Keren! Bersama Inggris, BBLK Surabaya Pangkas Waktu Analisis Laboratorium Jadi 15 Menit

Keren! Bersama Inggris, BBLK Surabaya Pangkas Waktu Analisis Laboratorium Jadi 15 Menit

Surabaya: Pemerintah Inggris melalui Program Fleming Fund bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI akan meresmikan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) yang baru selesai direnovasi di Surabaya pada Selasa, 11 Okt 2022.
 
Acara ini akan dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, perwakilan senior dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Matt Downing.
 
BBLK Surabaya merupakan laboratorium rujukan nasional untuk Indonesia Timur yang melayani masyarakat dengan diagnostik laboratorium. BBLK juga memberikan bimbingan teknis untuk laboratorium lain di wilayah tersebut.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sebagai laboratorium mikrobiologi, BBLK bertanggung jawab untuk menyebarkan dan mendistribusikan putaran pengujian kecakapan untuk laboratorium sampel pengujian resistensi antimikroba dan untuk memvalidasi sampel dari laboratorium sentinel, memastikan seluruh sistem pengawasan efektif, dapat diandalkan dan memenuhi standar tinggi yang diperlukan untuk perawatan pasien dan tujuan pengawasan.
 
Fleming Fund telah menginvestasikan Rp3,6 miliar untuk peralatan laboratorium dan Rp2,6 miliar untuk renovasi BBLK Surabaya sejak 2020. Salah satu peralatannya, BioMerieux VITEK MS atau yang juga dikenal sebagai MALDI-TOF bernilai lebih dari satu miliar rupiah.
 
Spektrometer massa canggih ini memungkinkan staf laboratorium BBLK untuk dengan cepat mengidentifikasi bakteri dari spesies berdasarkan sampel dari pasien rumah sakit. Mengetahui apa yang menyebabkan penyakit mendekati real time -15 menit di laboratorium, dibanding 4 jam jika menggunakan metode lain – akan secara signifikan mempercepat analisis laboratorium, membantu dokter membuat keputusan untuk pasien dengan infeksi.
 
Dokter akan tahu jauh lebih cepat apakah akan memberikan antibiotik atau tidak, dan kemudian membuat keputusan yang lebih baik tentang obat mana yang akan diresepkan. Ini berarti bahwa pasien akan pulih lebih cepat dan akan memperkecil kemungkinan untuk menderita efek samping.
 
Langkah ini juga akan menurunkan biaya perawatan kesehatan, pasien menghabiskan lebih sedikit waktu di rumah sakit – mereka bisa pulang lebih cepat dan berkontribusi terhadap ekonomi Indonesia dan komunitas mereka. Secara kritis, itu juga akan menghasilkan penggunaan obat yang lebih bijaksana, melindungi kemanjuran antibiotik dan mengurangi ancaman infeksi resisten saat ini dan di masa depan.
 
Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Matt Downing bahwa dirinya sangat senang bisa hadir dalam pembukaan kembali BBLK.
 
“Fleming Fund Country Grant dari pemerintah Inggris untuk Indonesia telah mendukung Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya dengan investasi mencapai total Rp6,2 miliar untuk renovasi, instrumen canggih dan penguatan kapasitas laboratorium termasuk pelatihan penting,” kata Downing dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.
 
“Kapasitas sistem pengambilan sampel dan laboratorium untuk menghasilkan data dengan cepat dan dengan standar tinggi yang dibutuhkan sangat penting untuk menyelamatkan nyawa, saat ini dan di masa depan,” imbuhnya.
 
Pengawasan nasional, kata Downing, dengan koordinasi One Health di seluruh sistem, sangat penting untuk menginformasikan pemberian dan kebijakan perawatan kesehatan. “Inggris bangga dapat berkolaborasi dengan Indonesia saat kita semua mengatasi ancaman mematikan ini,” ujar Downing.
 
Pelaksana Tugas Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Yanti Herman mengatakan bahwa hal yang dilakukan oleh Fleming Fund sejalan dengan program Kementerian Kesehatan. Menurutnya, Transformasi Kesehatan dimana terdapat enam pilar.
 
“Bantuan hibah berupa renovasi gedung lab mikro biologi, pengadaan alat laboratorium dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan Sumber Daya Manusia ini sejalan dengan pilar transformasi layanan rujukan”, ungkap Yanti.
 
Ia menambahkan, BBLK Surabaya sebagai laboratorium rujukan nasional pengendalian resistensi antimikroba (AMR) nantinya mampu mengetahui jenis kuman dalam waktu hanya 15 menit, sehingga memudahkan dokter dalam memberikan terapi kepada pasien secara cepat dan akurat.
 
“Sebagai penyelenggara uji provisiensi yang telah tersertifikasi ISO 17043, mutu pelayanan BBLK Surabaya semakin meningkat dengan adanya bantuan hibah ini,” seru Yanti.
 
Sementara itu, Ketua Tim Fleming Fund Country Grant di Indonesia Tom Weaver mengatakan, pihaknya sangat beruntung dapat bekerja sama dengan BBLK untuk memperkuat perannya sebagai laboratorium referensi dan laboratorium kritis untuk pengawasan AMR bagi seluruh Indonesia Timur.
 
“Kami telah menyediakan peralatan dan renovasi untuk BBLK dengan nilai total mencapai Rp6,2 miliar, ditambah pelatihan bagi staf laboratorium tentang penggunaan peralatan keamanan hayati dan biosekuriti, pengurutan dan bioinformatika, pengurutan genom utuh dan pelaporan digital kepada Organisasi Kesehatan Dunia,” pungkas Tom.
 
Baca:  3 Laboratorium UI Dipercaya Kemenkes Ikut Riset Vaksin OIC
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *