tribunwarta.com – Karena Kementerian BUMN, Erick Thohir minta Biofarma buat vaksin untuk mengusir virus corona, saham dua emiten farmasi ini jadi meroket!
Simak informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Saham Anak Perusahaan Biofarma Meroket
Pasca pengumuman Presiden Jokowi soal ditemukannya dua kasus baru wabah virus corona di Indonesia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta Biofarma untuk produksi vaksin penangkal virus corona.
Dikatakan dari laman cnnindonesia.com, Arya Sinulingga selaku staf khusus Kementerian BUMN mengatakan Biofarma akan menggandeng Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dalam rencana pembuatan ini.
“Biofarma akan melakukan pembuatan vaksin, kerja sama dengan lembaga seperti Eijkman.” Katanya seperti dikutip dari laman cnnindonesia.com, Senin (02/03).
[Baca Juga: Saham Farmasi Naik Signifikan Pasca Indonesia Positif Corona]
Dia juga mengatakan kalau pihaknya sudah mendorong Biofarma untuk mempersiapkan vaksin untuk menangkal Corona.
Untuk diketahui, Eijkman adalah Lembaga Penelitian Biologi Molekuler berstatus satuan kerja yang dinaungi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI).
Menjawab rencana ini, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio membenarkan hal itu.
Dia menyatakan kalau pihaknya sudah berkoordinasi dengan Biofarma terkait kerjasama ini.
Tapi dia juga mengatakan kalau pengembangan vaksin ini sebenarnya tidak mudah dan membutuhkan waktu bertahun-tahun karena harus melewati berbagai tahapan, termasuk uji pra-klinis ke hewan hingga uji klinis ke manusia.
[Baca Juga: Jangan Salah! Hand Sanitizer Ini yang Bisa Tangkal Virus Corona]
Karena rencana ini, melansir laman cnbcindonesia.com, saham emiten farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilaporkan kembali menguat di awal perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (03/03).
Di dalamnya termasuk dua anak perusahaan Biofarma yaitu PT Indofarma Tbk. (INAF) dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF).
Harga saham INAF melesat sebesar 19,42 persen di level Rp535 per saham dengan nilai transaksi Rp12,01 miliar.
Bahkan, pada perdagangan sesi pertama Senin (03/02) kemarin, melonjak 25 persen di level Rp560.
Sementara itu, PT Kimia Farma juga mengalami kenaikan sebanyak 11,21 persen di level Rp645 per saham, dengan nilai transaksi Rp12,01 miliar.
Saham farmasi KAEF sebelumnya juga dilaporkan melesat hingga 23,94% dalam satu minggu terakhir.
Dikatakan dari laman investasi.kontan.co.id, salah satu faktor kenaikan ini merupakan bagian dari aktivitas window dressing, yang mana terdapat andil big fund.
Selain itu, Analis OSO Sekuritas Sukarno, juga mengatakan kalau kedua perasaan ini jika dinilai dari segi prospek bisnis farmasi ke depan masih positif.
Hal ini selain dikarenakan sektor farmasi ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, namun juga rencana dorongan Erick Thohir pada Biofarma untuk menciptakan vaksin penangkal virus corona.
[Baca Juga: Merapi Muntahkan Asap Erupsi Di Tengah Serangan Corona]
Terima kasih dan semoga kebaikan sobat Finansialku dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin!
Virus corona menimbulkan ketidakpastian di beberapa sektor. Virus corona juga berhasil menggoyah IHSG yang sempat anjlok Senin (02/03) kemarin.
Bagaimana pendapat Anda soal peristiwa ini? Silakan utarakan di kolom komentar yang ada di bawah ini, ya!
Anda juga bisa membagikan informasi ini pada rekan-rekan dan sanak keluarga Anda agar terhindar dari berita dan informasi hoaks yang tidak jarang memperkeruh suasana. Terima kasih.
GRATISSS Download!!! Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala Karyawan
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:
