Catat! Risiko Penyakit Jantung dan Stroke Bisa Meroket di 5 Kondisi Ini

Catat! Risiko Penyakit Jantung dan Stroke Bisa Meroket di 5 Kondisi Ini

Jakarta: Baik stroke maupun penyakit jantung memiliki faktor risiko yang sama, aterosklerosis yaitu terjadinya penumpukan plak di arteri, yang dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Aterosklerosis dapat memblokir darah mengalir ke otak atau jantung, sehingga menyebabkan stroke atau serangan jantung.

Patofisiologi dari kedua kondisi serupa karena keduanya melibatkan pengurangan aliran darah karena aterosklerosis. Namun, ada beberapa perbedaan penting antara keduanya. Misalnya, penyakit jantung biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang, sedangkan stroke dapat terjadi tiba-tiba. Penyakit jantung pada dasarnya adalah kondisi kronis, sedangkan stroke biasanya akut.

Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka berisiko terkena stroke. Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah penyakit jantung atau stroke, namun ada lima faktor yang dapat meningkatkan peluang kedua penyakit tersebut, seperti yang dikutip  dari This, Not That! Health berikut ini:

 

Tekanan darah tinggi

Menurut Dr. Tomi Mitchell, Dokter Keluarga Bersertifikat Dewan dengan Strategi Kesehatan Holistik, tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko yang signifikan untuk stroke dan penyakit jantung. Ketika tekanan darah tinggi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Ini memberi tekanan ekstra pada jantung dan seiring waktu dapat menyebabkan kerusakan.

“Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan arteri menyempit dan kaku, sehingga kemungkinan besar terjadinya pembekuan darah. Jika bekuan tersangkut di otak, dapat menyebabkan stroke. Demikian pula gumpalan yang bentuk di jantung dapat menyebabkan serangan jantung,” tutur dr. Mitchell. 

 

Kolesterol tinggi

Stroke dan penyakit jantung merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia dan telah dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi. Dalam kasus stroke, kolesterol tinggi dapat menyebabkan pembentukan plak di arteri, yang kemudian dapat memblokir aliran darah ke otak. 

Kolesterol tinggi juga merupakan faktor risiko penyakit jantung, karena dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri yang memasok darah ke jantung. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung, yang bisa berakibat fatal.



(Diabetes merupakan salah satu kondisi yang rentan menyebabkan stroke dan serangan jantung. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

 

Merokok

Ketika merokok, bahan kimia dalam tembakau merusak jantung dan pembuluh darah. Kerusakan ini dapat menyebabkan aterosklerosis, di mana plak menumpuk di dinding arteri. Plak mempersempit arteri dan membuat darah lebih sulit mengalir melaluinya. Bekuan di salah satu arteri dapat memblokir aliran darah ke otak dan menyebabkan stroke. 

Perokok juga lebih mungkin untuk mengembangkan tekanan darah tinggi, sehingga meningkatkan risiko stroke. Selain itu, merokok merusak lapisan arteri, membuat mereka lebih mungkin robek atau pecah. Arteri yang robek dapat menyebabkan serangan jantung dengan menghalangi aliran darah ke otot jantung.

 

Diabetes

Diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf, sehingga sulit bagi tubuh untuk mengatur kadar gula darah. Hal ini dapat menyebabkan plak di arteri, yang pada akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita diabetes untuk memantau kadar gula darah mereka dengan hati-hati dan untuk bekerja dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengelola kondisi mereka.
 

Kegemukan

Obesitas adalah faktor risiko yang signifikan untuk stroke dan penyakit jantung. Orang yang mengalami obesitas memiliki peningkatan risiko untuk beberapa masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Semua kondisi ini dapat menyebabkan stroke dan jantung. 

Selain itu, obesitas sendiri juga dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Obesitas meningkatkan jumlah lemak dalam darah, yang dapat menyumbat pembuluh darah, juga meningkatkan risiko peradangan dan mempersulit jantung untuk memompa darah.
(yyy)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *