Ini Penjelasan Lengkap Tim Forensik soal Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J

Merdeka.com – Tim dokter forensik telah melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di RS Sungai Bahar Jambi, Rabu (27/7). Namun, mereka masih memeriksa sejumlah sampel di Jakarta.

Berikut keterangan lengkap dari dr Ade Firmansyah, Ketua Tim Dokter Forensik yang mengautopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat:

“Kami sampaikan, tim dokter forensik Indonesia terdiri beberapa orang, yaitu tiga orang penasihat kami yaitu Prof Agus Purwadianto dari pihak guru besar Ilmu Kedokteran Forensik dari FKUI, Prof Ahmad Dwiyanto guru besar dari Ilmu Kedokteran Forensik dari Universitas Airlangga, Prof Dedi Afandi guru besar dari FK Universitas Riau.

Lalu tim kami berjumlah 7 orang, lima orang yang berspesialis Ilmu Forensik yang diketuai oleh saya sendiri dua orang kemudian ada dr Rika Susanti dari (Universitas) Andalas dan dr Puspito Alit dari Universitas Udayana. Rudi dari RS Cipto Mangunkusumo, Sofiana dari RSPAD Gatot Subroto,

Perlu kami jelaskan bahwa proses autopsi ulang ini telah melalui beberapa proses dari perhimpunan telah menerima surat permohonan yang diajukan dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri. Kemudian kami segera menyusun tim ahli dan sebagai kompetensi dokter spesialis forensik untuk melaksanakan tugas secara optimal dan memeriksa maksimal untuk peradilan. Setelah kami dapatkan, kami mendapatkan izin dari masing-masing instansi, sehingga kami bisa berangkat ke Jambi.

Kemarin malam itu pada jam 6 sore sampai 9 malam kita lakukan pertemuan dengan keluarga, dan penasihat hukumnya. Tujuannya kami sebagai dokter yang mana sebagai dokter ke pasien.

Untuk kepercayaan dan informasi yang kami sampaikan terkait dengan teknis kedokteran forensik dan autopsi, serta apa yang bisa diharapkan dan hal apa yang menjadi, itu yang kita akan berikan informasi, dan semua sudah disampaikan dalam keadaan baik kepada pihak keluarga dan penasihat hukum.

Dan memang untuk kerjanya krusial dan dari dokter forensik Indonesia di mana pun berada, kami tetap bekerja secara independen, etik, disiplin, dan standar menjaga martabat dokter.

Hari ini kami, setelah kita memberikan informasi tentunya, paginya kita sudah mulai melakukan pemeriksaan makam untuk yang pertama tentunya, untuk memastikan identitas bahwa jenazah itu benar jenazah Brigadir J. Dan dipastikan juga oleh pihak keluarga, baik itu ayah kandung dan ibu kandung memang betul itu anaknya.

Almarhum langsung dibawa ke Rumah Sakit Sungai Bahar dalam keadaan di dalam peti dan kita lakukan autopsi pada hari ini. Kita lihat memang sesuai apa yang kami perkirakan sebelumnya, bahwa autopsi memiliki kesulitan, yaitu pertama jenazah sudah diformalin dan sudah mengalami pembusukan. Itu memang akan terjadi namun kita akan tetap optimal bekerja dan bisa mendapatkan hasil yang baik.

Dan kami juga cukup yakin sekalipun ada berapa tempat yang memang akan diperiksa, yaitu ada luka, kita juga akan konfirmasi juga guna pemeriksaan menggunakan mikroskop. Setelah kami lakukan pemeriksaan, semua sampel telah kami kumpulkan dan akan kita bawa ke Jakarta, untuk kita periksa menggunakan mikroskopik laboratorium yang ada di Jakarta, di RSCM.

Kemudian, itu membutuhkan waktu, karena temuan yang akan disampaikan itu benar terbuka. Dan kami juga akan pastikan juga apakah luka itu terjadi sebelum kematian atau sebaliknya.

Pada saat pemeriksaan tadi kami laporkan bahwa ada tanda pembusukan. Saat dilihat sudah jelas bahwa jenazah sudah dilakukan autopsi. mulai dari sayatan luka kepala, tulang, dan secara teknik untuk autopsi sebelumnya.

Tentunya laporan ini juga akan kita berikan ke penyidik dan saya katakan bahwa untuk autopsi ini kami lakukan ini itu benar dan tidak ada titipan dari siapa pun.”

Reporter: Hidayat.

[yan]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *