ITI berikan pelatihan peningkatan kemampuan pemasaran UMKM Keranggan

ITI berikan pelatihan peningkatan kemampuan pemasaran UMKM Keranggan

tribunwarta.com – Institut Teknologi Indonesia (ITI) melalui program Insentif Pengabdian Masyarakat melakukan sejumlah kegiatan untuk meningkatkan kemampuan pemasaran hasil produksi pelaku UMKM yang berada dalam lingkup Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) kampung ekowisata Keranggan, Tangerang Selatan, Banten.Adapun program yang dimaksud yakni pelatihan dan pembinaan pemasaran produk berbasis daring, dan pemberian bantuan berupa pemutakhiran alat peningkatan kemampuan pemasaran dan kemasan, yang telah didesain oleh tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) ITI.

“Terdapat dua puluh produk UMKM yang dipasarkan di Kampung Ecowisata Keranggan yang sangat potensial untuk diperluas pemasarannya, salah satunya adalah kacang sangrai,” ujar Koordinator Pokdarwis Kampung Keranggan, Alwani melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.Menurut dia, produk kacang sangrai dipilih karena merupakan produk hasil petani kampung setempat yang sudah ada sejak tahun 1970-an.

Melalui strategi pemasaran termasuk pengemasan produk yang tepat, lanjutnya, diharapkan ke depannya produk ini dapat dipasarkan baik secara regional maupun nasional.“Saat ini orang-orang hanya mengenal kacang Bali sebagai produk kacang skala nasional, itu pun kacang Bali tidak memiliki kemasan dan taglineyang cukup menarik, oleh sebab itu, logo dan tagline yang menarik di kemasan kacang sangrai dapat menjadi salah satu ikon produk kota Tangerang Selatan,” ujar Ketua Tim PKM Marketing Capability, Annuridya.

Selain merancang kemasan yang menarik, Program PKM ITI ini turut memberikan pembinaan mengenai pemasaran produk secara daring melalui marketplace(lokapasar) dan media sosial.

Selain itu, ujar dia, tim turut pula mendorong para pelaku usaha untuk dapat membuat konten promosi produk melalui media sosial guna memperluas target pembeli.Dengan diadakannya program PKM Marketing Capability ini diharapkan para pelaku usaha di Kampung Keranggan dapat secara mandiri memasarkan produk hasil olahan mereka melalui berbagai strategi pemasaran yang telah diajarkan selama pembinaan dan pelatihan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *