Mau Beli Saham IPO Blibli? Ini Cara dan Sederet Potensi Risikonya

Mau Beli Saham IPO Blibli? Ini Cara dan Sederet Potensi Risikonya

tribunwarta.com – Perusahaan e-commerce milik Grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli mulai melakukan memulai tahapan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO).

Blibli akan melepas sebanyak 17,77 miliar saham. Jumlah ini setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Adapun, harga penawaran untuk setiap lembar saham adalah Rp410-Rp460.

Aksi korporasi ini berpotensi meraup dana senilai Rp 8,17 triliun atau penghimpunan dana terbesar kelima di pasar modal Tanah Air setelah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp 21,90 triliun, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) Rp 18,79 triliun, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 13,73 triliun, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 12,25 triliun.

Rencananya, Blibli akan menggunakan dana Rp 5,50 triliun yang akan digunakan untuk pembayaran seluruh saldo fasilitas utang perbankan. “Sisanya akan digunakan oleh perseroan dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha dan pengembangan usaha perseroan,” ungkap manajemen Blibli.

Berikut ini adalah jadwal IPO Blibli:

Masa penawaran awal : 17-24 Oktober 2022
Perolehan efektif OJK : 28 Oktober 2022
Masa penawaran umum : 1-3 November 2022
Tanggal penjatahan : 3 November 2022
Distribusi saham elektronik : 4 November 2022
Tanggan pencatatan saham di BEI : 7 November 2022

Selain itu, calon investor yang berminat dapat membeli saham melalui e-IPO dengan langkah-langkah sebagai berikut ini:

1. Masuk pada laman: https://e-ipo.co.id. Kemudian, Pilih menu ‘Register’ atau ‘Daftar’ di sebelah kanan atas dan masukan alamat email.
2. Lalu, Isi Tipe Investor (Individu atau Institusi) dan Isi data yang sesuai dengan benar
3. Kemudian, autentikasi dengan klik tautan yang dikirimkan melalui email dan masukkan kode OTP yang telah didapatkan.
4. Setelah kode OTP, masukkan password dan pilih ‘+Broker’.
5. Selanjutnya investor diminta untuk membuat Single Investor Identification atau SID, bagi yang sudah memiliki SID maka bisa memilih I Have an SID
6. Setelah verifikasi sukses dan disetujui Broker, Broker akan melakukan persetujuan pada sistem e-IPO.
7. Jika sudah disetujui, calon investor atau nasabah bisa melakukan pemesanan atau order.
8. Kemudian, pilih saham IPO yang akan dipesan, lalu klik ‘More Info’ dan Place Order’
9. Selanjutnya, calon investor akan diminta untuk mengisi formulir pemesanan dan memasukkan OTP.
10. Calon investor selanjutnya menunggu proses verifikasi pesanan oleh Partisipan Sistem

BACA JUGA

Blibli Segera Melantai di Bursa, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Dalam prospektus resminya, Blibli juga menyampaikan sejumlah potensi risiko yang perlu dicermati investor antara lain sebagai berikut:

Risiko Umum

1. Perubahan ekonomi domestik, regional maupun global yang material.
2. Aktivisme dan pemogokan buruh, atau kegagalan memelihara hubungan tenaga kerja.
3. Penurunan peringkat utang Indonesia dan perusahaan di Indonesia.
4. Berlokasi pada pasar negara berkembang.
5. Sistem hukum Indonesia dipengaruhi oleh diskresi yang luas dan ketidakpastian yang tinggi.
6. Ketidakpastian dalam penafsiran dan implementasi peraturan tentang pemerintahan daerah di Indonesia.
7. Ketidakstabilan politik dan sosial di Indonesia.

Risiko Bagi Investor

1. Kondisi pasar surat berharga yang mungkin mempengaruhi harga atau likuiditas saham yang ditawarkan.
2. Fluktuasi signifikan pada kondisi pasar dan ekonomi serta permintaan atas saham.
3. Calon investor mungkin akan tetap diwajibkan menyelesaikan pembelian saham yang ditawarkan
meskipun terjadi keadaan di luar kemampuan dan kuasa perseroan.
4. Kegagalan memenuhi ketentuan yang berlaku bagi perusahaan publik termasuk penerapan tata kelola perusahaan.
5. Penjualan saham di masa depan mungkin menimbulkan dampak merugikan terhadap harga pasar saham.
6. Perseroan mungkin tidak mampu membayar dividen.
7. Saham yang tercatat di BEI tunduk pada aturan auto rejection BEI.
8. Nilai Aset Bersih (NAB) per saham yang ditawarkan dalam penawaran umum ini mungkin jauh lebih rendah dibandingkan harga penawaran.

BACA JUGA

Profil Blibli: IPO Awal November, Masih Rugi Rp 2,48 Triliun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *