G7 Salahkan Putin atas Rentetan Serangan Rudal Rusia di Ukraina

G7 Salahkan Putin atas Rentetan Serangan Rudal Rusia di Ukraina

Tokyo: Group of Seven atau G7 mengutuk keras serangkaian serangan rudal Rusia yang menghantam Kyiv dan kota-kota lainnya di Ukraina sejak Senin kemarin. Rentetan serangan itu telah menewaskan belasan warga sipil dan melukai puluhan lainnya.
 
“Kami mengutuk sekeras-kerasnya serangkaian serangan tersebut, dan menegaskan bahwa serangan terhadap warga sipil dapat dikategorikan sebagai sebuah kejahatan perang,” ucap G7 dalam sebuah pernyataan usai pertemuan virtual pada Selasa, 11 Oktober 2022.
 
“Kami akan meminta pertanggungjawaban Presiden (Rusia Vladimir) Putin dan pihak lain yang juga turut bertanggung jawab,” sambung kelompok tersebut, dikutip dari laman Gulf Today.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, yang juga menghadiri pertemuan virtual G7 hari ini, mengatakan kepada awak media bahwa kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia merupakan sesuatu yang “sangat tidak dapat diprediksi.”
 
“Situasi ini tidak membuka ruang untuk prediksi apa pun. Situasi ini membutuhkan perhatian serius dan seksama,” tutur PM Kishida, seorang politikus yang berasal dari Hiroshima — satu dari dua kota di Jepang yang pernah terkena serangan nuklir di era Perang Dunia II.
 
“Dalam 77 tahun terakhir, dunia terus menerapkan penghentian penggunaan senjata nuklir. Kondisi seperti ini, di mana tidak adanya penggunaan senjata nuklir, harus terus dilanjutkan,” pungkas Kishida.
 
Kemungkinan adanya penggunaan senjata nuklir dalam perang Rusia-Ukraina telah menjadi kekhawatiran global dalam beberapa bulan terakhir. Kekhawatiran tersebut semakin menjadi di tengah meningkatnya ketegangan, terutama usai pasukan Rusia meluncurkan puluhan rudal ke Ukraina pada Senin kemarin.
 
Sebelumnya, Putin memperingatkan bahwa ancaman penggunaan senjata nuklir bukan gertakan. Politisi Barat, diplomat dan ahli senjata nuklir terpecah atas pernyataan tersebut. Ada yang mengatakan, Putin bisa menggunakan satu atau lebih senjata nuklir taktis yang lebih kecil untuk mencoba mencegah kekalahan militer, melindungi kepresidenannya, menakut-nakuti Barat atau mengintimidasi Ukraina agar menyerah.
 
Baca:  Dubes Ukraina Yakin Putin Tidak Akan Gunakan Senjata Nuklir
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *