DK PBB Serukan Investigasi Independen Kebocoran Pipa Gas Nord Stream

DK PBB Serukan Investigasi Independen Kebocoran Pipa Gas Nord Stream

New York: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menyerukan sebuah investigasi independen atas kebocoran pipa gas Nord Stream yang diduga diakibatkan sebuah “aksi sabotase.”
 
Deputi Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Richard Mills, mengatakan kepada anggota DK PBB bahwa upaya menginvestigasi sistem jaringan pipa Nord Stream, yang berlokasi di Laut Baltik, sedang berlangsung. Ia juga menekankan kembali dukungan Washington kepada Eropa yang sedang mencari tahu perihal kebocoran Nord Steam.
 
“(Investigasi Nord Stream) akan memakan waktu, tapi pencarian kebenaran tidak boleh dilakukan tergesa-gesa. Penting bagi kita semua untuk terlebih dahulu memaparkan fakta-fakta yang ada,” ujar Mills, dilansir dari laman The National News, Sabtu, 1 Oktober 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Utusan Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menekankan bahwa upaya melakukan sabotase terhadap jaringan pipa gas Nord Stream membutuhkan kekuatan yang jauh lebih besar ketimbang “teroris biasa.”
 
“Ini adalah sebuah serangan yang sulit dilakukan tanpa adanya keterlibatan negara atau aktor-aktor yang dikendalikan negara,” sebut Nebenzia.
 
“Kami akan mengidentifikasi semua pihak yang terlibat dalam aksi ini,” sambungnya.
 
Dalam pertemuan di DK PBB, Nebenzia merespons langsung perwakilan AS dengan bertanya apakah Washington dapat mengonfirmasi “sekarang juga” dan “di ruangan ini” bahwa Negeri Paman Sam tidak terlibat dalam “aksi sabotase” jaringan pipa gas Nord Stream.
 
Mills menjawab: “Jika ada negara yang mungkin memiliki rekam jejak dalam melakukan hal seperti yang kita bicarakan hari ini, sudah jelas itu bukan Amerika Serikat.”
 
Denmark dan Swedia mengonfirmasikan DK PBB dalam sebuah surat pada Kamis kemarin bahwa kebocoran pipa gas Nord Stream diakibatkan ledakan dengan kekuatan setara “ratusan kilogram bahan peledak.”
 
Nord Stream 1 adalah rute utama bagi pasokan gas Rusia ke Eropa. Pasokan itu dikurangi dan pada akhirnya dihentikan Moskow setelah hubungannya dengan Barat memburuk usai terjadinya invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
 
Menurut keterangan Program Lingkungan PBB, insiden jaringan pipa gas Nord Stream berujung pada kebocoran gas metana terbesar dalam sejarah.
 
Baca:  Putin Tegaskan Kebocoran Pipa Nord Stream Ulah Terorisme Internasional
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *