Kisruh Elon Musk Obok-obok Twitter Sampai ‘Wanita Terkuat’ Turun Tangan

Kisruh Elon Musk Obok-obok Twitter Sampai ‘Wanita Terkuat’ Turun Tangan

tribunwarta.com – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen turut berkomentar mengenai aksi Elon Musk yang mengobrak-abrik Twitter setelah dia beli. Yellen menegaskan bahwa Twitter harus mematuhi standar dan aturan menyangkut perkontenan.

Yellen menegaskan bahwa Twitter tidak jauh berbeda dari stasiun radio dan penyiaran yang juga tunduk pada aturan itu. Hal ini disampaikannya pada hari Rabu kemarin di KTT Buku Kesepakatan New York Times.

Yellen turut mengomentari perihal Elon Musk yang menuduh Apple mengancam pemblokiran Twitter dari toko aplikasinya serta meminta Twitter memoderasi kontennya. Menurutnya, kontrol terhadap konten seperti yang dilakukan Apple sangat diperlukan.

“Saya pikir itu hal yang baik, jika Apple melihat kontennya. Sebagian besar stasiun penyiaran tunduk pada standar dalam hal apa yang mereka siarkan ke publik. Dan Twitter tidak jauh berbeda dari stasiun penyiaran lainnya,” kata Yellen, dilansir dari Reuters, Kamis (01/12/2022).

Sementara itu, Yellen yang dijuluki wanita terkuat itu menolak untuk mengkonfirmasi menyangkut kabar Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat (CFIUS) sedang melakukan peninjauan terhadap Twitter. Yellen sendiri mendapatkan julukan wanita terkuat karena pernah didapuk sebagai The Most Powerfull Woman in The World.

Diketahui, Twitter telah beberapa kali dipanggil pemerintah AS untuk penyelidikan saham Arab Saudi di perusahaan media sosial itu, pasca akuisisi Elon Musk. Yellen hanya menyebutkan, CFIUS mencermati akuisisi dan investasi di perusahaan AS oleh pembeli asing yang dapat menimbulkan risiko keamanan nasional.

“Saya tidak akan mengatakan secara spesifik apa yang sedang atau tidak kami lihat,” kata Yellen.

“Kami tidak mengomentari pekerjaan yang sedang berlangsung. Tetapi jika ada risiko seperti itu, CFIUS pantas untuk melihatnya,” sambungnya.

Di sisi lain, Yellen mengatakan, ia percaya bahwa memang ada masalah keamanan nasional terkait dengan TikTok, sebagai aplikasi berbagi video besutan China. Kekhawatiran ini sebelumnya diungkapkan oleh Direktur FBI AS Chris Wray. “Itu adalah sesuatu yang sedang dalam proses,” tambah Yellen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *