Legenda Persebaya Mat Halil Bilang Ini untuk Tim Bajul Ijo Muda untuk Elite Pro Academy (EPA)

Legenda Persebaya Mat Halil Bilang Ini untuk Tim Bajul Ijo Muda untuk Elite Pro Academy (EPA)

 

SURYA.co.id | SURABAYA – Persebaya Surabaya U-16 dan U-18 harus puas hanya lolos ke semifinal kompetisi Elite Pro Academy (EPA) 2022. Tim Bajul Ijo Muda itu gagal menembus final karena kalah dari lawan-lawannya.

Persebaya U18 hanya bisa meraih juara ketiga usai berhasil menekuk Persib Bandung, dengan skor 2-1 di Elite pro Academy (EPA) 2022. Meski demikian, pada babak semifinal, Persebaya U18 dibantai Persija 0-6 tanpa ampun.

Sementara Persebaya U16 dikalahkan Persib Bandung 2-1 di babak semifinal. Serta, kalah adu penalti 3-4 oleh lawannya Dewa United dalam perebutan tempat ketiga.

Pelatih Persebaya U18 Ahmad Rosyidin, mengatakan, pasca ajang tersebut, para pemain dikembalikan ke klub masing masing supaya tetap berlatih seperti biasa.

“Untuk kedepannya, saya sarankan tim Persebaya U18 tetap aktif sebelum memasuki kompetisi sesungguhnya dengan mengadakan latihan satu minggu dua kali atau lebih,” kata Ahmad, Selasa (11/10/2022).

Menurutnya, hal ini dilakukan agar persiapan tim menjadi lebih baik dan lebih matang, menyambut kompetisi musim depan.

Disinggung mengenai Liga Persebaya 2022, eks asisten pelatih Persebaya ini berpendapat, jadwal kompetisi tetap bergulir.

“Tak lupa sesi promosi dan degradasi juga diaktifkan mengasah mental bertanding anak-anak,” ungkapnya.

Senada dengan Ahmad Rosyidin, Pelatih Persebaya U16 Mat Halil, mengaku bersyukur, dengan komposisi yang ada bisa mencapai semifinal.

“Kedepannya persiapan harus lebih baik lagi. Kalau bisa jangan dibubarkan dan bentuk tim lebih awal. Untuk kualitas liga internal harus lebih ditingkatkan lagi,” tandas Mat Halil.

Kampiun baru, Bali United adalah juaranya. Kini, Bhayangkara FC yang sukses merebut takhta kompetisi tahun ini, usai mengalahkan Persija Jakarta 2-0 saat final di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (2/10).

Dua gol penentu kemenangan The Young Guardian, dicetak oleh M. Alwi Furqon di menit ke-16′ dan Bima Firnanda Oktaviano Ramadhan pada menit ke-71′.

“Alhamdulillah akhirnya setelah perjuangan kami sejauh ini di kompetisi, kami bisa keluar sebagai juara. Kita wajib syukuri. Saya apresiasi tinggi kerja keras dan motivasi para pemain yang sudah membawa tim ini juara,” kata pelatih Bhayangkara FC U-18 Hartono.

Selain gelar juara, tim ini juga menyabet gelar lain di kompetisi tahun ini. Gelar pemain terbaik yang direbut oleh Muhammad Ragil, pelatih Hartono juga terpilih sebagai pelatih terbaik.

“Kemenangan ini adalah hasil dari kerjasama dan kerja keras tim. Saya tak mungkin jadi pemain terbaik, kalau teman-teman yang lain tidak mendukung saya. Jadi ini adalah pencapain terbaik tim. Saya berterima kasih kepada pelatih, karena mempercayakan saya untuk bermain di tim ini, saya senang kami bisa juara,” pungkas Ragil.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *