Bio Farma Gandeng 4 Perusahaan Healthcare Global untuk Perkuat Infrastruktur Kesehatan

Bio Farma Gandeng 4 Perusahaan Healthcare Global untuk Perkuat Infrastruktur Kesehatan

tribunwarta.com – BANDUNG, Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma, menggandeng 4 perusahaan healthcare global untuk memperkuat infrastruktur kesehatan di Indonesia.

Hal itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dan perjanjian kerja sama antara Bio Farma dan ke-4 perusahaan healthcare global, disela-sela kegiatan G20 State-owned-Enterprise (SoE) International Conference & Expo 2022 pada 17-18 Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali.

Adapun 4 perusahan yang bekerja sama dengan Bio Farma, yaitu Suzhou Ronnsi Pharma Co., Ltd (Ronsi), Connected Life Health Singapore, Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, dan terakhir Pantai Premier Pathology Sdn Bhd Kimia Farma.

Keseluruhan penandatanganan MoU ini disaksikan Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury. Menurut dia, kerja sama tersebut diharapkan semakin memperkuat infrastruktur kesehatan di Indonesia yang masih bergantung pada negara lain.

Dia mengungkapkam, Indonesia telah belajar dari pandemi Covid-19, bagaimana kita bisa menghindari jika ada pandemi berikutnya untuk bisa memperkuat infrastruktur kesehatan.

“Indonesia saat ini masih memiliki cukup besar ketergantungan pada negara lain. Untuk bisa memastikan masyarakat Indonesia memperoleh pelayanan kesehatan seperti obat, vaksin, dan untuk menghindari pandemi, maka Bio Farma melaksanakan penandatanganan kerja sama untuk bisa memperkuat infrastruktur kesehatan di Indonesia,” kata Pahala, dalam keterangan resminya (20/10/2022).

Dia menjelaskan, vaksin IndonVac yang merupakan vaksin Covid-19 buatan Bio Farma merupakan salah satu contoh dari pengembangan kemampuan dalam industri kesehatan yang semuanya kita lakukan kolaborasi dengan pihak luar Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengungkapkan, secara kapasitas produksi, Bio Farma memiliki kapasitas yang cukup besar, sehingga untuk tahap awal, mampu untuk memproduksi Indovac sebanyak 20 juta dosis yang akan digunakan untuk program booster pemerintah dan akan meningkat hingga 40 juta dosis.

“Untuk secara total kapasitas produksi vaksin IndoVac, kedepannya kami bisa menyiapkan 120 juta dosis yang akan disesuaikan dengan permintaan,” kata Honesti.

Dia mengungkapkan, sesuai dengan arahan Kementerian BUMN, bahwa vaksin IndoVac tidak hanya akan digunakan di Indonesia saja, tetapi juga ke luar negeri.

“Kini saatnya Indonesia untuk membantu penanganan pandemi di dunia, mengingat masih terdapat kesenjangan supply vaksin Covid-19 di dunia,” ujar Honesti.

Dia menambahkan, pada akhir September 2022 yang lalu, Bio Farma baru saja meneken kerja sama dengan perusahaan farmasi Inggris, ProFactor Pharma untuk produk blood product Recombinant Factor VIII.

Dengan kerja sama tersebut, ke depannya Bio Farma dapat menguasai teknologi untuk penanganan haemophilia atau pembekuan darah.

“Ini merupakan salah satu penanganan Bio Farma dalam bidang penanganan penyakit tidak menular, namun cukup membahayakan, dan perlu keseriusan untuk penanganannya,” ujar Honesti.

Editor : Jeanny Aipassa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *