Hasil Transaksi Sementara TEI ke-37 Capai USD2,94 Miliar, Mendag: Angka yang Besar!

Hasil Transaksi Sementara TEI ke-37 Capai USD2,94 Miliar, Mendag: Angka yang Besar!

Tangerang: Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 mencatatkan hasil transaksi sementara USD2,94 miliar hingga penutupan pameran secara luar jaringan (luring) pada Sabtu, 23 Oktober. Diharapkan transaksi tersebut bisa terus tumbuh di masa mendatang.
 

“Ini buat kita angka yang besar, tapi tentu kami mengharapkan jauh lebih besar. Nilai transaksi ini masih akan bertambah sampai 19 Desember 2022 nanti, karena penyelenggaraan TEI secara dalam jaringan masih akan berlangsung,” kata Mendag, saat menutup TEI ke-37, di Tangerang, Banten, dilansir dari Antara, Senin, 24 Oktober 2022.

 
Mendag memaparkan TEI ke-37 diikuti 795 pelaku bisnis sebagai peserta, 3.226 buyers dari 187 negara, serta 27.063 pengunjung. Adapun total transaksi sementara tersebut didapat dari perdagangan barang dan jasa, transaksi harian, business matching, dan transaksi investasi.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut Mendag negara dengan investasi terbesar yakni dari Belanda sebesar USD100 juta untuk power supply, USD10 juta dari Korea Selatan untuk investasi pertanian dan peternakan, serta dari Belgia USD1,5 juta untuk furnitur.

Adapun transaksi terbesar selama TEI ke-37 secara luring berasal dari India sebesar USD871,1 juta, Jepang USD568,9 juta, dan Amerika Serikat senilai USD197,3 juta.
 

Sementara itu, 10 produk dan jasa ekspor yang tercatat paling besar selama TEI ke-37 yakni kelapa sawit, kertas dan produk kertas, produk pertanian, batu bara, makanan olahan, produk kayu, produk kimia, furnitur, elektronik dan peralatan listrik, dan rempah-rempah.

 
“Dari penyelenggaraan JMFW juga meraih transaksi USD13,2 juta atau Rp203 miliar. Ini bukti produk fesyen muslim kita diminati pasar internasional,” ujar Mendag.
 
Zulkifli memberi apresiasi setinggi-setingginya baik kepada seluruh dukungan dari pemerintah Indonesia, pemerintah negara sahabat, pelaku bisnis, eksportir, Kamar Dagang dan Industri, maupun para duta besar.


“Jadi kalau kita kerja sama erat begini InsyaAllah cita-cita sebagai negara maju pada 2045 bisa tercapai. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada atase perdagangan, ITPC, buyers, exhibitor, termasuk penyelenggara dan perusahaan BUMN,” ujar Mendag.
 

Mendag menambahkan, menjelang 2023, dikatakan akan ada resesi, yang artinya ada perlambatan ekonomi. Oleh karena itu, Mendag memandang perlu ada terobosan dalam upaya meningkatkan ekspor nonmigas, termasuk menembus pasar-pasar non tradisional.
 

“Ketidakpastian jangan sampai melemahkan kita. Saya percaya keadaan seberat apapun pasti banyak peluang bagi orang yang optimistis,” pungkas Zulkifli.

 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *