Laboratorium Bioanalitik DF-UI Aktifkan Riset Bioteknologi di Indonesia

Merdeka.com – Daewoong Foundation (DF) meresmikan “Laboratorium Bioanalitik UI-DF” di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, kemarin (16/8). Lab didirikan Daewoong Foundation (DF) dan Universitas Indonesia (UI) untuk mengaktifkan riset bio di Indonesia dan menumbuhkan bakat-bakat di bidang bio.

Laboratorium Bioanalitik terletak di lantai empat Gedung Laboratorium & Pusat Penelitian Terpadu UI seluas 336 meter persegi. Ini laboratorium bioanalitik pertama di Indonesia, dan dirancang sesuai standar ketat GLP (Good Laboratory Practice).

Lab ini bertujuan untuk menganalisis produk obat-obatan protein biologis, medis, dan rekombinan dengan berbagai peralatan analisis mutakhir. Tujuan lainnya, revitalisasi penelitian di bidang bioteknologi di Indonesia dan berkontribusi dalam membina bio-talenta dengan melakukan penelitian di fasilitas terbaik.

Pembukaan lab ini dihadiri antara lain oleh Penny K Lukito, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM); Lucia Rizka Andalucia, Direktur Kementerian Kesehatan RI; Lukman dari Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

Chang Woo Suh, Presiden Direktur PT Daewoong Infion sekaligus perwakilan DF, mengatakan Daewoong Foundation senang dapat mendorong perkembangan industri bio Indonesia dengan mendirikan laboratorium bioanalitik pertama, bekerja sama dengan UI, universitas terbaik di Indonesia.

“Kami berharap dapat terus bekerja menuju pengembangan dengan membangun infrastruktur penelitian dan mendukung individu-individu berbakat,” kata Chang dalam rilisnya.

Sementara Ari Kuncoro, Rektor UI, mengatakan, berkat dukungan terus-menerus dari teman lama kami Daewoong Foundation untuk mengembangkan sumber daya di bidang bio, talenta UImampu membangun keterampilan dan melakukan penelitian sukses di lingkungan maju.

“Di laboratorium bioanalitik, kami akan menciptakan hasil penelitian luar biasa untuk berkontribusi pada pengembangan industri biofarmasi dalam negeri dan selanjutnya menjadikan contoh model kerja sama yang sukses antara Indonesia dan Korea,” jelasnya.

DF secara aktif mendukung pengembangan talenta di Indonesia sejak 2013. DF juga menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan memberikan beasiswa senilai Rp 6,9 miliar kepada 530 mahasiswa di kampus; Institut Teknologi Bandung (ITB), UI, Universitas Airlangga (Unair), Universitas Padjajaran (Unpad), dan sebagainya.

[sya]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *