Kisah Nita Christina, Sukses Kembangkan Clouwny, Brand Fashion Lokal Ala Korea

Kisah Nita Christina, Sukses Kembangkan Clouwny, Brand Fashion Lokal Ala Korea

tribunwarta.com – JAKARTA – Memiliki usaha yang besar dan sukses tentu menjadi impian semua orang. Namun kenyataannya, membangun bisnis bukanlah perkara yang mudah, terutama pada seseorang yang baru memulainya dari nol. Banyak tantangan yang harus dilewati sebelum merintis sebuah bisnis.

Sama halnya dengan Clouwny, sebuah bisnis online shop fesyen wanita lokal yang cukup terkenal di media sosial Instagram dengan 450.000 followers.

Brand yang berdiri pada tahun 2015 ini memang menyasar segmen pasar kalangan wanita usia 18 hingga 34 tahun. Bermula dari ketertarikan di dunia fesyen, membuat dirinya menciptakan produk fesyen wanita.

“Semua ide ini berawal dari aku yang lulus kuliah sebagai fresh graduate. Nah, sebagai lulusan baru yang punya uang terbatas, waktu itu aku butuh baju kerja, tapi di mall itu harganya mahal. Dari situ aku berkeinginan untuk memberikan solusi kepada wanita bahwa ada loh pakaian dengan harga yang terjangkau, namun tetap trendy. Jadi, mulailah bikin brand sendiri,” kata Nita pada Bisnis, Senin (2/1/2023).

Dirinya mengaku bahwa brand Clouwny ini berbeda dengan produk sejenis, di mana produknya lebih menonjolkan gaya yang simpel dan minimalis ala korea. Sehingga, brand ini memiliki daya tarik tersendiri yaitu kesan elegan, tapi tetap stylish bagi orang yang mengenakannya.

Berawal dari Pinjaman Sang Ibu

Banyak orang beranggapan untuk memulai usaha butuh modal yang besar. Padahal, tidak selamanya usaha diukur dari banyaknya modal yang dikeluarkan.

Bahkan, Nita Christina mengungkapkan saat pertama kali ingin memulai bisnis, dia tidak memiliki modal untuk usahanya tersebut. Terbukti, kala itu dirinya memilih menjadi dropshipper untuk pesanan produk wanita.

Namun, seiring berjalannya waktu, berkat pengalamannya di bidang drop shipping, tak disangka membuat dirinya kian piawai menilai peluang pasar yang ada.

Akhirnya, Nita pun memberanikan diri untuk membuat brand sendiri. Kemudian, berkat pinjaman sang Ibu sebesar Rp3 juta, uang tersebut dirinya pergunakan sebagai modal usaha. Atas dasar ini pula, Clouwny dia ciptakan dengan sentuhan kualitas yang setara fesyen korea.

“Aku butuh banget buat modal usaha dan pinjaman itu kan berupa kartu kredit, jadi aku harus bayar tepat waktu. Nah, bersyukur di tiap bulannya aku bisa bayar. Artinya, tidak ada yang mustahil jika usaha itu diimbangi dengan ketekunan dan keuletan,” tutur Nita.

Sayangnya, untuk meraih kesuksesan tidak semudah apa yang dibayangkan. Seperti yang diketahui, bahwa dalam merintis bisnis memang tidak selalu berjalan mulus.

“Awal aku tidak tahu cara menjalankan bisnis. Tidak tahu laba rugi dan pentingnya pembukuan yang penting ada yang beli. Jadi, saat itu, sehari cuma bisa menjual 3 pakaian dan itu dari lingkungan teman-temanku. Sedihnya, di tahun 2015 itu kan booming banget BBM, broadcast jadi alat pemasaranku yang utama. Tapi saat itu kan BBM langsung hilang ya, nah di sana pembeliku juga ikut hilang,” jelasnya.

Alhasil, Nita mencari cara untuk bisa memasarkan produknya agar tidak terus merugi, dan dia pun mulai memaksimalkan sosial media Instagram dan mencoba melakukan endorse pada tiap produk penjualannya.

Perjuangan tidak mengkhianati hasil. Dari yang awalnya mengirimkan satu hingga lima paket per hari. Kini, Clouwny mampu mengirimkan ratusan paket per harinya bahkan dalam kurun waktu 6 bulan, dia bisa mencapai penghasilan hingga Rp100 juta.

Seiring naiknya pendapatan penjualan srrta untuk terus memperluas pasar, maka target Clouwny di tahun 2023 ini adalah membuka toko offline yang ada di Tangerang.

“Mengingat, kondisi mulai , kami pun ingin memberikan pengalaman baru bagi konsumen. Jika selama ini toko kami hanya ada di marketplace, sekarang Clouwny akan melakukan ekspansi ke beberapa wilayah,” ungkapnya.

Self Love Jadi Strategi Bisnis Clouwny

Nita mengatakan selama 8 tahun bisnis ini berjalan, untuk bisa terus meningkatkan penjualan adalah dengan mendekatkan brand terhadap konsumen. Pasalnya, ketika konsumen merasa relate dengan brand, itu akan membentuk suatu keterikatan emosional yang berujung pada loyalitas.

Adapun, salah satu strateginya yakni mengajak para karyawan internalnya untuk menjadi model pada pemotretan produk terbaru Clouwny.

Strategi yang bertajuk ‘self-love’ tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk Clouwny, karena pihaknya mengerti bahwa tidak semua wanita memiliki tubuh yang proporsional seperti model profesional.

“Dengan memberikan kesempatan pada karyawan dan tim untuk berada di depan layar, selain untuk memperlihatkan bahwa produk Clouwny cocok digunakan oleh wanita dengan berbagai bentuk tubuh, namun juga customer dapat berkenalan dengan para team kami secara lebih dekat,” kata pemilik Clouwny Nita Christina.

Percobaan strategi ini kerap mendapatkan umpan balik positif dari para pengikut Clouwny di Instagram. Hasil polling pada Story Instagram menyatakan 70 persen para pengikut lebih dapat merelasikan diri mereka dengan produk yang digunakan oleh tim internal dibandingkan dengan ketika digunakan model profesional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *