Dilantik Sebagai Rektor Unesa, Nadiem Pesan Cak Hasan Lanjutkan Iklim Pendidikan Memacu Kreativitas dan Inovasi

Dilantik Sebagai Rektor Unesa, Nadiem Pesan Cak Hasan Lanjutkan Iklim Pendidikan Memacu Kreativitas dan Inovasi

Jakarta: Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes resmi memimpin kembali Universitas Negeri Surabaya (Unesa) selama empat tahun ke depan, periode 2022-2026. Nurhasan atau biasa disapa Cak Hasan dilantik sebagai rektor Unesa oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, pada Kamis, 30 Juni 2022.
 
Nadiem mengingatkan kepada seluruh pejabat sumpah yang diucapkan mengandung tanggung jawab terhadap bangsa dan negara Republik Indonesia, tanggung jawab memelihara Pancasila dan UUD 1945, serta tanggung jawab terhadap kecerdasan dan kesejahteraan rakyat.
 
“Saya yakin, Bapak dan Ibu memiliki semangat yang tinggi untuk menjadi garda depan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM),” ujar Nadiem dikutip dari laman unesa.ac.id, Jumat, 1 Juli 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Saat ini, Kemendikbudristek sudah merilis 21 episode Merdeka Belajar yang menyentuh semua jenjang pendidikan. Transformasi sistem pendidikan untuk mengakselerasi kualitas pembelajaran adalah tujuan besar dari kebijakan Merdeka Belajar.
 
Semua upaya yang dilakukan harus didasarkan pada upaya pemenuhan kebutuhan peserta didik akan pendidikan yang bermutu dan relevan. Pemerataan akses pendidikan untuk anak di seluruh penjuru Indonesia adalah kunci keberhasilan Merdeka Belajar.
 
“Kepada Rektor Unesa dan rektor kampus lainnya dapat terus melanjutkan iklim pendidikan tinggi yang memacu kreativitas dan inovasi dengan mengimplementasikan program MBKM di kampus yang Bapak-Ibu pimpin,” kata Nadiem.
 
Cak Hasan berterima kasih kepada Kemendikbudristek dan sivitas akademika karena sudah kembali memberikan amanah untuk memimpin Unesa ke depan. Dia menyebut menjalankan amanah tidak mudah.
 
Namun, dengan dukungan semua pihak Unesa bisa menunjukkan mutu di tingkat nasional bahkan internasional. “Ke depan tentu capaian-capaian selama ini akan terus ditingkatkan baik level nasional maupun dunia. Ini sesuai dengan visi yang saya sampaikan beberapa waktu lalu yaitu mewujudkan PTNBH Unesa yang tangguh, adaptif, dan bereputasi internasional,” ucap dia.
 
Dia mengatakan beberapa tahun terakhir reputasi Unesa melejit, mutu meningkat tajam, dan memiliki prestasi gemilang. Cak Hasan menuturkan dari sisi infrastruktur Unesa maju.
 
Berbagai bangunan dan fasilitas berhasil diselesaikan, seperti rektorat, student center, graha Unesa, pascasarjana, laboratorium doping, gedung seni dan desain, gedung FEB, dan UKM center. Adapun yang saat ini sedang proses, ialah gedung Biologi, Gedung Bahasa dan Seni, Sport Science Integrated Laboratorium, parkir terpadu, gedung kedokteran olahraga, gedung psikologi olahraga, dan PSDKU Kampus Unesa Magetan.
 
Cak Hasan menyebut beberapa program dan pembangunan serta target lain ke depan akan terus diraih dan dicapai. Ranking nasional dan internasional juga akan ditingkatkan lewat beberapa misi, seperti meningkatkan penyelenggaraan pendidikan akademik, vokasi, profesi unggul, kreatif, adaptif, dan kolaboratif untuk menghasilkan SDM yang berkarakter dan kompetitif.
 
Lalu, meningkatkan tata kelola penyelenggaraan perguruan tinggi yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan adaptif berbasis entrepreneur, dan meningkatkan kualitas SDM yang kreatif dan adaptif dalam rangka mewujudkan layanan akademik dan non akademik yang berkualitas.
 
Selain itu, peningkatan income generating dalam rangka penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi dan kesejahteraan sivitas Unesa, peningkatan jejaring dan kerja sama dalam dan luar negeri. Selanjutnya, peningkatan inovasi dalam rangka pengembangan perguruan tinggi yang kompetitif dan bereputasi, dan peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana serta realisasi kampus berwawasan pendidikan kewirausahaan (Edupreneurial University) menuju perguruan tinggi mandiri dan berdaya saing global.
 
“Misi tersebut saya jabarkan dalam 22 program kerja mulai dari kurikulum berbasis KKNI dan OBE untuk semua prodi, peningkatan kualitas layanan akademik, vokasi, dan profesi, peningkatan kerja sama baik dalam dan luar negeri, hingga peningkatan budaya akademik dan pengembangan SDM melalui studi lanjut dan pelatihan,” tutur dia.
 

 

(REN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *