Dinkes Aceh Catat 1.100 Anak Terkena Campak

Dinkes Aceh Catat 1.100 Anak Terkena Campak

Banda Aceh: Dinas Kesehatan Aceh mencatat sebanyak 1.100 kasus campak menyerang anak di provinsi paling barat Indonesia itu pada 2022. Pemerintah pun meminta warga melindungi anak melalui pemenuhan imunisasi.
 
“Saat ini ada 1.100 kasus campak pada tahun 2022, angkanya semakin banyak,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Iman Murahman, di Banda Aceh, Selasa, 23 Agustus 2022.
 
Dikatakannya, kasus campak tersebar di sejumlah daerah. Dari 1.100 kasus, ada penderita yang telah dinyatakan sembuh, namun ada juga pasien yang sedang dalam masa pengobatan di rumah sakit.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Di Rumah Sakit Zainoel Abidin masih ada yang sedang pengobatan, ada juga pengobatan komplikasi, terutama radang paru-paru, jadi sayang sekali kalau ini terjadi pada anak kita sendiri,” ungkap dia.
 

Sebab itu, Iman meminta agar masyarakat memanfaatkan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang berlangsung hingga 13 September mendatang dapat dimanfaatkan dengan baik untuk memenuhi kelengkapan imunisasi anak.
 
Apalagi, kata Iman, capaian imunisasi campak rubella di Aceh selama BIAN baru 16,4 persen atau 236.625 anak dari target 1,4 juta anak Aceh yang berusia mulai 9 bulan hingga 15 tahun.
 
“Imunisasi ini program dari pemerintah untuk masyarakat, jadi sangat disayangkan kalau masyarakat tidak memanfaatkan momen ini,” terang dia.
 
Iman menyebut, pemerintah menargetkan capaian imunisasi campak rubella selama program BIAN bisa tercapai 50 persen hingga batas waktu.
 
Namun, kata dia, saat ini masih banyak masyarakat yang menolak anaknya disuntik imunisasi campak rubella dengan berbagai alasan. Kendati demikian petugas tetap berupaya, melalui berbagai pendekatan.
 

“Saat ini pendekatan yang kita lakukan ke sekolah, kepala sekolah, wali murid agar bisa menjelaskan ke orang tua murid tentang pentingnya imunisasi campak rubella yang masih rendah ini,” katanya.
 
BIAN memang fokus pada pemenuhan imunisasi tambahan campak rubella, namun pemerintah juga menyasar anak usia 12-59 bulan untuk mendapatkan imunisasi polio dan DPT-HB-Hib bagi anak yang terlewatkan selama pandemi covid-19.
 
Ia menambahkan untuk imunisasi polio tetes (OPV) sudah mencapai 59.545 anak atau 33,5 persen dari target 217.587 anak, imunisasi polio suntik (IPV) sudah mencapai 12.945 anak atau 5,9 persen dari target 342.614 anak, dan imunisasi DPT-HB-Hib sebanyak 21.236 anak atau 11,5 persen dari target 214.051 anak.
 

(MEL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *