Finansialku Berbagi Cerita Ramadan: Diakah Pahlawan Lingkunganmu?

Finansialku Berbagi Cerita Ramadan: Diakah Pahlawan Lingkunganmu?

tribunwarta.com – Finansialku Berbagi Cerita Ramadan: Diakah Pahlawan Lingkunganmu? adalah cerita seorang Tukang Sampah yang ditengah keterbatasannya masih bisa tersenyum, berjuang, menarik gerobak sampahnya untuk kebersihan lingkungan kita.

Diakah Pahlawan Lingkunganmu?

Matahari siang itu terasa sangat terik, namun masih bisa ku dengar bisikan dedaunan pohon yang sedang diusik oleh hembusan angin yang cukup kencang hari itu.

Tepatnya, aku sedang bersantai di pelataran kosan temanku di daerah Sukaluyu dekat Taman Makam Pahlawan Kota Bandung.

Rasanya sangat panas jika melihat teriknya matahari, namun untungnya daerah kosan temanku ini cukup asri dengan rindangnya pepohonan yang membuat suasana menjadi sejuk.

Ditengah obrolan asik yang sedang ku buka dengan temanku, tiba-tiba ada sesosok pria tua tersenyum sedang menarik gerobaknya dan berkata:

“Sampahnya de?”

Terlihat keringat sudah membasahi wajah dan tubuhnya, matahari terik siang itu tentunya sudah membakar perjalanan pria tua ini.

Dialah Pak Ujang Koswara, seorang tukang sampah daerah Sukaluyu yang sudah tidak muda lagi dengan semangat berjuang mencari rezeki untuk keluarganya.

Dengan tubuhnya yang kurus dan terlihat keterbatasan kaki kanannya yang sudah tidak dapat berjalan dengan baik, ia masih bisa tersenyum dan semangat walaupun harus menarik gerobak sampahnya dengan sedikit terpincang-pincang.

Temanku pun menjawab:

“Iya mangga Pak Ujang..”

Pak ujang terlihat kelelahan kala itu dan berdiri diam sejenak untuk sekedar menghela nafas panjang dan kembali berjalan menarik gerobak itu.

Disaat orang-orang sedang bersantai, dan menghindari panasnya terik sinar matahari, Pak Ujang tidak mengeluh, meskipun sudah tua dan sedang berpuasa Pak Ujang tetap Mengambil sampah dari pagi sampai siang hari.

Pria kelahiran 1958 asli Bojong Kasur ini sudah bekerja menjadi tukang sampah selama 30 tahun. Ia masih gigih bekerja tanpa mengeluh dengan tujuan untuk dapat menyekolahkan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan bangku SMA.

Ketika banyak orang yang masih tidak peduli dengan lingkungan, membuang sampah sembarangan bahkan takut kotor dan merasa malas jika melihat sampah, namun tidak untuk Pak Ujang.

Tentunya penghasilan dari kesehariannya mengambil sampah tidak seberapa dengan perjuangan yang ia lakukan. Namun ia tidak mengeluh dan tetap mensyukuri semua yang ia dapat lakukan dan ia bisa dapatkan saat ini.

Dengan keterbatasan penghasilan dan kebutuhan sekolah kedua anaknya, membuat pak ujang tetap semangat bekerja. Semua dilakoni dengan senyuman dan rasa syukur..

Pekerjaannya Pekerjaan Mulia

Pekerjaan ini pun dapat dibilang pekerjaan yang mulia, tentunya kita semua tahu kalimat berikut:

“Kebersihan sebagian dari Iman.”

Ketika orang-orang acuh atau tidak peduli dengan lingkungannya, membuang sampah sembarangan, tapi masih ada orang-orang yang mau bekerja untuk membersihkan itu semua di tengah berbagai keterbatasannya, Ya merekalah Pahlawan lingkungan kita.

Mulailah peduli kebersihan terhadap diri sendiri terlebih dahulu, selain untuk kebaikan diri sendiri tentunya peduli akan kebersihan terutama sampah akan membawa kebaikan kepada lingkungan kita.

Kalau Pak Ujang bisa, kenapa kita tidak.. 🙂

Apakah cerita di atas cukup menginspirasi? Semoga cerita di atas bisa membuat kita semua belajar agar lebih bersyukur terhadap apa yang kita miliki ya..

Jika cerita di atas menginspirasi Anda, jangan lupa bagikan kepada teman dan kerabat Anda, semoga bermanfaat, terima kasih.

Sumber Gambar:

Dokumentasi Pribadi

Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *