Korban Tragedi Kanjuruhan, Cahayu Hilang Ingatan usai 3 Hari Koma

Korban Tragedi Kanjuruhan, Cahayu Hilang Ingatan usai 3 Hari Koma

Malang: Cahayu Nur Dewata, 15, kehilangan sebagian ingatannya pasca-tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Cahayu selamat meski harus mengalami sejumlah luka usai menjadi korban pada tragedi itu.
 
Saat ditemui di kediamannya di Jalan Pulau Galang Nomor 2, Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, kondisi Cahayu tampak membaik. Hanya saja, matanya masih merah, tangan kanannya masih sulit digerakan, dan ingatannya belum kembali sepenuhnya.
 
“Kondisi matanya sudah lebih baik daripada kemarin. Kalau kemarin kan matanya benar-benar merah kayak merah marun gitu. Ini sudah ada putih-putihnya. Makin lama ya makin membaik,” kata Yeni Puspita Eden, kakak kandung Cahayu, Sabtu, 22 Oktober 2022.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Saat melihat terik matahari, Cahayu mengaku merasakan pedih. Namun dokter menegaskan tidak ada luka robek di mata Cahayu. Hingga saat ini, ia masih menjalani perawatan untuk matanya. Biaya perawatan sepenuhnya ditanggung pemerintah setempat.
 

Yeni menceritakan, adiknya Cahayu, menonton pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya bersama satu orang temannya di tribun 12 Stadion Kanjuruhan. Lalu usai laga Derby Jatim itu, Yeni mendengar kabar bahwa ada kericuhan di dalam stadion.
 
Mendengar kabar tersebut, Yeni langsung mencari keberadaan adiknya. Sebab, Cahayu tak kunjung pulang ke rumah hingga pukul 02.00 WIB. Saat dihubungi, ternyata ponsel milik Cahayu dibawa oleh salah seorang temannya. 
 
“Ada teman saya di Kanjuruhan, saya suruh ambil HP nya. Lalu saya lihat di Facebook, ada video dikit adik saya, dia terbaring gitu. Saya pikir videonya kayak orang sudah enggak ada (meninggal) gitu. Habis itu saya sama suami mencari ke rumah sakit,” bebernya.
 
Pencarian adik kesayangannya berbuah hasil. Cahayu ditemukan di RS Wava Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang. Diakui Yeni, Cahayu adalah satu-satunya korban yang masih hidup di antara korban meninggal dunia di rumah sakit tersebut.
 
Saat ditemukan, Cahayu dalam kondisi koma. Yeni mengaku, adiknya sempat dirujuk ke RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang dan koma selama tiga hari. Setelah sadar dari koma, Cahayu tak bisa mengingat apa pun.
 

“Langsung ingatannya enggak ada. Sekitar delapan hari dirawat di RSUD Kanjuruhan dan langsung pulang sampai sekarang. Setelah pulang langsung terapi-terapi buat tangannya dan ingatannya,” ujarnya.
 
Hingga saat ini, Cahayu masih tak bisa mengingat dengan baik. Bahkan, ia juga tak bisa mengingat apa yang diucapkannya 5 menit sebelumnya. Pihak keluarga hingga saat ini masih mencoba merangsang ingatan Cahayu dengan menunjukan foto-foto di masa lalu.
 
“Kita ceritain waktu-waktu kecilnya, sama dia lihat foto-fotonya, lihat memori fotonya yang dulu. Kata dokter pemulihannya itu bisa enam bulan sampai satu tahun untuk daya ingatnya sembuh totala,” terangnya.
 
Selain itu, Cahayu juga masih belum bisa menggunakan tangan kanannya dengan baik. Ia telah menjalani terapi akupuntur, tusuk jarum hingga laser untuk menyembuhkan tangannya. Setelah dua kali terapi, jari-jari nya kini sudah mulai bisa digerakan.
 

“Awalnya tidak bisa digerakkan total. Sekarang sudah lebih baik. Sudah bisa gerak sedikit. Biaya terapi ditanggung keluarga sendiri. Sekali terapi Rp250 ribu sampai Rp400 ribu sudah sama obatnya. Kalau pengobatan mata gratis, kalau terapi enggak,” ungkapnya.
 
Yeni bersyukur adiknya bisa selamat dari tragedi yang menewaskan 134 orang tersebut. Sebab, berdasarkan luka yang dialami, Cahayu diketahui sempat terinjak-injak saat keluar dari dalam stadion.
 
“Kata dokternya ini terinjak-injak. Soalnya waktu di rumah sakit, kena gegar otak ringan, dokternya bilang ada pendarahan di kepala, dan ada kemungkinan lumpuh. Alhamdulillah setelah sadar, ternyata kaki bisa digerakan semua hanya tangannya kananya saja. Dokter bilang bisa membaik,” tuturnya.
 
Sebanyak 134 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.

 

(MEL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *