Indef Dorong Pemerintah Perbesar Ruang Anggaran Pupuk Organik

Indef Dorong Pemerintah Perbesar Ruang Anggaran Pupuk Organik

Jakarta: Direktur Eksekutif Indef, Ahmad Tauhid, mendorong pemerintah memperbesar pengalokasian anggran pada pengelolaan pupuk organik. Langkah ini penting dilakukan mengingat bahan-bahan pembuatan pupuk subsidi mengalami lonjakan harga cukup tinggi. Terutama akibat perang Rusia dan Ukraina.
 
“Pupuk organik itu sangat diperlukan. Nyatanya memang sebagian masyarakat atau petani bisa menghasilkan pupuk organik. Tetapi kan banyak yang tidak bisa menghasilkan, terutama pada petani yang berakala kecil karena mereka harus mengumpulkan kotoran hewan, dan sebagainya. Saya kita itu tidak efisien. Jadi, harus dipertimbangkan ruang anggaran yang lebih besar bagi organik agar bisa masuk kembali,” ujar Tauhid, dikutip siaran pers, Kamis,15 September 2022.
 
Saat ini indeks kenaikan harga pupuk global jauh lebih tinggi dibandingan indeks harga energi. Bahkan, jumlahnya mencapai 170 hingga 180. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan harga energi yang hanya 150.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Artinya, secara global kenaikan pupuk jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan energi maupun harga pangan itu sendiri. Saya menduga ini juga mengalir ke kita karena komponen dari pupuk sebagian besar, 56 bahkan hampir 58 persennya dari gas,” katanya.
 

(Foto:Dok.Kementan)
 
Menanggapi hal tersebut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong para petani di seluruh Indonesia untuk menggunakan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya menuju kemandirian pupuk. Sebab, hanya dengan cara itu kebutuhan tanaman terhadap pupuk dapat tercukupi dengan baik.
 
“Gunakanlah KUR. KUR itu kan kalau dia mengambil normal bunganya sangat rendah. Kemarin tahun 2019, kita pakai KUR Rp55 triliun, yang macet 0,03 persen. Ini kan hebat banget petani kita. Kemudian tahun 2021, kita pakai Rp85 triliun yang macet 0,6. Ya, ada yang macet. Mungkin karena sesuatu, tiba-tiba banjir atau bencana alam,” kata Mentan.
 
Sebelumnya, Mentan SYL memastikan bahwa ketersediaan pangan saat ini dalam kondisi aman. Semua masih bisa dikendalikan mengingat produksi di sejumlah daerah terus dilakukan. Walau demikian, ia mengingatkan kondisi tersebut belum tentu aman pada tahun-tahun mendatang.
 
“Tahun ini saya yakin neraca yang ada di kita cukup aman. Sebanyak 12 komoditi dasar itu cukup terjaga. Katakanlah gandum kita juga masih cukup, minyak kita adalah bagian yang kompetitif dengan minyak bunga matahari yang berasal dari negara lain. Tetapi saya mau katakan agar kita tidak boleh terlalu percaya diri. Semua langkah harus dipersiapkan,” ucap Mentan, tegas.
 

(ROS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *