Lakukan Ini Ketika Temanmu Ingin Melukai Diri (Self Harm)

Lakukan Ini Ketika Temanmu Ingin Melukai Diri (Self Harm)

Jakarta: Sebagaimana diketahui, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin seseorang berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga bisa menikmati kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, orang yang mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir dan akhirnya mengarah pada perilaku buruk termasuk menyakiti diri sendiri (self harm), dikutip dari Kemenkes. 

Sementara, mengutip dari EMC, self harm adalah perilaku di mana seseorang melakukan perbuatan yang menyakiti diri sendiri untuk mengatasi pikiran yang berat atau perasaan yang sedih. Biasanya perilaku yang ditemukan adalah cutting, burning atau minum obat-obatan atau bisa juga perilaku yang dapat menyebabkan cedera dan perilaku berisiko tinggi lainnya.

Self harm biasanya dimulai sebagai cara untuk melepaskan tekanan dari pikiran yang berat. Perilaku ini dapat memberikan rasa yang nyaman namun hanya sementara saja karena masalah utama yang menyebabkan perilaku ini masih belum dapat terselesaikan. Ingat, self harm dapat dialami oleh siapa pun termasuk lingkungan terdekat kita bisa dari keluarga, sahabat, dan lain sebagainya. 



(Menurut Saskhya, orang yang kerap melakukan self harm biasanya hanya butuh ditemani dan dipeluk. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

Dalam acara ‘Peluncuran Survei Kesejahteraan Mental dan Pusat Kesehatan Digital TikTok’, Saskhya Aulia Prima, M.Psi, Psikolog, Psikolog & Co-Founder TigaGenerasi menyebutkan tiga hal yang bisa kamu lakukan ketika ada teman atau keluarga yang ingin melakukan tindakan self harm, yaitu:

 

1. Hindari tidak mendengarkan

Dalam kondisi ketika seseorang ingin melukai diri, biasanya ia tidak akan bisa mendengarkan perkataan apa pun. Karena ia sedang merasa kalut dengan pikirannya sendiri. Oleh karena itu, yang bisa kita lakukan adalah mendengarkan setiap perkataannya. Jadilah pendengar yang baik untuk menenangkan seseorang yang berpotensi melakukan self harm. Dan, ingat jangan pernah memotong curhatannya apalagi memberinya nasihat karena ini hanya akan memperkeruh keadaan. 
 

2. Temani

Menurut Saskhya, orang yang kerap melakukan self harm biasanya hanya butuh ditemani dan dipeluk. Mereka ingin perasaannya bisa tervalidasi tanpa diinterupsi. Peluklah sampai dia merasa tenang dan emosinya dapat dikendalikan. Atau kamu juga bisa mengalihkannya dengan hal-hal yang kemungkinan disukainya. 
 

3. Ajak berkonsultasi

Ketika suasana sudah lebih tenang dan ia dapat diajak bicara, barulah kamu bisa membujuknya untuk berkonsultasi kepada psikolog atau psikiater. Sampaikan bahwa berkonsultasi tentang masalah kesehatan mental atau gangguan jiwa bukanlah hal yang menakutkan atau sesuatu yang buruk. Katakanlah, bahwa konsultasi itu tidak berbeda dengan berobat sakit fisik, seperti batuk, pilek atau lain sebagainya. 
(yyy)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *