Menakar Rasa Syukur, Seberapa Besar Ukurannya Buat Kamu?

Menakar Rasa Syukur, Seberapa Besar Ukurannya Buat Kamu?

Minggu-minggu akhir September 2022 membuat kelabu.

Sabtu sore pukul 18.22 WIB, kamu melihat pasangan terkasih, terkulai lemah sebelah tubuh. Seakan tak mampu menggerakkan badan dengan kemampuan yang seperti biasa.

Lidah menjadi seakan kelu. Membuat pembicaraan tak tentu jelasnya. Beberapa menit kemudian disusul muntahan di arah kiri berupa air kecoklatan. Perlahan-lahan, pandangannya menjadi berputar. Vertigo menyerang.

Kecurigaan mengarah pada serangan stroke (entah apakah jenis Stroke Iskemik atau Hemoragik). Di saat yang sama, bantuan tradisional datang untuk melemaskan otot-dipijit, dikerok, dan dikop. Walau dalam pandangan medis tentu saja ini membuang waktu golden hour pada penderita stroke, namun rasa panik mengacaukan pemikiran yang bersih.

Harapannya, jika ini adalah hanya sebuah sakit yang biasa saja. Bisa jadi, bisa juga bukan. Perlemasan otot, ekspektasinya dapat membantu.

Pada penderita khususnya hipertensi, kamu perlu memahami bahwa tanda-tanda lemas tubuh yang tiba-tiba, lalu bicara pelo, merupakan sebuah tanda serangan stroke.

 

Pentingnya golden period

Di sini, arti golden period, yang merupakan waktu atau jam yang sangat berharga. Selama 3.5 jam saat penderita mengalami serangan stroke, golden hour adalah masa ketika nyawa seorang pengidap stroke dapat diselamatkan dengan melakukan penanganan yang tepat sesegera mungkin. 3,5 jam awal, yang begitu sangat berharga.

Penanganan sedini dan secepat mungkin memungkinkan siapa pun yang terkena stroke bisa maksimal diselamatkan dan meminimalisir kerusakan yang terjadi di otak.

 

Mengapa serangan stroke sebabkan muntah-muntah?

Dalam tinjauan dr. Riza Marlina via Alodokter disebutkan alasan muntah-muntah pada serangan stroke disebabkan karena meningkatkan tekanan di dalam otak yang menyebabkan pusing dan muntah.

Peningkatan tekanan dalam tengkorak ini juga berperan dalam timbulnya keluhan mual dan muntah menyemprot.

 

Hati-hati dengan diabetes tak terkontrol

Gula darah tinggi atau diabetes memiliki hubungan erat dengan stroke. Penderita diabetes rentan terkena komplikasi penyakit kardiovaskuler (termasuk jantung dan juga stroke).

Gula darah berlebih yang berada dalam pembuluh darah dapat menyebabkan pembentukan aterosklerosis. Aterosklerosis adalah suatu kondisi terbentuknya sumbatan kolesterol dalam pembuluh darah, yang mengakibatkan pembuluh darah itu sendiri menjadi kaku.

Jadi, sangat wajar apabila orang yang diabetesnya tidak terkontrol sangat rawan memiliki sumbatan di pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di otak.

 

Apa yang harus dilakukan?

Jika terjadi serangan stroke, penting untuk membawa orang tersebut untuk mendapatkan bantuan medis secepatnya. Pada kasus di atas, seseorang dengan hipertensi diperlukan penanganan penurunan tensi darah, pengobatan tepat yang mengganti cairan tubuh yang telah dikeluarkan lewat muntah, dan mengobati vertigo atau pusingnya.



Bawa segera penderita stroke ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan bantuan. (Foto: Yatin Suleha/Medcom.id)

Ini menurut penuturan secara lisan dalam kasus serangan stroke pada pasien Herwanto Kurniawan yang ditangani oleh dr. Rahmat di RS Grha Permata Ibu agar yang dirasakan tak menambah dan menyabar ke area lain, khususnya bagi lelaki 41 tahun penderita stroke ini, agar beban penyakit tak bertambah berat dan organ tak rusak.

Metode pengobatan stroke akan disesuaikan dengan jenis stroke dan keparahan kondisi yang dialami pasien.

Pada stroke hemoragik, pengobatan bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mengontrol perdarahan. Tinjauan dr. Diana Putri Veroniva dalam laman yang sama dijelaskan, penanganan yang dapat diberikan untuk penderita stroke hemoragik di antaranya:

– Obat-obatan

Pasien dapat diberikan obat untuk mengurangi tekanan di otak, menurunkan tekanan darah, dan mencegah kejang. Jika pasien mengonsumsi obat pengencer darah, dokter akan memberikan transfusi faktor pembekuan atau obat-obatan untuk melawan efek obat pengencer darah tersebut.

– Operasi

Selain dengan obat, stroke hemoragik juga bisa ditangani dengan operasi. Operasi dilakukan untuk mengurangi tekanan dalam otak dan memperbaiki pembuluh darah yang pecah, jika memungkinkan.

– Pengobatan TIA

Pada kasus Transient Ischaemic Attack (TIA) atau stroke ringan adalah serangan stroke yang berlangsung singkat.

TIA tidak menyebabkan kerusakan otak permanen, tetapi menjadi peringatan bahwa penderitanya berisiko mengalami serangan stroke yang lebih hebat di kemudian hari.



Kondisi setelah pulih, dapat mengangkat tangan kembali. (Foto: Yatin Suleha/Medcom.id)

Pengobatan TIA bertujuan untuk mencegah stroke dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat memicu timbulnya stroke. Tergantung pada penyebabnya, dokter dapat memberikan obat untuk mencegah penggumpalan darah atau melakukan prosedur angioplasti.

 

Jadi seberapa besar rasa syukur kamu?

Saat kamu melihat mentari di pukul 6 pagi. Bersyukurlah.. dengan hati yang penuh bahagia, kamu dapat berjalan membuat kopimu, menghangatkan roti berlapis selai sroberi dan cokelat yang manis.

Bersyukurlah, kamu dapat mengangkat tangan, bahkan menulis sampai menghasilkan karya-karya terbaik dalam hidupmu hingga saat ini.

Saat kamu memandangi seseorang tanpa pandangan mata yang benar dan berputar, melihatnya tak berdaya bahkan hanya untuk mengangkat tangan-tangannya saja, dan berjalan yang sekiranya membuat kamu malas karena PW (malas gerak), bersyukurlah, karena mereka yang terkulai tak berdaya menginginkannya setengah mati. Hingga menebusnya dengan rada sakit dan pahit, untuk bisa menggenggam tanganmu lagi dan menggapai hari.
(FIR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *