Gak Habis Thinking, Pria di Ngawi Bunuh Diri Gegara Tak Dapat Jatah dari Istri

Gak Habis Thinking, Pria di Ngawi Bunuh Diri Gegara Tak Dapat Jatah dari Istri

Ngawi: Entah apa yang ada dibenak Samin, 53. Hanya karena ditolak istri berhubungan intim, pria warga Desa Gelung, Kecamatan Paron, Ngawi ini nekat gantung diri. 
 
Peristiwa ini pun membuat geger warga setempat. Bahkan, sang istri, Khawiti, 69, menangis histeris, menyesali sikapnya terhadap suami tercinta. Dia tak menyangka, suaminya ngambek dan mengambil tindakan senekat itu. Kematian tragis Samin ini pertama kali diketahui kerabatnya Triyono. Saat itu, dia curiga melihat rumah korban yang sepi.
 
Setelah diintip dari lubang dinding rumah, korban sudah menggantung dengan kondisi leher terikat tali di belandar dapur. Hasil pemeriksaan polisi, korban gantung diri setelah menganiaya istrinya. Hal itu dilakukan karena sang istri menolak diajak berhubungan intim.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kapolsek Paron AKP Didik Supriyanto mengatakan, peristiwa tragis itu bermula saat Minggu, 25 September 2022 malam lalu. Saat itu, korban baru saja menonton film porno dan masuk ke dalam kamar menemui istrinya, Khawiti. Tujuannya untuk mengajak berhubungan badan.
 

“Namun, ajakan itu ditolak istrinya. Sebab, saat itu dia sedang tidur dengan cucunya,” katanya, Rabu, 28 September 2022.
 
Penolakan inilah yang membuat korban marah. Dia mengambil sabit di dapur dan membacok istrinya beberapa kali mengenai dagu, daun telinga kiri dan tangan. Mengetahui itu, dua cucu korban berlari dan mengadukan peristiwa itu kepada pamannya Triyono.
 
Saat itu juga Triyono mendatangi rumah korban dan mendapati korban menecekik leher istrinya sambil memegang sabit. Seketika Triyono melerai dan merampas sabit korban lalu membuangnya ke selokan.
 
“Setelah itu, saksi Triyono membawa istri korban ke Puskesmas dan mengamankannya di rumah kakaknya,” katanya.
 
Usai peristiwa itu, korban panik dan sempat bilang kepada Triyono akan mengakhiri hidupnya. Karena khawatir, saksi bersama warga menjaga korban hingga pukul 03.00 WIB. Namun, warga pun lengah hingga korban benar-benar mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
 
“Dugaan sementara korban panik, karena tindakan KDRT-nya kepada istri dilaporkan polisi,” tuturnya.
 

(WHS)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *