Investment Outlook: Ekonomi Masih Bertumbuh, Indonesia Bisa Bebas Resesi?

Investment Outlook: Ekonomi Masih Bertumbuh, Indonesia Bisa Bebas Resesi?

tribunwarta.com – Investment Outlook 17-21 Oktober 2022. Ketidakpastian global membayangi pasar keuangan dalam negeri, berita resesi dari Eropa, hingga AS menjadi kekhawatiran para investor.

Bagaimana prospek pasar modal minggu ini? Yuk simak review dan prediksi IHSG serta rekomendasinya melalui artikel Finansialku berikut.

Investment Outlook IHSG Review: Ketidakpastian Global Membayangi Pasar Keuangan dalam Negeri

Akhir pekan lalu Jumat (14/10/22) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tutup melemah -0,96% ke level 6.814,53.

IHSG mengalami bearish sebesar -3,02% daripada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi bursa turun -2,72% menjadi 24,052 miliar saham.

Kapitalisasi pasar bursa mengalami perubahan -2,43% menjadi Rp9.009,951 triliun dari Rp9.234,683 triliun pada pekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian anjlok -7,04% menjadi Rp12,01 triliun dari minggu sebelumnya, yakni Rp12,92 triliun per hari.

[Baca Juga: Investment Outlook: Ketidakpastian Global Membayangi Pasar Keuangan dalam Negeri!]

[Baca IHSG Hari Ini]

Kinerja Sektoral IHSG Minggu Kemarin (10-14 Oktober 2022)

Sumber: IDX

Berdasarkan tabel di atas, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan seminggu kemarin (10-14 Oktober 2022) ditutup melemah pada Jumat (14/10) sebesar -3,33%.

Kondisi ini diikuti juga oleh indeks LQ45 yang menurun -3,00% dan indeks IDX30 melemah -2,57%.

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing

Investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp426,29 miliar dan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp71,724 triliun.

3 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar dalam Mingguan (Dibeli Asing)

Sumber Data: RTI Business

Angka net buy asing tertinggi di pasar reguler tercatat oleh saham BMRI (Rp366,9 miliar), PGAS (Rp165,0 miliar), dan BBNI (Rp150,7 miliar).

3 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

Sumber Data: RTI Business

Sedangkan untuk net sell asing tertinggi di pasar reguler yakni saham BBRI (Rp429,9 miliar), ASII (Rp413,7 miliar), dan TLKM (Rp395,7 miliar).

Investment Outlook IHSG Minggu Ini: 17-21 Oktober 2022

Dengan posisi IHSG pada Jumat (14/10/22) yang ditutup melemah -0,96%. IHSG prediksinya melemah terbatas.

Pelaku pasar mewaspadai akan terjadinya resesi, kenaikan suku bunga yang agresif dan sentimen eksternal yang menjadi kekhawatiran investor.

Jika kita lihat berdasarkan indikator MACD, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support di 6.996.

Jika IHSG berhasil menembus support tersebut, hal ini akan membawanya menuju support berikutnya di level 7.100. Sedangkan untuk resistance di 7.137-7.200

Sumber: Tradingviews (IHSG)

Ingat! Segala bentuk keputusan pembelian produk investasi harus disertai dengan analisa yang memadai.

Sehingga kami harapkan Anda mempelajari dan menganalisa secara komprehensif baik kualitatif maupun kuantitatif.

Agar psikologi kita tidak terganggu dengan naik turunnya saham yang Anda miliki. Sebagai referensi mengenai produk investasi yang ada di pasar modal, Anda bisa nonton video Finansialku berikut ini:

Dengan kondisi IHSG yang kembali ke level 7.100, investor masih butuh berhati-hati dengan berbagai kabar baik atau buruk untuk pasar saham di sepanjang 2022 ini.

Investor bisa saja wait & see dan membeli saham-saham potensial dengan harga murah.

Jika Anda ingin menggali referensi seputar investasi saham, yuk, ketahui tips berinvestasi dari ahlinya.

Atau, Anda juga bisa dapatkan panduan lengkapnya melalui ebook gratis dari Finansialku berikut ini:

Ebook GRATIS, Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Domestik:

Kalender ekonomi Indonesia minggu ini:

Sumber: Investing.com

    Melansir Indopremier, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada minggu kedua Oktober 2022 terjadi inflasi sebesar 0,05% (mtm).
    Komoditas utama yang menyebabkan inflasi pada Oktober 2022 sampai dengan minggu kedua yaitu harga BBM sebesar 0,05% (mtm).
    Selanjutnya kenaikan harga/tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04% (mtm), serta angkutan antar kota, rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

Komoditas:

    Harga minyak anjlok lebih dari -3% pada akhir pekan ini karena kekhawatiran resesi global dan permintaan minyak yang lemah, terutama di China.
    Faktor tersebut melebihi sentimen positif dari pemotongan besar-besaran terhadap target pasokan OPEC+.
    Harga emas turun lebih dari -1% pada perdagangan akhir pekan lalu lebih rendah menuju harga saat Agustus lalu.
    Emas merosot lebih rendah oleh dolar AS yang lebih kuat dan kekhawatiran Federal Reserve akan bertahan.

Dengan kenaikan suku bunga tajam untuk mengekang inflasi.

    Perak turun -3,5% menjadi $18,22 per ounce, dan ditetapkan untuk penurunan mingguan terbesar sejak September 2020.

Data Global:

Kalender ekonomi global minggu ini:

Sumber: Investing.com

    Bursa AS – Wall Street tertekan di ujung perdagangan akhir pekan lalu. Menutup pekan perdagangan yang mengalami bearish.

Para investor mencerna ekspektasi inflasi dan data ekonomi hingga penghujung 2022.

    Wall Street tertekan setelah survei konsumen dari University of Michigan menunjukkan ekspektasi inflasi meningkat, sentimen yang kemungkinan diawasi oleh Federal Reserve.
    Investor sedang mengamati inflasi inti AS mencatat kenaikan tahunan terbesar dalam 40 tahun.

Prediksinya suku bunga akan tetap lebih tinggi dan bertahan lebih lama dengan risiko resesi global.

    Keputusan suku bunga AS berikutnya akan jatuh tempo pada 1-2 November 2022.

Investment Outlook Kesimpulan & Rekomendasi

Volatilitas pergerakan pasar saham masih berpotensi terjadi hingga akhir 2022, ditengah kekhawatiran resesi dunia.

PHK massal di berbagai lini industri, kebijakan yang pemerintah keluarkan, hingga minimnya sentimen positif dari domestik.

Tren inflasi melampaui target ini direspon dengan pengetatan kebijakan moneter.

Inflasi yang terjadi di negara maju dan meningkatnya suku bunga sejak 2022, membuat para investor yang meletakkan asetnya di sejumlah aset berisiko bergerak lebih agresif.

Pasar masih akan melanjutkan aksi profit taking dan para trader lebih memilih untuk bermain di pasar saham dalam jangkaa pendek.

Untuk para investor bisa mengamati pasar (wait and see) melihat sentimen yang terjadi.

Saat ada kemungkinan terjadinya koreksi maka investor sebaiknya melakukan wait and see terlebih dahulu dan fokus kepada saham-saham core stock yang sudah Anda miliki.

Sobat Finansialku jangan khawatir mengenai koreksi ini, karena koreksi itu wajar dan harusnya membahagiakan. Apalagi jika sudah mempelajari saham yang Anda beli.

Rekomendasi

Saham pilihan kami saat ini akan fokus pada saham-saham value stock yang masih terdiskon.

Saham komoditas dan energi pun masih dalam pantauan melihat tren harga komoditas acuan yang positif dan tren saham energi yang sideways ini bagus untuk kita antri di support kuatnya.

Untuk mengetahui selengkapnya mengenai investasi apa yang cocok untuk Anda saat ini, langsung saja konsultasi dengan perencana keuangan Finansialku.

Ingat, setiap individu memiliki toleransi risiko dan tujuan keuangan yang berbeda. Pastikan Anda melakukan Financial Check Up sebelum memulai investasi.

Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan keuangan saat ini dengan memanfaatkan fitur tersebut melalui Aplikasi Finansialku.

Jika ingin sharing lebih dalam mengenai review portofolio investasi Anda, Sobat Finansialku bisa diskusi dengan Perencana Keuangan Finansialku. Hubungi WhatsApp untuk buat janji, ya.

Disclaimer On: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi penulis berdasarkan pemahaman dan pengalaman, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!

Itulah analisa atas outlook pasar minggu ini. Semoga bermanfaat dalam mengambil langkah berinvestasi.

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan-rekan investor lainnya, terima kasih.

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

PT Bursa Efek Indonesia (idx.co.id), Market.Bisnis.com, CNBC Indonesia, Phillip Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Mirae Aset Sekuritas, Samuel Sekuritas Indonesia dan dari berbagai sumber dianggap terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *