Mau Tambah Armada Listrik, Blue Bird Kepentok Jumlah SPKLU Minim

Mau Tambah Armada Listrik, Blue Bird Kepentok Jumlah SPKLU Minim

tribunwarta.com – PT Blue Bird Tbk menargetkan bisa memiliki mobil listrik sebanyak 200 unit hingga tahun depan. Namun, Direktur Utama PT Blue Bird Sigit Djokosoetono mengatakan banyak tantangan yang dihadapi perusahaan dalam pengadaan kendaraan listrik ini.

Sementara tahun ini, mobil listrik yang dimiliki Blue Bird baru sebanyak lebih dari 60 unit. Perusahaan mengatakan akan bertahap dalam menambah armada listrik tersebut.

“Kita mobil listrik itu sekarang sudah ada 60 lebih dan tahun depan kita ada rencana penambahan paling 50 selalu kita bertahap kita akan tambah lagi bisa sampai 100. Jadi total bisa sampai 200 ya tahun depan,” katanya di Ask d’Boss.

Adapun tantangan yang dihadapi perusahaan dalam menambah mobil listrik, pertama terkait harga. Menurut Sigit harga mobil listrik ini lebih mahal dari mobil biasa, kisarannya tiga sampai empat kali lebih mahal.

“Jadi dari sisi harga memang sekarang ini sekarang itu bisa 3 sampai 4 kali lipat lebih mahal dari harga standarnya. Kalau dari kita beli kendaraan taksi biasa ya. Jadi kita harus punya kemampuan untuk bisa meng-utilisasi kendaraan itu jadi lebih baik karena harganya lebih tinggi,” ungkapnya.

Tantangan berikutnya, letak adanya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Sigit menjelaskan, pihaknya juga harus memastikan ketersediaan dari SPKLU di kota di mana kendaraan listrik beroperasi.

“Jadi kayak misalnya kita ingin menambah (mobil listrik), dalam suatu kota yang kita operasional itu belum tentu langsung bisa karena kita harus siapkan infrastrukturnya. Walaupun sama pemerintah juga sudah banyak yang mendorong untuk SPKLU, tapi ini kan masih belum cukup untuk operasional yang lebih luas,” ungkapnya.

“Sehingga sampai menentukan berapa jarak kilometer untuk memang mereka perlu nanti charging lagi,” lanjutnya.

Ketersediaan SPKLU ini menjadi penting, karena berkaitan dengan operasional kendaraan. “Makanya kalau misalnya sekarang baterainya sudah tinggal 40%, terus tiba-tiba dia mau jalan dari sini dari Mampang ke Bekasi, dia mungkin agak takut-takut gitu ya kalau bensinnya di tengah jalan gimana,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *