Berita Terpopuler Ekonomi: Penjelasan Bos Pertamina Mengenai Registrasi Pertalite

Berita Terpopuler Ekonomi: Penjelasan Bos Pertamina Mengenai Registrasi Pertalite

Jakarta: Kabar penjelasan kebijakan yang mewajibkan masyarakat konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite  melalui website MyPertamina menjadi berita terpopuler kanal ekonomi Medcom.id kemarin.
 
Berikut rangkuman berita terpopuler kanal ekonomi Medcom.id selengkapnya:
 

 
1. Akui Misleading, Bos Pertamina Jelaskan Kewajiban Registrasi untuk Beli Pertalite





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati akhirnya buka suara terkait kebijakan yang mewajibkan masyarakat konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite mendaftarkan diri dan kendaraannya melalui website MyPertamina.
 
Baca berita selengkapnya di sini.
 
2. Minyak Goreng Curah Kemasan MinyaKita Resmi Diluncurkan
 
 Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan minyak goreng sederhana dengan merek MinyaKita yang dijual dengan harga Rp14 ribu per liter. Minyak goreng curah kemasan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan stok minyak goreng.
 
Baca berita selengkapnya di sini.
 
3. Kenaikan Harga Minyak Berdampak terhadap Keekonomian BBM-LPG
 
 Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan penguatan harga minyak mentah akibat menurunnya suplai global, terutama dari Libya dan Ekuador, serta terbatasnya kemampuan produksi OPEC+ berdampak terhadap harga keekonomian bahan bakar minyak dan elpiji di Indonesia.
 
Baca berita selengkapnya di sini.
 
4. Mengenal Apa Itu Suku Bunga
 
Ekonomi dunia sedang diguncang oleh ledakan inflasi usai pandemi covid-19 mulai terkendali. Untuk meredam inflasi yang panas, sejumlah bank sentral dari negara utama menaikkan suku bunga. Sejauh ini, The Fed hingga Bank of England (BoE) sudah menaikkan suku bunga.
 
Baca berita selengkapnya di sini.
 
5. Sekuritisasi Aset, Sri Mulyani Ingatkan Krisis Subprime Mortgage
 
 Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mendorong sekuritisasi aset melalui skema Efek Beragun Aset (EBA). Sekuritisasi aset dinilai menjadi salah satu cara untuk meningkatkan ketersediaan pembiayaan perumahan yang saat ini mengalami kekurangan (backlog) mencapai 12,7 juta unit.
 
Baca berita selengkapnya di sini.
 

(SAW)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *