IPST ASARI Ubah Sampah Kantong Plastik Tak Bernilai Jadi Bahan Bakar

IPST ASARI Ubah Sampah Kantong Plastik Tak Bernilai Jadi Bahan Bakar

IPST ASARI Ubah Sampah Kantong Plastik Tak Bernilai Jadi Bahan Bakar

Sampah plastik ternyata tidak semua diambil pemulung atau pengepul sampah. Sampah tas plastik (tas kresek) dianggap sebagai sampah tak bernilai. Padahal, sampah ini masih mendominasi dan menjadi masalah karena sulit terurai.

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) meyakini bahwa permasalahan sampah dapat diatasi dengan keterlibatan multistakeholders. Untuk itulah Chandra Asri menggandeng mitra untuk menjalankan inisiatif pengelolaan sampah berbasis sirkular ekonomi dalam upaya mencari solusi pengelolaan sampah plastik terbaik.

Melalui program Sagara, Chandra Asri berkolaborasi dengan masyarakat dan nelayan untuk mengumpulkan sampah di wilayah pesisir laut dan lingkungan sekitarnya untuk mencegah sampah plastik masuk ke laut.

Tak hanya itu, bersama masyarakat yang tergabung dalam KSM Sehati Maju Bersama, Chandra Asri mengembangkan pengelolaan sampah terintegrasi dengan mendorong penguatan kapasitas masyarakat melalui Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI).

Di IPST ASARI ini menariknya, sampah tas kresek yang tak bernilai bisa diolah menjadi bahan bakar yang bisa digunakan oleh masyarakat sekitar dan nelayan untuk menggerakan perahunya. Berbagai inisiatif ini juga menjadi bentuk dukungan Chandra Asri terhadap pemerintah yang telah menetapkan target nasional pengurangan sampah sebanyak 30% dan penanganan sampah sebanyak 70% pada tahun 2025 serta pengurangan 70% sampah plastik laut pada tahun 2025.

Kedua program ini merupakan satu rangkaian end-to-end plastic waste management yang tak terpisahkan, mulai dari pemisahan, pengumpulan hingga pengolahan sampah menjadi produk bernilai yang dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.

“Kami menggandeng Bank Sampah Digital (BSD), sebuah Social Enterprise Pengelola Sampah Kering,” kata Wawan Mulyana, Community Relation Manager PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Hasil sampah plastik yang terkumpul akan dikonversikan menjadi tabungan untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari. Bahkan masyarakat bersemangat menabung sampah demi bisa umroh kelak.

Sampah plastik bernilai rendah akan dikelola melalui sistem pirolisis di IPST ASARI dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk perahu nelayan dan untuk menyalakan kompor minyak.

IPST ASARI, yang dijalankan bersama komunitas masyarakat di Serdang, Cilegon, bernama KSM Sehati Maju Bersama ini menampung hingga 8.000 kg sampah plastik perbulan dan mengolahnya dalam mesin pirolisis dengan kapasitas 100kg/batch. Mesin pirolisis ini dapat mengolah sampah plastik bernilai rendah seperti sampah kantong keresek menjadi bahan bakar jenis Minyak Tanah Plas, Bensin Plas, dan Solar Plas.

Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai mengatakan, permasalahan sampah dapat diatasi dengan keterlibatan berbagai pihak. Program SAGARA dan IPST ASARI ini merupakan satu rangkaian pengelolaan sampah terintegrasi (end-to-end plastic waste management) yang tak terpisahkan, mulai dari pemisahan, pengumpulan hingga pengolahan sampah menjadi produk bernilai yang dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.

Sejak awal program pada September 2021 hingga saat ini, Program SAGARA berhasil memberikan dampak positif antara lain 10 ton sampah daur ulang terkelola yang mana 3,7 ton di antaranya adalah sampah plastik. Sebanyak 222 kepala keluarga atau 812 orang telah menerima manfaat dari program tersebut.

Selain berasal dari program SAGARA, bahan baku sampah plastik yang dipasok ke IPST ASARI juga berasal dari sampah rumah tangga warga sekitar dan sampah perkantoran dari Site Office Chandra Asri. Hingga Mei 2022, fasilitas IPST ASARI telah berhasil mengalihkan 12.816 kg sampah plastik dari TPA dan mengubahnya menjadi 4.936 liter BBM Plas melalui proses pirolisis. Selain itu, 10 lapangan kerja tercipta serta sebanyak 2.898 orang telah menerima manfaat dari keberadaan fasilitas pengolahan sampah ini.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *