Dibudidayakan SIG dan LPPM UBH, Ribuan Ekor Ikan Bilih Dilepas ke Habitat Danau Singkarak

Dibudidayakan SIG dan LPPM UBH, Ribuan Ekor Ikan Bilih Dilepas ke Habitat Danau Singkarak

SURYA.CO.ID, GRESIK – PT Semen Padang melepas ribuan ikan bilih hasil pembudidayaan di area konservasi Keanekaragaman Hayati (Kehati) PT Semen Padang ke habitat aslinya yaitu Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, Selasa (2/8/2022). Hal itu untuk melestarikan ikan bilih khas Danau Singkarak yang terancam punah.

Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Donny Arsal mengatakan, ikan Bilih merupakan ikan endemik khas Danau Singkarak yang terancam punah. Populasinya saat ini sangat terbatas, akibat eksplorasi besar-besaran menggunakan metode yang sangat merugikan masyarakat.

“PT Semen Padang yang pertama berhasil mengembangbiakkan diluar habitat asli ikan bilih. Dengan menggunakan beberapa teknologi yakni alami, semi alami dan buatan. Pengembangbiakan dilakukan di laboratorium penelitian di area D1 PT Semen Padang,” kata Donny Arsal, melalui rilis Humas SIG.

Lebih lanjut Donny Arsal menambahkan, ikan Bilih ini merupakan hasil konservasi yang dilakukan PT Semen Padang bekerja sama dengan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bung Hatta (UBH) di Area Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) milik PT Semen Padang sejak Juli 2018.

“Konservasi ikan Bilih ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, khususnya ikan Bilih Danau Singkarak jenis Mystacoleucus Padangensis dan satu-satunya di dunia yang terancam punah akibat ekploitasi,” katanya.

Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengatakan, upaya pelestarian ikan Bilih oleh SIG bersama LPPM UBH sangat luar biasa. Sebab konservasi ikan bilih di luar habitatnya tidak mudah dilakukan, banyak kegagalan dan keberhasilannya sangat kecil.

“Bahkan pada tahun 2020, status ikan Bilih dinyatakan hampir punah. Seharusnya dengan status yang hampir punah, ikan Blih ini harus lebih mahal dibandingkan ikan salmon di restoran Jepang,” kata Audy.

Sementara Rektor UBH, Tafdil Husni mengatakan, keterlibatan UBH dalam konservasi ikan bilih merupakan suatu bentuk kontribusi UBH melalui LPPM yang didukung oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

“Hasil dari penebaran ikan Bilih dinilai akan berdampak luar biasa terhadap ekonomi nelayan Bilih di Danau Singkarak. Sebagai contoh, dari 1.500 ekor ikan Bilih yang disebar dan d idalamnya ada 800 ekor betina, maka masing-masing betina akan mempunyai 3.000 telur. Jika dikalkulasikan, jumlahnya akan ada 2,4 juta ekor yang berkembang biak. Kemudian untuk 1 juta ekor ikan Bilih, sama dengan 5.000 KG,” kata Tafdil.

Pelepasan ikan Bilih dilakukan bersama Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy, Direktur Utama SIG, Donny Arsal, Direktur Operasi SIG, Yosviandri, Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG, Aulia Mulki Oemar, Komisaris PT Semen Padang, Werry Darta Taifur, dan Khairul Jasmi, Direktur Utama PT Semen Padang, Asri Mukhtar serta Rektor Universitas Bung Hatta Tafdil Husni. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *