Dolar AS Tergelincir di Tengah Rilis Data Ekonomi

Dolar AS Tergelincir di Tengah Rilis Data Ekonomi

New York: Kurs dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena pelaku pasar mencerna data ekonomi yang baru dirilis. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,43 persen menjadi 105,4500.
 
Mengutip Xinhua, Selasa, 2 Agustus 2022, pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0257 dari USD1,0224 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2255 dibandingkan dengan USD1,2176 di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7022 dibandingkan dengan USD0,6996.
 
Sedangkan dolar AS dibeli 131,83 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 133,35 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9506 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9519 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2847 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2808 dolar Kanada.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pergerakan di atas terjadi setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur AS terus menurun di Juli karena lebih banyak pabrik yang menghentikan produksi dalam menghadapi pesanan yang menyusut dan meningkatnya persediaan.

Institute for Supply Management mengatakan indeks aktivitas manufaktur turun menjadi 52,8, level terendah sejak Juni 2020, dari 53 sebulan sebelumnya. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi di sektor ini.
 
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), menyerahkan beberapa keuntungan yang telah mereka cetak pada minggu sebelumnya. Kondisi itu terjadi di tengah ancaman nyata ekonomi Negara Paman Sam mengalami resesi.
 

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 46,73 poin atau 0,14 persen menjadi 32.798,40. Sedangkan S&P 500 turun 11,66 poin atau 0,28 persen menjadi 4.118,63. Kemudian indeks Komposit Nasdaq turun 21,71 poin atau 0,18 persen menjadi 12.368,98.
 

Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area merah, dengan sektor energi dan keuangan masing-masing turun 2,18 persen dan 0,89 persen, memimpin penurunan. Bahan pokok konsumen naik 1,21 persen, kelompok berkinerja terbaik.
 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *