tribunwarta.com – Produsen adalah istilah yang kerap kita temui dalam bidang ekonomi. Semua produk baik barang dan jasa, berasal dari produsen. Lantas, seperti apa seluk beluk mengenai produsen?
Yuk, simak pembahasan dalam artikel berikut untuk informasi selengkapnya!
Summary:
Asal Muasal Segala Produk
Setiap orang menggunakan produk perusahaan untuk kebutuhan harian. Dengan kata lain, masyarakat tidak bisa hidup tanpa produk-produk tertentu.
Produk makanan, misalnya. Jika stoknya habis dan tidak ada lagi yang membuatnya, maka akan terjadi kelangkaan produk.
Dalam perkembangannya, kondisi tersebut bisa mengakibatkan kondisi buruk. Semua produk yang kita gunakan dalam kehidupan diciptakan oleh suatu pihak, yakni produsen.
Lantas, apa tujuan, kegiatan, dan bidang yang mereka geluti? Kita akan membahas mengenai produsen hingga tuntas. Simak baik-baik, ya!
Pengertian Produsen
Istilah produsen memiliki arti tersendiri dalam bidang tertentu, misalnya biologi dan ekonomi. Kedua bidang tersebut mengartikannya dalam versi yang berbeda.
Dalam ekonomi, produsen adalah pihak yang melakukan produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang berguna untuk memenuhi kebutuhan.
Dalam hal ini produsen adalah tangan pertama yang memiliki bakat mengembangkan produk sehingga layak digunakan.
Pasal 1 (3) UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan produsen sebagai pelaku usaha.
Produsen bisa saja berbentuk perseorangan atau kelompok. Di Indonesia, bentuk produsen adalah semua aktivitas yang melakukan kegiatan usaha.
Sementara itu, dalam buku “Aspek Dasar Ekonomi Makro”, mengatakan bahwa produsen adalah orang atau kelompok yang menjalankan usaha untuk menghasilkan barang atau jasa. Dengan begitu, kegiatan utamanya adalah menghasilkan produk.
[Baca Juga: Produksi Adalah: Fungsi, Tujuan, Jenis, dan Tahapannya]
Tujuan Produsen
Salah satu tujuan produsen adalah untuk mendapatkan keuntungan. Tapi, lebih dari itu, ia juga memiliki banyak tujuan lain untuk membantu masyarakat.
Bersama dengan distributor dan konsumen, ia membentuk siklus ekonomi yang menguntungkan semua pihak.
Ketiganya harus bekerja sama agar roda ekonomi terus berputar. Nah, beberapa tujuan produsen adalah sebagai berikut:
#1 Menghasilkan Keuntungan
Produsen adalah pelaku usaha yang berharap mendapat untung dari kegiatannya. Mereka melakukan semua aktivitas produksi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Di dunia ini, tidak ada produsen yang murni sebagai penghasil utama. Pasti ia juga merangkap sebagai konsumen atau bahkan distributor.
Misalnya produsen ikan kalengan. Mereka membutuhkan ikan dari nelayan atau tempat budidaya.
Selain itu, mereka juga membutuhkan rempah-rempah dan bahan kemasan dari produsen lain. Kemudian, dari keri kegiatan itu, mereka mendapat keuntungan.
#2 Membuat, Meningkatkan, Memperbaiki, dan Menyediakan Produk Bernilai Guna
Tujuan lain produsen adalah membuat, meningkatkan, memperbaiki, serta menyediakan produk yang baik.
Bahan baku yang tersedia memang dapat masyarakat manfaatkan. Tapi, jika sudah menjadi produk jadi, harganya bisa lebih murah dan praktis untuk masyarakat.
Misalnya, saat masa pandemi, jika tidak ada produsen masker, masyarakat akan kerepotan kalau harus membeli sendiri bahan-bahannya. Lalu mengeceknya ke laboratorium mengenai efektivitasnya untuk menangkal virus, baru bisa memakainya.
Dengan adanya produsen, masyarakat cukup mengeluarkan uang Rp15 ribu untuk 50 lembar masker. Murah dan praktis, kan?
#3 Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Selanjutnya, tujuan produsen adalah memastikan kebutuhan masyarakat. Keduanya menjalin hubungan simbiosis mutualisme.
Konsumen membutuhkan produsen untuk mendapatkan produk yang mereka butuhkan. Sedangkan produsen membutuhkan konsumen untuk melakukan produksi.
Salah satu kesalahan yang kadang produsen lakukan adalah mengabaikan konsumen. Padahal, tanpa kehadiran konsumen, produk yang mereka produksi tidak memiliki nilai guna.
[Baca Juga: Inilah 10 Karakteristik Wirausaha yang Wajib Dimiliki]
#4 Menyediakan Pelayanan yang Baik
Salah satu produk produsen adalah jasa. Dalam bidang ini, produsen harus berusaha menghadirkan pengalaman yang membuat konsumen nyaman.
Misalnya, harga barang di toko ungu murah. Tapi, pelayanan pramuniaganya kurang ramah. Sementara toko abu-abu, harga barang sedikit lebih tinggi di atas toko ungu. Tapi, pelayanan pramuniaga toko abu-abu sangat baik.
Dari ilustrasi tersebut, bisa kamu pastikan bahwa konsumen lebih tertarik berbelanja di toko abu-abu karena pelayanan yang baik.
Alih-alih mendapat barang yang lebih murah, mereka lebih senang mendapat pelayanan dengan ramah.
#5 Meningkatkan Kualitas Hidup
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat merupakan salah satu tujuan produsen.
Hal ini menandakan bahwa ia adalah salah satu aspek penting dalam ekonomi suatu negara.
#6 Memberikan Penghasilan untuk Negara
Sebagai pemilik usaha, produsen memberikan sebagian penghasilan ke negara dalam bentuk pajak. Pajak yang produsen salurkan akan kembali untuk kepentingan masyarakat.
Hal ini membuat pemerintah merasa perlu mendorong lahirnya banyak pengusaha baru sehingga berdampak pada pendapatan negara dari sektor pajak. Jika meningkat, maka pembangunan bisa berjalan dengan lebih cepat.
#7 Menggantikan Produk Lama dengan Produk Baru
Salah satu hal wajib produsen lakukan adalah membuat pembaruan terhadap produk lama mereka. Pembenahan dan peningkatan ini supaya mengembangkan fungsinya lebih luas lagi.
Misalnya, tahun ini, produsen smartphone Jeruk membuat versi ke-3 dari produk mereka tanpa dukungan sinyal 5G.
Maka, pada tahun selanjutnya, mereka merilis smartphone versi 4 dengan fitur 5G. Kehadiran pembaruan dalam produk akan menciptakan branding yang baik pada masyarakat.
[Baca Juga: Harga Bahan Baku Naik! Begini Strateginya untuk Bisnis Kuliner]
Bidang Produksi
Beberapa bidang produksi yang produsen lakukan adalah sebagai berikut:
#1 Bidang Ekstraktif
Bidang ekstraktif adalah seluruh kegiatan yang melibatkan pengambilan dan pemanfaatan hasil alam secara langsung untuk kebutuhan masyarakat.
Misalnya, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memanfaatkan batu bara, hutan industri untuk pembuatan kertas, serta penangkapan ikan di laut oleh nelayan untuk produk turunan ikan.
#2 Bidang Agraris
Kegiatan produksi agraris yang mereka lakukan adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha peternakan, pertanian, perkebunan, dan sebagainya.
Mereka mengelola hasil alam untuk mereka budidayakan dan manfaatkan untuk tujuan tertentu.
#3 Bidang Industri
Bidang industri bekerja dengan mengelola bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi. Misalnya, industri tekstil, furniture, dan kecantikan.
#4 Bidang Perdagangan
Bidang perdagangan ini meliputi kegiatan penjualan barang dan jasa tanpa mengubah bentuknya. Misalnya, perdagangan nasional dan internasional.
#5 Bidang Jasa
Bidang jasa yang mereka kelola adalah semua bentuk usaha yang menawarkan pelayanan manusia sebagai produknya.
Pelayanan ini akan mendatangkan keuntungan untuk produsen. Misalnya, jasa perbankan, layanan hukum, pengangkutan, penulisan, dan sebagainya.
Kegiatan Produksi
Salah satu kegiatan produsen adalah melakukan aktivitas produksi untuk menghasilkan produk agar dapat konsumen manfaatkan, sebagai berikut:
#1 Planning (Perencanaan)
Kegiatan produksi yang pertama adalah membuat perencanaan mengenai target produksi. Hal ini mencakup kuantitas produksi, desain produk, biaya, serta bahan baku yang produsen perlukan.
Selain mempertimbangkan itu, produsen juga harus merencanakan jumlah tenaga kerja yang akan melakukan kegiatan produksi.
Hal ini akan berkaitan dengan efektivitas anggaran perusahaan. Perencanaan yang matang akan menghasilkan output yang baik.
#2 Routing (Mengarahkan)
Di sini tugas produsen adalah mengarahkan alur produksi. Mereka akan mengontrol dan mengarahkan bahan baku, finishing, sampai distribusi.
#3 Scheduling (Penjadwalan)
Selanjutnya, produsen akan membuat jadwal produksi beserta target selesainya. Mengatur jam kerja, jumlah tenaga, serta pembagian shift untuk karyawan.
Pada tahap ini, kebijaksanaan adalah hal yang harus kita perhatikan. Jangan sampai proses produksi memberatkan pekerja.
#4 Dispatching (Instruksi Memulai Produksi)
Langkah terakhir adalah kegiatan produksi. Tahap ini akan mengeksekusi seluruh kegiatan yang sebelumnya produsen rencanakan.
Hasil produksi akan bergantung pada perencanaan awal. Perencanaan yang baik akan menghasilkan produk yang baik. Begitu pun sebaliknya.
[Baca Juga: 35+ Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga, Bisa dari Rumah!]
Contoh Produsen
Berikut adalah contoh produsen yang bergerak dalam bidangnya masing-masing:
#1 Bidang Esktraktif
Beberapa contoh dalam bidang ekstraktif antara lain:
#2 Bidang Agraris
Berikut adalah contoh yang bergerak dalam bidang agraris:
#3 Bidang Industri
Beberapa contoh bidang industri antara lain:
#4 Bidang Perdagangan
Berikut adalah beberapa contoh bidang perdagangan:
#5 Bidang Jasa
Berikut adalah beberapa contoh bidang jasa:
Hak dan Kewajiban Produsen
Beberapa hak dan kewajiban produsen adalah sebagai berikut:
#1 Hak
Dalam Pasal 6 UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen disebutkan beberapa hak pelaku usaha yang terdiri dari poin berikut:
#2 Kewajiban
Dalam Pasal 7 UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen disebutkan beberapa kewajiban pelaku usaha yang terdiri dari poin berikut:
Selain Jadi Produsen, Ada Cara Lain untuk Tambah Cuan!
Produsen adalah salah satu penggerak ekonomi suatu negara. Sebagai pemilik usaha, produsen berperan dalam menggerakkan negara dari sisi finansial.
Menjadi produsen atau pelaku usaha tentu saja bisa mendatangkan pemasukan untukmu. Tapi cara ini akan membuatmu menghadapi berbagai tantangan dan risiko, terutama kewajiban untuk menghadirkan produk yang baik.
Nah, selain menjadi produsen kamu juga bisa manfaatkan kesempatan untuk menambah cuan, lho. Caranya? Yuk, cari tahu lewat ebook Finansialku berikut ini.
Ebook GRATIS, Strategi Cerdas Menambah Pemasukanmu
Kamu akan mendapat informasi tentang kiat-kiat meningkatkan pemasukan tanpa mengurangi pengeluaran, menghasilkan sumber pemasukan dari passive income, active income serta investasi, dan sebagainya. Selamat membaca…
Itulah ulasan mengenai produsen. Jika ada pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar, ya.
Jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan dan kerabat lainnya. Semoga bermanfaat, terima kasih!
Editor: Ari A. Santosa
Sumber Referensi: