MDB Group Konsisten Terapkan Good Mining Practice

MDB Group Konsisten Terapkan Good Mining Practice

Jakarta: Ajang konferensi sekaligus pameran batu bara tingkat Asia, Coaltrans Asia 2022 menjadi momentum bagi para pelaku usaha di sektor industri batu bara untuk saling bertemu dan menjalin kerja sama.
 
Konferensi ini sekaligus pameran batu bara tingkat asia bertajuk Coaltrans Asia 2022 kembali digelar di Bali Internasional Convention Center di Nusa Dua Bali dan sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi covid-19. Perhelatan ini digelar mulai 19-20 September 2022.
 
Pihak Fast Market selaku penyelenggara Coaltrans Asia 2022 memilih Indonesia sebagai tuan rumah kenferensi karena melihat peran penting Indonesia sebagai salah satu penghasil batu bara terbesar di dunia. Antusiasme pelaku usaha industri batu bara mengikuti konferensi sangat tinggi, sehingga menjadi momentum bagi mereka untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan linnya.
 
Konferensi Coaltrans Asia 2022 dihadiri oleh sejumlah pihak, mulai dari pemangku kepentingan perusahaan batu bara hingga beberapa pihak atas sektor energi baik dari dalam maupun luar negeri.
 
Banyak harapan dari pelaku usaha batu bara pada ajang Coaltrans Asia 2022. Salah satunya dari PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari (BEL) yang merupakan perusahaan tambang batu bara di Aceh.
 
“Kami selaku pengusaha di bidang industri batu bara ingin memperkenalkan produk yang kita miliki di ajang Coaltrans ini untuk memperluas lagi pasar yang ada dan kita bisa saling bertukar ide bertukar gagasan di industri batu bara,” ucap General Manager Mifa Bersaudara dan BEL, Hadi Firmansyah.
 
Akibat dampak pandemi covid-19 dan perang Rusia-Ukraina, harga batu bara sangat menarik saat ini. Terlebih batu bara merupakan sumber energi atau bahan bakar yang termurah.
 
“Saya rasa harga batu bara masih akan menarik dalam waktu 10-20 tahun ke depan, sampai nanti akan ada teknologi atau energi yang mampu menggantikan batu bara,” katanya.
 
Pemerintah dan pelaku industri batu bara diharapkan terus bersinergi dan berkolaborasi untuk menghasilkan produk batu bara yang bisa dijual dan dikenal oleh pembeli.
 
“Antara pengusaha batu bara dan pemerintah sebagai pemegang regulasi, harapannya pemerintah bisa mengeluarkan produk regulasi yang mendukung industri batu bara baik untuk saat ini maupun ke depan. Diharapkan juga ada riset lebih lanjut untuk pengembangan teknologi batu bara ke depan,” kata Hadi.
 
PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari (BEL) selaku anak perusahaan dari Media Djaya Bersama (MDB) Group konsisten menerapkan good mining practice (sistem pertambangan yang mengikuti dan menaati aturan serta terencana dengan baik). Hal itu ditunjukkan melalui keikutsertaan pada ajang Good Mining Practice (GMP) Award yang diselenggarakan oleh Dirjen Minerba Kementerian ESDM.
 
“Tahun ini kita mengikuti tiga aspek, yaitu aspek keselamatan pertambangan, lingkungan, dan kontraktor. Saat ini sudah dilakukan verifikasi. Harapannya November kita bisa mendapatkan salah satu reward. Hal itu menunjukkan bahwa kita peduli akan pelaksanaan good mining practice,” kata Kepala Teknik Tambang Bara Energi Lestari, Rahmad Zahri.
 

(ROS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *