Dana Darurat: Cara Menyiapkan dan Tempat Menyimpannya

Dana Darurat: Cara Menyiapkan dan Tempat Menyimpannya

tribunwarta.com – Dana darurat atau disebut juga dengan emergency fund. Bagi sebagian besar judul ini agak aneh, tetapi ini adalah dana yang prioritas yang akan disarankan oleh perencana keuangan.

Dana darurat dianggarkan untuk keperluan-keperluan disaat yang genting. Sederhananya, dana ini dapat juga berperan sebagai dana pengaman.

Sebelum berinvestasi sebaiknya kita punya persiapan dana darurat, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti:

    Perbaikan kendaraan atau rumah yang memakan dana cukup besar.

    Membayar biaya berobat karena sakit. Terkadang asuransi kesehatan yang kita miliki tidak dapat menutup seluruh biaya berobat. Nah, kalau jumlahnya cukup besar, Kita dapat menggunakan dana darurat.

    Apabila terjadi kecelakaan kendaraan, kecelakaan kerja atau pemutusan hubungan kerja. Tentunya apabila ada hal-hal buruk ini sementara waktu pendapatan keluarga akan tersendat. Untuk mencukupi kebutuhan harian maka kita dapat menggunakan dana darurat.

    Ada acara-acara mendadak yang belum sempat direncanakan. Tiba-tiba ingin mengadakan perjalanan wisata ke luar negeri bersama keluarga.

    Apabila ada anggota keluarga yang meninggal dunia.

Umumnya perencana keuangan akan menyarankan dana darurat ditempatkan pada tempat yang mudah diakses, seperti tabungan, deposito dan tempat lainnya yang mudah diakses.

Ada hal yang diingat apabila jumlah uang kita terlalu banyak di tabungan atau deposito hal itu juga kurang baik.

Hal yang perlu didiskusikan adalah Berapa jumlah dana darurat yang dibutuhkan? Lalu, harus disimpan di mana?

Dana Darurat yang Perlu Disiapkan

Jumlah dana darurat yang perlu disiapkan umumnya berkisar 6-12 bulan pengeluaran per bulan. Besar biaya darurat perlu disesuaikan dengan jumlah tanggungan dan pola konsumsi.

Mari kita langsung lihat simulasi perhitungan dana darurat Keluarga Pak Aman terdiri dari Pak Aman, Istri dan dua orang anak yang masih kecil.

Jumlah pendapatan per bulan dari Ayah da Ibu sebesar Rp20.000.000 per bulan. Jumlah pengeluaran per bulan (biaya hidup dan cicilan rumah, kendaraan) sebesar Rp15.000.000.

Berdasarkan data dan situasi di atas ada baiknya Keluarga tersebut memiliki dana darurat sebesar=12 bulan x Rp15.000.000 = Rp180.000.000

Penulis menyarankan keluarga Pak Aman untuk menyiapkan 12 bulan pengeluaran, disebabkan karena keluarga tersebut masih memiliki anak-anak kecil.

Biasanya bisa terjadi pengeluaran yang sifatnya mendadak dalam jumlah besar, seperti biaya berobat dan lain-lain.

Kedua, keluarga ini masih memiliki cicilan rumah dan kendaraan, hal ini perlu diantisipasi agar apapun yang terjadi cicilan rumah dan kendaraan dapat tetap terbayar.

Tapi hal yang perlu diingat adalah ada baiknya juga ditambah jumlahnya, sesuai dengan tingkat pengeluaran Kita.

Perhitungan paling gampang biasanya naik sebanding dengan kenaikan harga-harga barang (Inflasi). Di Indonesia tingkat inflasi pada tahun 2013 diperkirakan sekitar 7%.

Tempat Menyimpan Dana Darurat?

Dana darurat harus disimpan di tempat-tempat yang mudah diakses, cepat diambil dan aman. Biar gampang langsung aja ke gambar instrument investasi di aset kertas (paper asset):

Tabungan dan deposito setidaknya dapat memenuhi 50% dana apabila ada kebutuhan mendadak. Logam emas dapat digadaikan dalam keadaan mendadak (biasanya nilai gadai sebesar 80% harga emas). Dengan tabungan, deposito dan gadai emas maka Anda dapat memenuhi 66% dana.

ORI dan Reksadana Pendapatan Tetap memerlukan 3 hingga 7 hari kerja untuk proses pencairan. Produk ORI dan Reksadana pendapatan tetap digunakan untuk meningkatkan tingkap pengembalian.

Dengan alokasi seperti di atas tingkat pengembalian rata-rata terbobot adalah 4,94%. Sedangkan tingkat inflasi 7%, maka ada selisih sebesar 2,06%. Artinya untuk mengejar inflasi Pak Aman harus menambah dana darurat sebesar:

Sebenarnya apabila kekurangan lebih besar dari nol artinya kurang baik, karena imbal hasil kurang dari tingkat inflasi.

Tetapi kembali ke tujuan awal, dana darurat bertujuan untuk pengamanan, jadi instrumen finansial yang dipilih adalah instrumen yang aman (potensi risiko kecil, tingkat pengendalian rendah, imbal hasilnya relatif kecil). Hal ini lebih baik dibandingkan 100% disimpan di tabungan.

Persiapkan dana darurat sebelum berinvestasi apapun, karena ini dapat digunakan sewaktu-waktu Anda membutuhkan uang dengan cepat. Alokasi produk harus dipikirkan agar Anda, dapat mudah mengakses dana, cepat dan aman.

Ayo siapkan sekarang juga. Agar Apapun kejadiannya, Kapanpun waktu terjadinya, Berapapun biayanya Anda dapat menyelesaikan tanpa ada masalah.

Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN

Download Sekarang, GRATISSS!!!

Apakah Anda masih punya pertanyaan terkait topik ini? Jangan ragu untuk tuliskan pertanyaan Anda di kolom komentar, ya!

Anda juga bisa membagikan artikel ini lewat platform yang ada di bawah ini. Terima kasih!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *