KA Argo Parahyangan Setop saat Kereta Cepat JKT-BDG Operasi? Ini Kata KAI

KA Argo Parahyangan Setop saat Kereta Cepat JKT-BDG Operasi? Ini Kata KAI

tribunwarta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI buka suara soal isu KA Argo Parahyangan ditutup saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung beroperasi tahun depan. Apa katanya?

VP Public Relations KAI, Joni Martinus mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait. Namun, jika memang nantinya pemerintah memutuskan KA Argo Parahyangan setop operasi, maka KAI akan mengikuti ketentuan tersebut.

“Adapun jika nantinya diputuskan pemerintah seperti itu, KAI sebagai operator tentunya akan patuh terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah. KAI berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” kata Joni saat dikonfirmasi, Kamis (1/12/2022).

Joni melanjutkan, pihaknya masih mengoperasikan KA Argo Parahyangan seperti biasa. KAI juga mempersiapkan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan KA feeder dari Padalarang ke Bandung.

“Hingga saat ini KAI masih tetap mengoperasikan KA Argo Parahyangan (Gambir – Bandung pp) seperti biasa.

KAI juga masih fokus mempersiapkan hadirnya layanan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung beserta KA Feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung bagi pelanggan Kereta Cepat yang ingin melanjutkan perjalanannya ke berbagai wilayah lainnya,” tuturnya.

Isu ini sebelumnya juga berhembus bulan lalu. Joni kala itu juga menjawab tegas bahwa KA Argo Parahyangan masih akan beroperasi normal.

“Kami tegaskan bahwa KA Argo Parahyangan tetap beroperasi seperti biasa dan kita belum ada arahan yang resmi terkait isu tersebut,” kata Joni, Jumat (11/11/2022).

Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung terbaru sudah mencapai 81,66% dan progres investasi 91,40%. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (23/11) lalu menyebut operasi ditargetkan pada Juni 2023.

“Kalau tidak ada aral melintang Juni-Juli 2023 paralel kita operasikan LRT dan kereta cepat pada saat yang bersamaan dan akan bertemu di Stasiun Halim untuk bisa terintegrasi dengan Moda Transportasi Jakarta,” kata pria yang akrab disapa Tiko.

Tiko menjelaskan nantinya masyarakat yang mau ke Bandung bisa berangkat dari Stasiun Dukuh Atas menggunakan LRT dan menyambung dengan kereta cepat hingga wilayah Bandung.

“Kita harapkan semuanya on track. Dari sisi kontraktor China dengan dukungan dari Presiden Xi Jinping di G20, pasti mereka akan kerja lebih keras lagi untuk memastikan bahwa semua proses yang tertunda bisa dijalankan dengan baik,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *