Garuda Indonesia dan PPA bekerja sama

Garuda Indonesia dan PPA bekerja sama

PT Garuda Indonesia Tbk. bekerja sama dengan PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) untuk optimalisasi program restorasi armada yang akan digunakan untuk meningkatkan frekuensi penerbangan. Kesepakatan keduanya dilakukan melalui penandatanganan kontrak kerja sama yang dilaksanakan pada Kamis (18/8) di Gedung Garuda Sentra Operasi, Cengkareng, Tangerang, Banten. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan Direktur Utama PT PPA Yadi Jaya Ruchandi.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirdjoatmodjo yang turut hadir dalam penandatanganan tersebut menyampaikan, dalam rangka memperkuat kinerja Garuda dan keberlanjutan bisnis, maka Kementerian BUMN akan terus mendukung.

“Kementerian BUMN mendukung sinergi antara PPA dengan Garuda Indonesia sebagai langkah untuk memperkuat fondasi dan mendukung sinergi antara PPA dengan Garuda Indonesia pascaPenundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Kerja sama ini menjadi solusi dalam upaya percepatan penambahan frekuensi penerbangan sebelum Garuda Indonesia mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN),” kata Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirdjoatmodjo seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat (19/8).

Disampaikan oleh Kartika, konsep kerja sama PPA dengan Garuda Indonesia ini bisa menjadi model baru serta membuka peluang untuk diterapkan pada ekosistem BUMN dengan mengedepankan aspek-aspek kehati-hatian dan tata kelola perusahan yang baik, sehingga Garuda Indonesia bisa menjadi jauh lebih baik lagl.

Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi menyampaikan, sebagai instrumen strategis pemerintah dalam mengoptimalkan nilai ekosistem BUMN, pihaknya mendukung penuh rencana ekspansi Garuda Indonesia untuk memenuhi kecukupan armadanya. Ia juga optimis dengan prospek usaha Garuda Indonesia yang kini mulai meningkat seiring meningginya permintaan pasar domestik pascapandemi.

“Sebagai implementasi dari pilar bisnis Special Situations Fund, PPA menghadirkan solusi terstruktur yang mengedepankan manajemen risiko terukur dengan proses bisnis yang transparan dan tata kelola perusahaan yang baik,” kata Yadi.

Dalam momen pemulihan ekonomi nasional (PEN) saat ini, sektor penerbangan memiliki peran penting untuk mendukung mobilitas masyarakat dan arus barang serta jasa. Sehingga menurut Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra, Garuda Indonesia sebagai national flag carrier berkomitmen untuk mendukung tercapainya pertumbuhan perekonomian, di antaranya dengan melakukan program restorasi armada yang bisa mengiringi perbaikan okupansi penerbangan saat ini.

Mobilitas masyarakat menggunakan jasa penerbangan juga kian meningkat, ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat jumlah penumpang pesawat penerbangan domestik di lima bandara utama Indonesia seperti Soekarno-Hatta, Juanda, Ngurah Rai, Hasanudin, dan Polonia pada semester I-2022 mencapai 13,6 juta penumpang atau meningkat 77% dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 sebanyak 7,7 juta penumpang. Meningkatnya mobilitas masyarakat di Indonesia mendorong adanya kebutuhan penambahan moda transportasi udara, tidak terkecuali bagi Garuda Indonesia.


Artikel ini bersumber dari www.alinea.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *