Mau Menikah Tahun Ini? Kenali Dulu Anggaran Keuangan Keluarga Baru

tribunwarta.com – Mau menikah tahun ini? Kenali dulu anggaran keuangan keluarga baru!

Penulis ternama John C. Maxwell berkata, “Membuat catatan anggaran memberi tahu Anda ke mana harus pergi, bukannya bertanya-tanya ke mana ia pergi.”

Ia mengibaratkan catatan anggaran itu sebagai panduan yang bisa menuntun seseorang untuk memiliki “sesuatu yang berharga” di masa depan.

Kenali Anggaran Keuangan Keluarga Baru

Umumnya, orang rata-rata tidak mau repot-repot mencatat pengeluaran harian. Padahal efektif atau tidaknya seseorang dalam menabung, sangat bergantung pada kebiasaan dia dalam menabung, sangat bergantung pada kebiasaan dia dalam mengeluarkan uang.

Sudah sering terjadi, seseorang pada akhirnya tetap menggunakan uang tabungan, lantaran jatah untuk kebutuhan sehari-hari, tanpa disadari habis digunakan untuk hal-hal tak penting.

Pengeluaran dan pendapatan Anda kemungkinan akan berubah ketika Anda memiliki anak.

#1 Anggaran Dasar yang Selalu Digunakan

Ketika Anda membuat anggaran rumah tangga Anda nanti, Anda perlu membaginya dengan pendekatan 50-30-20, yaitu:

    50% untuk kebutuhan tagihan rumah, pembayaran cicilan minimum dan biaya lain seperti perawatan anak, popok, susu formula.

    30% untuk kebutuhan finansial.

    20% untuk simpanan dan pembayaran utang, seperti utang kartu kredit atau KPR.

Ketika Anda membangun dasar yang kuat, maka Anda dapat melihat perkembangannya dari bulan ke bulan.

#2 Prioritas Finansial: Pensiun vs Simpanan Pendidikan

Ketika Anda memiliki keluarga baru, Anda tentu akan memikirkan untuk pendidikan Anda sebaik dan setinggi mungkin. Tapi ini akan menjadi biaya Anda sekarang dan keamanan keuangan Anda di masa akan datang.

Setelah semuanya, Anda dapat meminjam uang untuk sekolah, tetapi tidak untuk pensiun Anda.

[Baca Juga: Mengenal Ketentuan Dana Pensiun Dalam Undang-Undang]

Anda perlu mengatur prioritas keuangan Anda, yaitu:

    Tabungan pensiun: Anda perlu memastikan menabung cukup untuk pensiun A. Idealnya, harus dialokasikan 15% dari penghasilan Anda saat ini.

    Pembayaran utang yang besar: Anda harus membayar utang yang akan menyengsarakan Anda. Atur keseimbangan cicilan harian, kartu kredit. Misalnya biaya yang harian dan dapat mengacaukan Anda dari prioritas finansial Anda.

    Dana tak terduga: Anda perlu menyiapkan dana tak terduga dalam rekening A. Monitor jumlah dana tak terduga atau dana darurat yang sudah terkumpul, kurang berapa dan tentunya berhati-hati dengan inflasi.

Ketika Anda membuat kemajuan dari bagian-bagian ini, Anda dapat memikirkan simpanan untuk yang lain.

#3 Antisipasi untuk Pengeluaran yang Tak Terduga

Pengeluaran rumah tangga juga akan berubah ketika Anda sudah memiliki bayi yang baru lahir. Karena bayi ini akan terus berkembang menjadi kanak-kanak dan segera menjadi dewasa.

Anda akan banyak mengeluarkan biaya ketika Anda sudah menjadi orang tua, tetapi pengeluaran ini tidak selalu sama.

Pada awal kelahiran, Anda akan mengeluarkan biaya untuk susu formula, popok, dan day care, tapi ini tidak akan terlalu lama. Pengeluaran untuk anak kita pun juga akan berubah ketika anak bertambah dewasa seperti les untuk pelajaran, les menari atau juga asuransi untuk kesehatan anak.

Bagi yang berstatus lajang dan tidak memiliki tanggungan biasanya harus memiliki dana darurat sebesar 6 kali jumlah pengeluaran bulanan.

Untuk yang telah menikah dan belum memiliki anak, maka harus memiliki dana darurat sebesar 9 kali jumlah pengeluaran bulanan rumah tangga.

Sedangkan yang telah menikah dan memiliki anak, maka setidaknya harus memiliki dana darurat sebesar 12 kali jumlah pengeluaran bulanan rumah tangga.

Anda bisa menggunakan aplikasi dari Finansialku untuk menghitung simpanan yang diperlukan dari estimasi pengeluaran yang Anda lakukan.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan para konsultan dari Finansialku untuk biaya-biaya apa saja yang bisa dikurangi sehingga keuangan Anda akan semakin baik setiap bulannya.

Ketika Keuangan Anda Tidak Mencukupi

Penghasilan Anda mungkin akan berubah setelah menikah dan memiliki anak. Terutama saat Anda dan pasangan memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan.

Pola hidup sederhana ini terkait dengan kata berhemat, tetapi jangan disamakan dengan pelit. Pola hidup sederhana merupakan pola hidup penghasilan dan pengeluaran diperhitungkan dan sebisa mungkin pengeluaran dapat diminimalkan.

[Baca Juga: 7 Cara Ampuh Hemat Pengeluaran Keluarga, Yuk Lakukan!]

Ketika Anda menghitung dan mengestimasi biaya yang Anda miliki, dan ternyata keuangan Anda saat ini tidak mencukupi untuk Anda memiliki keluarga maka ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan seperti:

#1 Penambahan Pemasukan

Anda perlu mencari cara baru untuk menghasilkan pendapatan tambahan, misalnya dengan mulai membuka toko online dan membiarkan pasangan untuk mengatur toko online tersebut.

Atau Anda juga dapat mencoba mencari usaha-usaha lain yang bisa dilakukan di rumah atau dengan dukungan dari partner/pasangan Anda.

Selain dengan mencari cara baru untuk menghasilkan keuangan, Anda dapat mencari pekerjaan yang memiliki pembayaran gaji yang jauh lebih baik. Atau juga bidang pekerjaan lain yang mungkin Anda minati dan memiliki peluang karier yang jauh lebih baik.

#2 Pengaturan Pengeluaran

Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan dalam pengaturan pengeluaran. Pada prinsipnya ketika penghasilan Anda tetap maka Anda perlu menyetel pengeluaran Anda seminimal mungkin.

Dalam peribahasanya jangan lebih besar Pasak daripada Tiang. Ada berbagai alternatif yang bisa Anda lakukan.

[Baca Juga: Hati-hati Pengeluaran Boros! Cek 10 Pengeluaran Ini dan Lakukan Antisipasi!]

Anda dapat mencoba untuk menurunkan cicilan rumah Anda/KPR.

Anda dapat mencoba untuk mengurangi pokok kredit sehingga berimplikasi pada porsi bunga yang harus dibayarkan setiap bulan. Beban cicilan KPR dapat diatasi dengan mengurangi sisa pokok.

Strategi lain adalah pindah ke bank lain yang menawarkan bunga lebih kecil, atau biasanya disebut take over.

Ketika melakukan take over Anda dapat menghitung ulang komposisi angsuran sesuai dengan kemampuan untuk lebih meringankan sehingga dapat dapat mempercepat pelunasan KPR.

Tetapi Anda perlu perhitungkan untuk biaya tambahan atau penaltinya terlebih dahulu ya.

Strategi untuk pengaturan pengeluaran yang lain adalah dengan menjual mobil Anda dan downgrade mobil Anda.

Anda hanya perlu bersabar menggunakan mobil yang lebih downgrade namun lebih irit dan membuat keuangan Anda jadi lebih baik. Daripada saat ini Anda hanya memenuhi nafsu semata terhadap kendaraan Anda.

Jangan malu juga untuk men-downgrade kebutuhan Anda bila dengan begitu Anda bisa menyimpan uang lebih banyak.

Contoh cobalah menggunakan produk dengan merek yang lebih terjangkau dengan kualitas yang tidak kalah baiknya dengan merek lainnya. Selalu ada jalan bagi Anda yang mau menghemat.

Eliminasi biaya-biaya yang tidak penting seperti ngopi-ngopi cantik, jasa streaming, pemakaian member gym.

Karena penghasilan kita relatif tetap, aturlah supaya pengeluaran kita seminimal mungkin, hingga diperoleh selisih yang cukup besar untuk ditabung.

Periksalah kembali detail kebutuhan Anda untuk menentukan mana yang perlu dipertahankan, mana yang bisa di-downgrade, dan mana yang dapat dihilangkan sama sekali.

Memotong biaya dan meningkatkan pendapatan rumah tangga adalah dua strategi dasar untuk menyeimbangkan anggaran baru, tetapi ini dapat lebih mudah dikatakan daripada dilakukan.

Silakan bagikan artikel ini kepada rekan terdekat Anda.

Biarkan mereka juga mendapatkan informasi yang sama dengan Anda supaya mereka bisa menghemat keuangan dan mengatur keuangannya. Terima kasih!

Sumber Referensi:

    Elizabeth Renter. 12 Mei 2017. Budgeting for New Parents: From Day Care to College. Nerdwallet.com – https://bit.ly/2rnsh5P

Sumber Gambar:

    Anggaran Keuangan Keluarga Baru 01 – https://bit.ly/2LepeeR

    Anggaran Keuangan Keluarga Baru 02 – https://bit.ly/2J5GMXX

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *