KKN di Jember, 336 Mahasiswa Unair Disuguhi Masalah Stunting, Kematian Ibu-Anak, dan kemiskinan

KKN di Jember, 336 Mahasiswa Unair Disuguhi Masalah Stunting, Kematian Ibu-Anak, dan kemiskinan

SURYA.CO.ID, JEMBER – Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilalui para mahasiswa di daerah, selalu membawa tuntutan sama yaitu bisa membawa perubahan pada masyarakat yang disinggahi. Pun ketika sebanyak 336 mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengikuti KKN di Kabupaten Jember bulan ini.

Ratusan orang mahasiswa ini tergabung dalam KKN – BBM Periode 66 Unair. Bupati Jember Hendy Siswanto menerima kedatangan mahasiswa yang didampingi oleh para dosen pendamping itu di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Selasa (12/7/2022).

Bupati ditemani oleh sejumlah pejabat OPD yang nantinya berkaitan dengan KKN mahasiswa Unair itu, yakni kepala Dinas Pendidikan, kepala DP3AKB, juga para camat yang daerahnya bakal menjadi lokasi KKN. Kecamatan yang bakal ditempati KKN adalah Ajung, Jenggawah, Wuluhan, dan Mumbulsari.

Dari Unair diwakili oleh dr Niko Azhari Hidayat selaku wakil LPPM Unair, yang didampingi oleh Wiwin Retnowati selaku Koordinator KKN Unair di Jember, dan 16 Dosen Pembimbing Lapangan.

Niko dalam laporannya mengungkapkan terima kasih kepada Pemkab Jember yang mendukung kegiatan KKN. Niko mengungkapkan, terdapat empat bidang fokus utama dalam KKN yakni pendidikan, kesehatan, lingkungan, juga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Melalui empat kajian utama tersebut bisa terwujud selaras dengan kegiatan dan visi misi Bupati Jember. KKN – BBM periode 66 ini memiliki tema sinergitas antara masyarakat dengan perguruan tinggi untuk bangkit menuju era baru pasca pandemi,” ujar Niko.

Miko menambahkan, ada satu tujuan besar juga di KKN tersebut yakni program optimalisasi capaian vaksinasi lengkap (booster) Covid-19.

“Terdapat satu project besar untuk vaksin. Kami berharap semoga bisa mengimplementasi vaksinasi dosis 3. Mudah-mudahan kehadiran kami membawa manfaat. Kami berpesan kepada adik-adik bisa menjaga nama baik Unair,” ungkap Niko.

Sementara Bupati Hendy mengimbau kepada mahasiswa untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan emas menjadi “Mahasiswa Preneur”. Hendy menyampaikan jika Jember memiliki potensi yang sangat beragam.

“Saya berharap Kesempatan KKN ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Secara keseluruhan Jember memiliki 248 desa yang terdiri 226 desa dan 22 kelurahan. Kami berharap di samping mahasiswa dapat memperoleh perkembangan ilmu, juga ada koreksi dan saran untuk Pemkab Jember,” ujarnya.

Hendy juga menyebut Jember masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah, seperti perang terhadap stunting, juga menyelesaikan persoalan angka kematian ibu dan anak, juga persoalan kemiskinan.

Lebih lanjut Bupati Hendy meminta kepada camat dan kepala desa yang daerahnya menjadi lokasi KKN untuk mendukung kegiatan KKN tersebut.

“Seluruh jajaran Pemkab baik dari camat, kepala desa siap mendukung kegiatan KKN. Kami siap membantu kira-kira regulasi apa dan kami akan membuat semudah-mudahnya. Mahasiswa-preneur diharapkan memberi masukan dan saran kepada Pemkab Jember terkait potensi Jember. Harapan ke depannya, ada kerja sama di desa yang bisa dikembangkan dari KKN,” pungkas Hendy. ****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *