Kenang Prinsip Sujiatmi Notomiharjo: “Jujur, Kerja Keras, Ikhlas.”

Kenang Prinsip Sujiatmi Notomiharjo: “Jujur, Kerja Keras, Ikhlas.”

tribunwarta.com – Mengenang jejak Ibunda Jokowi, eyang Sujiatmi Notomiharjo dan tiga prinsip hidupnya yang harus ditiru.

Informasi selengkapnya dapat dibaca di artikel Finansialku di bawah ini!

Rubrik Finansialku

Kabar Duka Menyelimuti Indonesia

Rabu (25/03), sekira pukul 5 sore kemarin, di tengah paparan pandemi COVID-19, rakyat Indonesia dikejutkan dengan kabar meninggalnya Sujiatmi Notomiharjo, Ibunda dari presiden Joko Widodo.

Kabar ini pertama kali disebarkan oleh Pratikno, selaku Menteri Sekretaris Negara. Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman menulis di akun media sosial pribadinya

“Saya mendapatkan berita dari Mensesneg Pratikno tentang berita duka: Innalillahi wa innaillaihi roiun, Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden @jokowi wafat di Solo pukul 16.45 tadi. Mohon doanya semoga almarhumah husnul khotimah.”

Penyebabnya adalah, penyakit kanker yang sudah mengendap di tubuhnya selama empat tahun.

Upaya terakhir sebelum Tuhan memanggil, Ibunda dari presiden Joko Widodo ini juga sempat menjalani pengobatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Presiden mengungkapkan dalam konferensi pers yang diadakan di teras rumahnya di Solo, Kamis (26/03);

“Ibu sudah empat tahun menderita sakit, yaitu kanker. Sudah berusaha dan berikhtiar, tapi Allah menghendaki lain. Atas nama keluarga besar saya ingin memohon doa agar diampuni segala dosa-dosanya dan khusnul khotimah.”

Adapun, Presiden Jokowi dikabarkan mendarat di Solo satu jam kemudian, tepatnya pukul 17.48 setelah melakukan perjalanan lewat udara.

Wakil Presiden dan Menteri, tidak menemani perjalanan ini sebagaimana diperintahkan langsung oleh Presiden.

Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI mengatakan (Kompas.com);

“Beliau meminta para pembantunya tetap bekerja di Jakarta untuk menghadapi corona, itu sikap yang luar biasa.”

Senada dengan ini, Fadjroel juga mengatakan kalau Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara) memintanya untuk melarang jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju menyusul ke Solo.

“Pak Mensesneg Pratikno mengatakan bahwa agar doa dari kami semua dari Kabinet Indonesia Maju disampaikan saja dari Jakarta. Kami diminta untuk tetap fokus ke tugas masing-masing terutama kami sekarang harus menghadapi masalah COVID-19 ini.”

Jujur, Kerja Keras, dan Ikhlas: Didikan Eyang Sujiatmi Notomiharjo pada Jokowi dan Tiga Adiknya

Perempuan kuat dan mandiri itu terlahir dari pasangan Wirorejo dan Sani pada 14 Februari 1943 di Desa Gumukrejo, Kelurahan Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tepat 15 hari sebelum Jepang menguasai tanah Jawa.

Meski terlahir sebagai anak bungsu dan perempuan satu-satunya di antara dua orang kakak laki-lakinya, dia tidak pernah mendapatkan perlakukan diskriminasi dari orang tuanya. Contoh nyatanya adalah dalam dunia pendidikan.

[Baca Juga: Simak 74 Kata-kata Mutiara Joko Widodo, Presiden RI]

Meski saat itu di kampungnya, tidak ada satu pun anak perempuan yang diijinkan untuk bersekolah, tapi Sujiatmi kecil tetap diperintahkan untuk mengenyam pendidikan di SD Kismoyo yang berjarak 5 meter dari rumahnya.

Melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi (SMP), dia dipertemukan dengan suaminya, Widjiatno yang usianya terpaut tiga tahun lebih tua dibandingkan dirinya.

Selepas berpacaran selama dua tahun, keduanya akhirnya memutuskan untuk menikah, meski usia mereka masih tergolong sangat muda, (16 dan 19 tahun).

Selesai melewati acara sukacita pernikahan, keduanya kemudian pindah ke Solo dan mulai merintis usaha kayu.

Pertama kali usaha itu dibuka, tidak lantas menemui keberhasilan yang instan.

Kedua pasangan muda itu harus mengalami jatuh bangun dalam merintis usahanya sebelum akhirnya menemui akhir cerita yang indah.

Di dalam rumah berdinding anyaman bambu yang tipis, Jokowi kecil menyaksikan sendiri sosok Ibunya yang pekerja keras dalam membantu menyeimbangkan roda bisnis itu.

“Ibu ikut turun tangan membantu bapak berjualan bambu dan dari wajahnya saya temukan semangat besar.” Katanya melalui buku biografi Jokowi yang ditulis oleh Aberthiene Indah berjudul Memimpin Kota Menyentuh Jakarta.

Jokowi kecil ingat, selain membantu melayani pembeli, Ibunya juga turut menggotong potongan-potongan bambu yang tidak ringan dan mengikat bambu-bambu itu jadi satu.

Etos kerja ini yang kemudian diwariskan oleh Ibunya pada Jokowi dan tiga orang adiknya.

Sujiatmi selalu menekankan pada anak-anaknya untuk berperilaku jujur, kerja keras, dan ikhlas pada pekerjaan yang diemban oleh empat orang anaknya itu. Ia, dikutip dari laman bangkitmedia.com, Minggu (20/03), pernah mengatakan;

“Ketika mereka memilih bekerja apa saja boleh, terserah pilihan mereka. Tapi yang harus dipegang adalah jujur, kerja keras dan ikhlas.”

Dia juga menambahkan, keempat orang anak-anaknya itu selalu ditekankan untuk tidak mengambil hak orang lain.

Nasihat ini nyatanya terus dibawa Jokowi dan tiga orang adiknya hingga mereka memiliki keluarga sendiri.

Jokowi melarang Gibran untuk menerima pesanan catering setiap yang diperuntukkan acara-acara di Pemkot Solo.

“Jokowi juga menasehati Gibran untuk untuk mencari sendiri pelanggan di luar Pemkot. Di Pemkot, sudah ada rezekinya orang lain. Orang Pemkot ada yang mengatakan memilih ke Gibran karena makanannya, tapi tetap tidak boleh sama Jokowi.”

Seluruh tim dari Finansialku mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Eyang Sujiatmi Notomiharjo. Doa kami, semoga arwah beliau diterima di sisi Tuhan YME.

Sobat Finansialku juga bisa mengucapkan belasungkawa melalui kolom komentar di bawah ini, dan menyebarkan informasi ini kepada rekan dan keluarga melalui pilihan platform yang ada. Terima kasih.

GRATISSS Download!!! Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Sumber Referensi:

    Admin. 20 Oktober 2020. Ini Cara Ibu Sujiatmi Notomiharjo Mendidik Sosok Presiden Joko Widodo. Bangkitmedia.com – https://bit.ly/2UjcjLj

    Achmad Nasrudin Yahya. 26 Maret 2020. Sang Ibu Wafat tapi Jokowi Minta Menteri Tetap Bekerja, Wapres: Sikap Luar Biasa. Nasional.kompas.com – https://bit.ly/2UgZrFn

    Aditya Eka Prawira. 26 Maret 2020. Ibunda Jokowi meninggal karena Kanker, Sempat Berobat di RSPAD Gatot Subroto. Liputan6.com – https://bit.ly/2JgJIjy

    Vina Fadhrotul Mukaromah. 25 Maret 2020. Mengenang Ibunda Jokowi, Sujiatmi: Satu-satunya Murid Perempuan di SD Kismoyo. Kompas.com – https://bit.ly/3do3eIu

    Admin. 25 Maret 2020. Kisah Ibunda Jokowi Berjualan Bambu demi Menyambung Hidup. Liputan6.com – https://bit.ly/3aqtiRC

    Admin. 25 Maret 2020. Ibunda Jokowi Sosok Wanita Pekerja Keras, Berikut Sejarah Singkat Sujiatmi Notomihardjo. Realitarakyat.com – https://bit.ly/33TiFnS

Sumber Gambar:

    Ibunda Jokowi 01 – https://bit.ly/3bpK1Ep

    Ibunda Jokowi 02 – https://bit.ly/2WIns9X

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *