“Dalam beberapa tahun ke depan kita berharap demand batu bara meningkat dan harga stabil. Harga itu dibentuk oleh supply dan demand. Dari sisi suplai menghadapi kendala peralatan, cuaca dengan intensitas hujan tinggi, ini cukup menghambat. Maka untuk menjaga kestabilan, perusahaan memaksimalkan produksi. Kita optimistis demand domestik dan luar negeri masih kuat,” ucap Hendra Sinadia.
 

Ketua Indonesian Mining & Energy Forum Singgih Widagdo juga optimistis kebutuhan akan batu bara masih akan tinggi dalam beberapa waktu ke depan.
 
“Tahun 2022-2030, batu bara masih meningkat hingga 150 juta ton dari saat ini sekitar 130 juta ton. Banyak analisis memprediksi hingga 2023 harga batu bara akan membaik,” kata Singgih.
 
Selain berkontribusi besar terhadap penerimaan negara, industri batu bara juga turut menopang perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja. Misalnya yang dilakukan PT Media Djaya Bersama (MDB) Group melalui anak perusahaan PT Mifa Bersaudara, dan PT Bara Energi Lestari (BEL) di Aceh.
 
“Dalam menjalankan operasinya kami mematuhi semua regulasi di bidang pertambangan. MDB Group berkomitmen mewujudkan investasi pertambangan, sekaligus menjadi contoh di Aceh,” kata Komisaris PT Mifa Bersaudara Slamet Haryadi.
 
Saat ini tengah berlangsung konferensi sekaligus pameran batu bara tingkat Asia, Coaltrans Asia 2022, yang diselenggarakan di Pulau Bali pada 18-20 September.
 
MDB Group memandang Coaltrans Asia 2022 sebagai peluang bernegosiasi dan berdagang, sekaligus menjadi wadah penghubung dengan para pemimpin industri batu bara.
 
“Momen ini sangat bagus, buyer dan seller bertemu. Kita bisa melihat teknologi industri baru batu bara, apa saja strategi ke depan, termasuk kesempatan bagi pemerintah untuk menyampaikan regulasi maupun arah strategi ke depan,” kata Slamet Haryadi.
 
Coaltrans Asia 2022 dihadiri oleh delegasi banyak negara di dunia. Bahkan, Hendra Sinadia menyebutkan tahun ini negara Eropa banyak yang hadir.
 
“Meski nama acaranya Asia, namun pertemuan ini merupakan terbesar di dunia. Tahun ini banyak negara yang tidak biasanya ikut mencari batu bara, tampak hadir. Seperti negara Eropa Barat, UK, Skotlandia, Kazakstan, Uzbekistan, hadir pada acara ini. Ini menjadi periode yang menarik bagi ekosistem industri pertambangan Indonesia. Melalui industri batu bara membantu mengembangkan perekonomian nasional,” katanya.
 

(ROS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *