Lombok Barat Bentuk 10 Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Lombok Barat Bentuk 10 Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Lombok Barat: Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, membentuk 10 model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) pada 2022 dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan di desa.
 
Wakil Bupati Lombok Barat, Sumiatun, mengatakan ada 10 desa terpilih menjadi model DRPPA tersebut, yakni Desa Sesaot, Dasan Geria, Bengkel, Kekait, Senggigi, Kediri, Kuripan, Suka Makmur, Jembatan Kembar, dan Desa Taman Baru.
 
“Desa harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakatnya, khususnya perempuan dan anak, memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi,” kata Sumiatun di Lombok Barat, Minggu, 24 Juli 2022.
 

Dia menjelaskan pembentukan 10 desa model tersebut merupakan implementasi dari lima arahan presiden, yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, serta pencegahan perkawinan anak.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Lombok Barat itu mengatakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah mendeklarasikan dan berkomitmen untuk mewujudkan DRPPA sebagai upaya mewujudkan pembangunan yang setara, adil dan merata.
 
Komitmen kerja sama dua kementerian tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan komitmen bersama pencanangan provinsi dan kabupaten/kota ramah perempuan dan layak anak.
 
“Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah menunjuk sepuluh model DRPPA dan sudah diresmikan,” jelas Sumiatun.
 
Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lombok Barat, Ramdan Haryanto, mengatakan pihaknya terus mendorong desa-desa sebagai desa yang ramah terhadap perempuan dan peduli terhadap anak.
 
“Intinya, bagaimana kita mendorong bersama-sama dan berkomitmen bersama supaya Lombok Barat memiliki peluang untuk anak, cucu kita dan ke depan supaya bisa menangkap isu-isu demografi menuju Indonesia emas bebas stunting,” ungkapnya.
 
 
 

(DEN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *