Kemenparekraf Dorong Akses Pembiayaan Pasar Modal kepada Pelaku Usaha Parekraf

Kemenparekraf Dorong Akses Pembiayaan Pasar Modal kepada Pelaku Usaha Parekraf

tribunwarta.com – SURABAYA, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Direktorat Akses Pembiayaan mendorong akses pembiayaan pasar modal kepada pelaku usaha sektor Parekraf.

Hal itu, dilakukan Kemenparekraf berkolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) melalui monitoring dan evaluasi kepada alumni Coaching Clinic KreatIPO di Surabaya, pada Senin (20/12/2022).

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Akses Pembiayaan Anggara Hayun Anujuprana, Head of IDX Incubator East Java Cita Mellisa, Partnership Coordinator IDX Incubator Alan Fatih, tim Delloitte Indonesia dan alumni Coaching Clinic KreatIPO di Surabaya.

Direktur Akses Pembiayaan, Anggara Hayun Anujuprana, dalam pembukaan kegiatan monitoring dan evaluasi kepada alumni Coaching Clinic KreatIPO menyampaikan, papan akselerasi ini dapat dimanfaatkan lebih luas oleh para pelaku usaha untuk melantai di Bursa.

“Ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan usaha dengan pendanaan melalui pasar modal. Melalui IPO, pelaku usaha memiliki potensi pertumbuhan usaha lebih cepat, sehingga kinerja keuangan perusahaan menjadi lebih baik karena mendapat suntikan modal. IPO juga dapat meningkatkan citra dan nilai perusahaan karena perusahaan yang masuk Bursa, dianggap telah naik kelas ” ujar Hayun.

Dia menjelaskan, untuk perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah yang ingin melantai di Bursa Efek Indonesia bisa menggunakan papan akselerasi. Perusahaan yang telah tercatat di papan akselerasi juga memiliki kesempatan untuk dapat naik kelas ke papan pengembangan maupun papan utama, apabila telah memenuhi persyaratan di papan pengembangan atau papan utama.

“Sampai saat ini sudah ada 25 perusahaan tercatat yang berada di papan akselerasi,” ujar Cita Mellisa, Head of IDX Incubator East Java.

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno, mengatakan pencatatan saham perdana Blibli di BEI menjadi tonggak sejarah penting, bukan hanya untuk perusahaan, namun untuk seluruh pelaku usaha di Indonesia.

“Blibli (dan Tiket.com) dengan unified omnichannel ekosistem-nya, merupakan pemimpin platform perdagangan omnichannel dan integrated lifestyle di Indonesia yang diharapkan menjadi enable, penting dalam menggerakkan ekonomi nasional,” kata Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno berharap, Blibli terus berkomitmen menjadi mitra usaha di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam menguatkan perekonomian menjadi solusi end-to-end, dan wadah berkarya bagi para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Partnership Coordinator IDX Incubator, Alan Fatih mengatakan ada beberapa manfaat IPO bagi pelaku usaha parekraf:

– pelaku usaha parekraf akan mendapatkan akses pendanaan yang lebih luas dan masyarakat juga berkesempatan untuk ikut memiliki perusahaan.

– Terjaganya transparansi bisnis dan good corporate governance

– Meningkatkan citra perusahaan serta meningkatkan eksposure pengenalan atas produk-produk yang dihasilkan perusahaan.

“Hal ini dapat menciptakan dan membuka peluang-peluang baru serta pelanggan baru dalam bisnis perusahaan atau pelaku usaha khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Alan.

Alumni Coaching Clinic KreatIPO di Surabaya, menyampaikan “Kami sudah berencana untuk IPO mulai dari tahun 2018. Perusahaan sudah melakukan berbagai efisiensi biaya dan menjadi lebih agile, sehingga keuntungan perusahaan meningkat.”

Dia menjelaskan, adanya pandemi telah mengubah business model perusahaan dari offline menjadi online. “Kami berharap pertengahan tahun 2023 sudah bisa go public. Kami berharap target dana IPO terkumpul mencapai 20 Milyar, yang akan digunakan untuk belanja modal seperti membeli mesin produksi, membangun pick up store, serta menggunakan untuk modal kerja perusahaan,” ujar Alan.

Tim Deloitte Indonesia menjelaskan bahwa, mereka juga sudah melakukan kolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada pelaku usaha termasuk di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, untuk persiapan menuju IPO. Beberapa topik materi pelatihan adalah pembahasan pajak, legal, business plan, accounting, valuation, ESG, IP Branding & IT.

Beberapa poin penting dari hasil diskusi kegiatan ini adalah akan dibuat program kolaborasi lanjutan yaitu Demo Day dengan para peserta nya adalah Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal, seperti Law Firm, Kantor Akuntan Publik dan Underwriter.

Dengan adanya program kolaborasi diharapkan akan memastikan pelaku usaha parekraf mempunyai usaha yang sustainable dan melakukan implementasi Good Corporate Governance sebelum melakukan IPO.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini menjadi penyemangat bagi industri kreatif untuk mengembangkan usahanya, menciptakan lapangan kerja, serta berkarya bagi negara.

Editor : Jeanny Aipassa

Follow Berita iNews di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *