Dikasari Kakak Kelas, 15 Siswa di Probolinggo Alami Memar dan Benjol; Satu Guru Mengundurkan Diri

Dikasari Kakak Kelas, 15 Siswa di Probolinggo Alami Memar dan Benjol; Satu Guru Mengundurkan Diri

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO – Kekerasan di lingkungan pendidikan tetap terjadi meski seharusnya mendapat pengawasan ketat dari para guru. Ini dialami sebanyak 15 siswa di SMKN 4 Probolinggo, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, di mana sebagian bahkan menderita memar dan benjol gara-gara mendapat perlakuan kasar dari beberapa kakak kelasnya.

Para siswa itu diduga mengalami perundungan sampai kontak fisik, yakni menginjak jari tangan dengan kaki. Kabar dugaan aksi perundungan tersebut akhirnya sampai ke telinga wali murid. Beberapa siswa berterus terang kepada orangtuanya mereka, bahwa telah mengalami perundungan dari kakak kelas sehingga mengalami memar dan lebam di tubuhnya.

Karenanya, sejumlah wali murid pun mendatangi SMKN 4 Probolinggo, Jumat (30/9/2022), untuk melakukan klarifikasi. Proses klarifikasi wali murid digelar di ruangan SMKN 4 secara tertutup. Personel Polsek Kademangan turut hadir dalam proses klarifikasi ini.

Salah seorang wali murid, Heri mengatakan, dari cerita anaknya, dugaan perundungan bemula saat adanya pemeriksaan kuku kepada anaknya yang dilakukan oleh kakak kelas dua hari lalu. Saat pemeriksaan kuku itulah, kakak kelas menginjak jari tangan siswa hingga kesakitan.

“Karena mendapat perlakukan tersebut, anak saya sempat melawan. Tetapi tetap mendapat perundungan sampai mendapat pukulan. Sampai di rumah anak saya minta pijat karena luka benjol di kepala dan mengaku telah mengalami kekerasan dari kakak kelas,” kata Heri usai konfirmasi dengan pihak sekolah, Jumat (30/9/2022).

Hal serupa diungkapkan oleh bibi dari seorang siswa yang mendapat perundungan, Nita. Ia mengatakan, keponakannya mendapat perundungan hingga mengalami luka memar di kepala.

“Keponakan saya mengalami luka memar di kepala. Setelah ditanya, keponakan saya mengaku bahwa telah mendapat pemukulan dari kakak kelasnya,” ungkapnya.

Informasi yang dihimpun, dugaan perundungan yang dilakukan 21 kakak kelas ini dialami oleh 15 siswa. Dari hasil klarifikasi, wali murid dan kakak kelas sepakat untuk berdamai. Di hadapan wali murid, kakak kelas yang diduga melakukan perundungan mengaku bersalah, meminta maaf serta berjanji tak mengulangi perbuatannya.

Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK 4 Probolinggo, Sawal Sugiharso menyebut wali murid dan kakak kelas sepakat berdamai secara tertulis. Kendati demikian, pihak sekolah bakal memberikan sanksi kepada para siswa senior yang diduga melakukan perundungan.

Tetapi akibat terjadinya kekerasan itu, seorang guru mengundurkan diri dari jabatan bagian kesiswaan. “Dalam pertemuan tadi juga diperagakan awal mula kejadian yang mengakibatkan sejumlah siswa mengalami luka memar di kepala. Sanksi untuk para pelaku (kakak kelas) akan menunggu dari pihak kepala sekolah,” pungkasnya. ****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *