Kisah Alexia Putellas, si Cantik Penerima Ballon d’Or Beruntun, Berapi-api Cerita Lutut Pecah

Kisah Alexia Putellas, si Cantik Penerima Ballon d’Or Beruntun, Berapi-api Cerita Lutut Pecah

SURYA.co.id I Alexia Putellas menjadi pemenang Ballon d’Or Feminin untuk kedua kalinya secara beruntun tahun 2022 ini.

Dikutip SURYA dari Livescore.com, Alexia Putella merupakan pemain Barcelona Feminin dengan posisi gelandang. Ia juga bermain untuk Timnas Spanyol Wanita.

Keberhasilan Alexia Putellas membawa pulang penghargaan Ballon d’Or Feminin kedua berturut-turut mencatat rekor sebagai perempuan pertama yang memenangi Ballon d’Or dua kali berturut-turut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Karim Benzema Sabet Ballon dOr, Berkat 44 gol Semusim yang Menakjubkan

Ballon d’Or pertama diterima Putella pada 2021 setelah memenangkan Liga Champions bersama Barcelona.

Kali ini, Putellas juga menjadi kunci lolos Blaugrana ke final Liga Champion wanita. Namun di final Barcelona kalah oleh Lyon.

Meski begitu Putellas tetap bersinar paling terang berkat lesakan gol spektakulernya.
Putellas menjadi pencetak gol terbanyak dan dinobatkan sebagai pemain terbaik, player of the Season.

Sayang pada ajang Euro Wanita 2022 yang lalu, Putellas harus absen membela Timnas Spanyol akibat cedera ligamen anteriornya robek pada malam final.

Baca juga: Hasil Liga Italia, Spanyol dan Inggris: Klasemen – Top Skor, Napoli – Madrid Belum Terkalahkan

Dengaan absen di turnamen terbesar ini, Putellas mengaku sudah tidak berani berharap bisa menerima Ballon d’Or. Sebab Euro wanita 2022 ini merupakan salah satu barometer prestasi pesepek bola wanita di Eropa.

Itu sebabnya. Putellas mengaku sangat terkejut saat dirinya kembali terpilih sebagai pemain terbaik dunia versi France Football tersebut.

Sementara Beth Mead, yang menginspirasi kemenangan Inggris di Euro, menempati posisi kedua.

Alexia Putellas dalam sambutannya, dengan emosial menceritakan soal derita ceder lutut pecah yang dialaminya hingga tidak bisa tampil bersama Timnas Spanyol di Euro 2022. 

“Terima kasih kepada France Football dan anggota juri,” katanya.
“Pada tanggal 5 April, lutut saya patah dan saya percaya bahwa [memenangkan Ballon d’Or] ini tidak akan mungkin, karena saya merasa Kejuaraan Eropa terbaru akan menjadi ganjalan”,

“Trima kasih saya yang paling tulus kepada FA Inggris, organisasi yang mereka miliki untuk Kejuaraan Eropa, mereka telah membawa pengaruh besar pada sepak bola wanita di negara itu. Mereka adalah contoh bagaimana mereka melakukannya.

“Saya berharap lain kali saya harus berbicara di lapangan lagi, dan saya berharap kita akan bertemu lagi di sana.”

 


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *